TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
ASUMSI DASAR
1. Dasar Acrual : dengan dasar ini
pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian dan dicatat
dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode
yang bersangkutan.
2. Kelangsungan Usaha : Laporan
keuangan biasanya disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha perusahaan dan
akan melanjutkan usahanya dimasa depan.
KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN
Menurut Hall (2007:27) karakteristik
kualitas informasi akuntansi terdiri dari :
1. Relevan
2. Tepat Waktu
3. Akurat
4. Lengkap
5. Rangkuman (ringkasan)”.
Adapun penjelasan criteria-kriteria
di atas adalah :
a) Relevan
Informasi yang relevan merupakan
informasi yang perlu diketahui untuk memberikan pemahaman yang baru. Laporan
yang hanya bersifat sementara, dan selanjutnya tidak relevan harus dihentikan
pembuatannya.
b) Tepat Waktu
Umur informasi merupakan faktor yang
kritikal dalam menentukan kegunaannya. Informasi harus tidak lebih tua dari
periode waktu tindakan yang didukungnya.
c) Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan
yang sifatnya material. Kesalahan-kesalahan material ada ketika jumlah
informasi yang tidak akurat menyebabkan pemakainya melakukan keputusan yang
buruk atau gagal melakukan keputusan yang diperlukan.
d) Lengkap
Tidak ada bagian informasi yang
esensial bagi pengambilan keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang.
Informasi yang tidak lengkap bisa menimbulkan kesulitan, karena informasi yang
tidak disertakan itu akan menjadi unsur ketidakpastian yang besar.
e) Rangkuman
(ringkasan)
Informasi harus diagregasi agar
sesuai dengan kebutuhan pemakai. Informasi yang ringkas dan mengikhtisarkan
data relevan yang menunjukan bidang-bidang penyimpangan terhadap tingkat
normal, standar, atau yang direncanakan merupakan bentuk informasi yang banyak
diperlukan oleh para pemakai informasi.
PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Pengakuan merupakan proses pembentukan
suatu pos yang memenuhi suatu unsur serta kriteria pengakuan yang dikemukakan
dalam paragraf dalam neraca atau laba rugi. Pengakuan dilakukan dengan
menyatakan pos tersebut baik dalam kata-kata maupun dalam jumlah uang dan
mencantumkannya kedalam neraca atau lapran laba-rugi. Pos yang memenuhi
kriteria tersebut harus diakui dalam neraca atau laporan laba-rugi.
Pos yang memenuhi suatu unsur harus
diakui kalau:
a. ada kemungkinan bahwa manfaat
ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau kedalam
perusahaan.
b. dan pos tersebut mempunyai nilai
atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
PENGUKURAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Pengukuran adalan proses penetapan
jumlah uang untuk mengakui dan memasukan setiap unsur laporan keuangan dalan
neraca dan laporan laba-rugi. Proses ini menyangkut pemilihan dasar pengukuran
tertentu.
Sejumlah dasar pengukuranyang berbeda
digunakan dalam derajat dan kombinasi yang berbeda dalam laporan keuangan.
Berbagai dasar pengukuran tersebut adalah sebagai berikut:
a. biaya historis: aset dicatat
sebesar pengeluaran kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar yang diberikan
dari imbalan untuk memperoleh asset tersebut pada saat perolehan.
b. biaya kini: asset dinilai dalam
jumlah kas yang seharusnya dibayar bila aset yang sama atau setara aset
diperoleh sekarang.
c. nilai realisasi/penyelesaian: aset
dinyatakan dalam jumlah kas yang diperoleh sekarang dengan menjual aset dalam
pelepasan normal.
d.nilai sekarang: aset dinyatakan
sebesar arus kas masuk bersih dimasa depan yang didiskontokan kenilai sekarang
dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal.
KONSEP MODAL DN PEMELIHARAAN MODAL
Konsep modal keuangan dianut oleh
sebagian besar perusahaan dalam menyusun laporan keuangan. Menurut konsep modal
keuangan seperti uang atau daya beli yang diinvestasikan, modal adalah sinonim
dari asset bersih atau ekuitas perusahaan. Menurut konsep modal fisik, seperti
kemampuan usaha modal dipandang sebagai kapasitas produktif perusahaan yang
didasarkan pada misalnya unit output per hari.
Konsep modal menciptakan dua konsep
pemeliharaan modal:
a. pemeliharaan modal keuangan :
menurut konsep ini, laba hanya diperoleh kalau jumlah finansiial dari asset
bersih pada akhir periode melebihi jumlah finansial dari aset bersih awal
periode, setelah memasukan kembali setiap didistribusi kepada dan mengeluarkan
setiap kontribusi dari para pemilik selama periode.
b. pemeliharaan modal fisik : menurut
konsep ini laba hanya diperoleh kalau kapasitas produktif fisik pada akhir
periode melebihi kapasitas produktif fisik pada awal periode setelah memasukan
kembali setiap distribusi kepada dan mengeluarkan setiap kontribusi dari para
pemilik selama suatu periode.
No comments:
Post a Comment