Laba Penetapan
harga transfer dapat menimbulkan permasalahan yang cukup serius dalam
perusahaan yang terintregasi. Pusat labi yang pada akhirnya menjual produk ke
pihak luar munkin tidak menyadari jumlah biaya tetap dan laba bagian hulu yang
terdapat di dalam harga pembelian internal.
Metode – metode yang
di gunakan oleh perusahaan untuk mengatasi masalah ini adalah :
A.
Persetujuan
antar unit usaha
Beberapa perusahaan
membuat mekanisme formal di mana wakil-wakil dari unit pembelian dan penjualan
bertemu secara berkala untuk memutuskan harga penjualan ke pihak luar pembagian laba untuk produk-produk dengan
biaya tetap dan laba bagian hulu yang signifikan.
B.
Dua
langkah penentuan harga
Cara lain untuk
mengatasi masalah ini adalah dengan membuat harga transfer yang meliputi dua
beban.
i.
Untuk
setiap unit yang terjual, pembebanan biaya di lakukan dalam jumlah yang sama
dengan biaya variable standar produksi.
ii.
Pembebanan
biaya berkala (biasa nya setiap bulan) dilakukan dalam jumlah yang sama dengan
biaya tetap yang berkaitan dengan fasilitas yang di sediakan untuk unit
pembelian.
Salah
satu atau kedua komponen tersebut harus memasukan margin laba.
Berikut ini merupakan
beberapa hal yang harus di pertimbangkan dalam menerapkan metode penentuan
harga dua langkah :
i.
Pembebanan
biaya perbulan untuk biaya tetap dan laba haru di negosiasikan secara berkala
dan bergantung dari kapasitas yang di gunakan oleh unit pembelian.
ii.
Pertanyaan
mungkin akan timbul mengenai keakuratan alokasi investasi dan biaya.
iii.
Dengan
system penentuan harga ini, kinerja laba dari unit produksi tidak di pengaruhi
volume penjualan dari unit final.
iv.
Mungin
terdapat konflik antara kepentingan dari unit produksi dengan kepentingan
perusahaan.
v.
Metode
ini mirip dengan penentuan harga “ambil atau bayar (take or pay)” yang sering
di gunakan oleh perusahaan – perusahaan sarana umum , saluran pipa, dan tambang
batu bara, serta dalam kontrak jangka panjang lain nya.
C.
Pembagian
Laba
Jika system penentuan
harga dua langkah yang baru saja di perlihatkan tidak dapat di gunakan, maka
system pembagian laba (Profit Sharing) dapat di gunakan untuk memastikan
keselarasan antara kepentingan unit usaha dan perusahaan.
Sistem tersebut
beroperasi dengan cara sebagai berikut :
1.
Produk
tersebut di transfer ke unit pemasaran pada biaya variable standar.
2.
Setelah
produk tersebut terjual, unit-unit usaha membagi kontribusi yang di hasilkan,
yang merupakan harga penjualn di kurangi biaya variable produksi dan pemasaran.
D.
Dua
kelompok harga
Dalam metode ini,
pendapatan unit produksi akan di kreditkan pada harga jual ke luar dan unit
pembelian di bebankan dengan total biaya standar. Selisih nya di bebankan ke
dalam akun kantor pusat dan di eliminasi ketika laporan keuangan unit usaha di
konsolidasikan.
Tetapi ada beberapa
kelemahan dari system yang menggunakan dua kelompok harga :
1.Jumlah laba unit
usaha akan lebih besar dari laba perusahaan secara keseluruhan.
2. Sistem ini
menciptakan suatu ilusi, bahwa unit usaha menghasilkan uang, sementara pada
kenyataan nya perusahaan secara keseluruhan mengalami karena kerugian karena
debit ke kantor pusat.
3. Sistem ini dapat
memicu unit usaha untuk hanya berkonsentrasi pada transfer internal karena
terpaku pada markup yang bagus dengan mengorbankan penjualan ke luar.
4. Ada tambahan
pembukuan yang terlibat dalam pendebitan akun kantor pusat setiap kali ada
transfer dan kemudian eleminasi atas akun ini ketika laporan keuangan unit-unit
usaha di konsolidasi.
5. Fakta bahwa konflik
di antara unit bisnis akan berkurang dalam system tersebut dapat di lihat
sebagai kelemahan.
6.
PRAKTIK BISNIS
Tabel ini menggambarkan
praktik-praktik penentuan harga transfer pada perusahaan- perusahaan di AS dan
metode-metode yang di gunakan di beberapa Negara di luar AS
Metode – metode penentuan harga transfer untuk
barang
Persentase Responden yang menggunakan Metode
Penentuan Harga Transfer
Amerika
Serikat
|
Australia
|
Kanada
|
Jepang
|
India
|
Inggris
|
|
Jumlah
Responden
|
470
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Metode
Berdasarkan Biaya
|
||||||
Biaya Variabel
|
11 %
|
Tidak ada
|
6 %
|
2 %
|
6 %
|
10 %
|
Biaya Penuh
|
25
|
Tidak ada
|
37
|
44
|
47
|
38
|
Biaya di tambah
markup
|
17
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Lainnya
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
3
|
0
|
0
|
1
|
Total
|
53 %
|
65 %
|
46 %
|
46 %
|
53 %
|
49 %
|
Harga Pasar
|
31
|
13
|
34
|
34
|
47
|
26
|
Harga Negosiasi
|
16
|
11
|
18
|
19
|
0
|
24
|
Lain nya
|
Tidak ada
|
11
|
2
|
1
|
0
|
1
|
100 %
|
100 %
|
100 %
|
100 %
|
100 %
|
100 %
|
No comments:
Post a Comment