Sponsor

Tuesday 23 July 2013

Makalah Pengertian Merger

silahkan klik link ini :
http://adf.ly/SrKH9
untuk file makalah microsft word

 KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini di buat dalam rangka menuntaskan tanggung jawab seorang mahasiswi terhadap mata kuliah “Manajemen Keuangan 2” yang diberikan oleh Bapak Hadir sebagai dosen mata kuliah tersebut.
Pada kesempatan ini kami membahas tentang Merger dan Akuisisi. Dalam pembuatan makalah ini kami mencari beberapa sumber melalui media cetak maupun internet. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih serta ucapan maaf kepada bapak apabila makalah kami masih terdapat banyak kekurangan dalam penyajiannya. Namun kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dan dengan sebaik-baiknya. Kami juga berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami serta yang membacanya sebagai pengembangan diri dan ilmu pengetahuan.










MERGER DAN AKUISISI
A.     Pengertian
Merger adalah salah satu strategi yang diambil perusahaan untuk mengembangkan dan menumbuhkan sebuah perusahaan. Merger berasal dari kata “mergere” (Latin) yang artinya (1) bergabung bersama, menyatu, berkombinasi (2) menyebabkan hilangnya identitas karena terserap sesuatu. Merger didefinisikan sebagai penggabungan dua perusahaan atau lebih yang kemudian hanya ada satu perusahaan yang tetap hidup sebagai badan hukum, sementara yang lainnya menghentikan aktivitasnya atau bubar.
Sementara akuisisi berasal dari kata “acquisition” (Latin) dan “acquisition(Inggris), makna harfiah akuisisi adalah membeli atau mendapatkan sesuatu / obyek untuk ditambahkan pada sesuatu yang telah dimiliki sebelumnya. Akuisisi dalam teminologi bisnis diartikan sebagai pengambilalihan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau aset suatu perusahaan oleh perusaahaan lain, dan dalam peristiwa baik perusahaan pengambilalih atau yang diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah (Moin, 2003).
B.     Jenis Merger
Berdasarkan jenis perusahaan yang bergabung, merger atau akuisisi dapat dibedakan :
ü Merger horizontal, merupakan gabungan dua perusahaan yang memproduksi jenis barang atau jasa yang sama
ü Merger vertical, merupakan suatu merger yang terjadi diantara sebuah perusahaan dengan salah satu pemasok atau pelanggannya.
ü Merger kongonerik, merupakan suatu merger peresuhaan di dalam industri umum yang sama. Dimana tidak terdapat hubungan atau pemasok diantara keduanya.
ü Merger konglomerat, merupakan suatu merger perusahaan-perusahaan dari industry yang sama sekali berbeda.

Tingkat aktivitas merger
Gelombang merger terjadi 5 kali di AS:
1.        Tahun 1800an, saat terjadi konsolidasi dalam saham minyak baja, tembakau dll.
2.       1920an, ketika naiknya bursa saham membantu para promoter keuangan mengonsolidasikan
Perusahaan di sejumlah industri.
3.       1960an, ketika merger konglomerat terjadi dimana-mana.
4.      19801n, ketika perusahaan LBO dan lainnya menggobligasi sampah untuk mendanai berbagai jenis akuisisi.
5.       Berhubungan dengan aliansi strategis yang dirancang untuk memungkinkan perusahaan berkompetisi secara lebih baik di dalam perekonomian global, masih berlangsung sampai saat ini.

Tabel dibawah mencantumkan beberapa merger dan akuisisi terbesar yang telah terjadi selama beberapa tahun ke belakang.
Pembeli
Sasaran
Tanggal pengumuman
Nilai (dalam miliar dollar AS)
American online
Time warner
10/1     2000
$ 160,0
Voldafone air T.
Mannesmann
14/11   1999
$ 148,6
Pfizer
Warner-lambert
4/11     1999
$ 90,0
Exxon
MOBIL
1/12     1998
$ 85,0
comcast
AT&T broadband
8/7       2001
$ 47,0

C.      Analisis Merger
Menilai perusahaan sasaran, ada 2 metode digunakan :
a)    Pendekatan arus kas diskonto (Discounted CF)
Pendekatan ini akan melibatkan penerapan prosedur-prosedur penganggaran modal atas keseluruhan perusahaan. Untuk itu ada 2 hal yang dibutuhkan, yaitu :
1)     Laporan Profarma yang meramalkan akspektasi peningkatan arus kas bebas sebagai akibat dari merger.
2)    Suatu tingkat diskonto atau biaya modal yang akan diterapkan pada proyeksi arus kas

Ad. 1) laporan proforma
Contoh :
Proyeksi arus kas apex corporation
Apex merupakan perusahaan sasaran bagi hightecth.
Sruktur modal apex: 50% hutang. Pajak 40%.











KET :
·      Bunga= etimasi dari utang apex + pertumbuhan (g) utang
·      Pajak : dihitung setelah merger
Arus kas digunakan :
1)       Pengganti aktiva + g.
2)      g AK apex = 10% u/tahun 2007.
Baris 6:
Bunga disini diperhitungkan karena:
-          mengakuisisi berarti menanggung hutang (hutang lama)
-          akuisisi sering didanai oleh hutang
-          jika anak perusahaan berkembang di myad, ekspansi dengan hutang baru.
Estimasi tingkat diskonto:
Biaya ekuitas (ke) apex pascamerger dengan menggunakan garis parameter pasar line.
Jika Rf = 10%, RPm= 5% dan beta (b) = 1,63.
Maka :
Ko = krf + RPm.b= 10% + 5(1,63) = 18,15% =18,2
Nilai estimasi apex pascamerger 2007:
V2007 = AK2008 / Ks-g
               = ($23,2-$12)1,1 0.182-0.10 = $150,2 juta
jika tingkat diskonto 18,2% maka:
PV saham apex= V2008 (hightech)

 V2008= $6,4/(1,182)1+$8,8/(1,182)2+$9,8/(1,182)3+$10,2/(1,182)4+$161,4/(1,182)5
 = $92,8
b)   Analisis Perkalian Pasar (Multiple Market analisys)
Analisis ini digunakan untuk menilai Perusahaan sasaran
Contoh Apex :
Ramalan laba bersih Apex2003 = $ 2.4 juta, meningkat tahun 2007 menjadi $ 13,4 juta .Maka rata-rata  laba bersih = $ 7,7 juta
Rata” rasio P/E Apex = 12 = Perusahaan “ terbuka
Sehingga :
Estimasi nilai Apex    = Rata” laba bersih x P/E
                                                          = $ 7,7 juta x 12
                                                          = $ 92,4 juta (Nilai ekuitas untuk pemilik perusahaan)

UKURAN LAIN
Laba sebelum bunga dan pajak , depresiasi, amortisasi (Earning before interest, tax, dep & amortization = EBITDA)
Contoh : Perusahaan seluler. Valuasi berdasar jumlah pelanggan

MENENTUKAN HARGA PENAWARAN
Hasil DCF $ 92,8 juta = harga tertinggi bagi Hightech untuk Apex
Jika > dari 92,8 juta : hightech akan terdelusi                               
Jika < dari 92,8 juta : ada peningkatan value, maka Hightech member penawaran sebesar < 92,8 juta pada Apex.
*     GAMBAR ANALISIS MERGER
Perubahan kekayaan pemegang saham






Keterangan :
1.     Selisih $ 62,5 juta dan $ 92,8 juta = $ 30,3 juta merupakan rentang tawar menawar yang mencerminkan keuntungan sinergi yang diharapkan dari merger.
2.    $ 92,8 juta merupakan harga max Hightech untuk Apex
Jika < $ 92,8 juta ( missal $ 82,8 juta ) maka tambahan laba untuk pemegang saham dari merger adalah $ 10 Juta.
3.    Apex punya $ 10 juta lembar saham yang dijual $ 6,25 juta. Sehingga nilai perusahaan secara independent  =  $ 62,6 juta ( harga belum termasuk premi merger spekulasi)
4.    Jika Apex diakuisis dengan harga > $ 62,5 juta , pemegang saham untung .
Makin besar keuntungan sinergi makin memungkinkan merger dilaksanakan.

Dimana harga terjadi ?
Dekat 62,5 atau 92,8 tergantung pada :
-          Apakah pembayaran dengan tunai atau sekuritas
-          Kelebihan negosiasi
-          Kondisi ekonomi masing-masing Negara
-          Pesaing Apex
*   Contoh soal :
1.     PT. XYZ ingin mengakuisisi PT. ABC dengan harga tunai Rp. 275 juta. PT.XYZ memenuhi kebutuhan dananya dengan modal asing yang besar sehingga biaya modal 13 %. Dengan mengakuisisi PT.ABC dengan modal sendiri diharapkan biaya modal turun jadi 11%. Dan arus kas meningkat jadi Rp 40 Juta/tahun selama 15 tahun yad.
Pertanyaan :
a.       Apakah pembayaran akuisisi secara tunai bisa diterima ?
b.      Bila struktur modal tak berubah setelah akuisisi, bagaimana pengaruh terhadap keputusan anda?
Jawab :
a.    Nilai tunai bersih dengan ke = 11 %
=(7,191 x 40 Juta ) – 275.000.000
= Rp.287.640.000 – Rp.275.000.000
= Rp. 12.640.000 ( Akuisisi diterima)
Catatan : 7,191 = PVIF 15 thn, dengan i = 11 %

b.    Struktur modal tk berubah berarti E (CIF) selama 15 thn dengan i = 13% , nilai tunai bersih yang dimaksud dihitung sbb :
= (6,462 x 40.000.000) – 275.000.000
= Rp,258.480.000 – Rp.275.000.000
= - Rp.16.520.000
Catatan : 6,462 = PVIF 15 thn , I =13%
Nilai tunai bersih –Rp.16.520.000, maka akuisisi tidak diterima. Karena biaya modal tidak menurun
PT. PAL tertarik memiliki PT.P dengan cara menukarkan senilai 0.9 sahamnya untuk setiap saham P. Data masing-masing perusahaan:

PAL
P
EAT
Rp. 500.000
Rp.300.000
Jumlah lembar saham
200.000
100.000
EPS
2,500
3,000
Harga psr /lbr saham
25
24
Rasio P/E
10
8

Perusahaan PAL sebenarnya cukup berkuasa akan tetapi tidak menerbitkan saham untuk melakukan pemilikan perusahaan yang diusulkan tersebut.
PERTANYAAN :
a.    Berapa lembar saham yang harus diterbitkan PAL untuk akuisisi P?
b.    Jika Penghasilan masing tak berubah, berapa besar EPS setelah terjadi pemilikan?
c.    Berikan komentar pengaruh merger terhadap EPS baik untuk pemegang saham lama maupun baru?
JAWAB :
a.    PAL akan menerbitkan tambahan saham sebanyak :
0,9 x 100.000 lembar = 90.000 lembar
b.    Penghasilan pemegang saham setelah merger :
Rp.500.000 (dari PAL) + Rp.300.000 (dari P) = Rp.800.000
Jumlah saham beredar setelah merger:
200 lbr (dari PAL lama) + 90 lbr (dari PAL baru) = 290 lbr
Jumlah penghasilan /lbr saham setelah merger :
Rp. 800.000 / 290.000 lbr = Rp. 2,76
c.    Karena 1 lbr saham P = 0,9 lbr saham PAL maka saham perusahaan P :
0,9 X Rp. 2,6 = Rp. 2,48
d.    Akibat merger, bagi pemegang saham PAL terjadi kenaikan :
Rp.2,50 /lb ke Rp.2,76/lb
U/ P terjadi penurunan per lembar saham:
Dari Rp.3 ke Rp.2,48/lbr saham
Ini karena rasio penghasilan/harga (7,5) U/P <PAL (10)
Dimana 7,5 = (0,9 x Rp.25) / Rp.3
D.     Akuisisi Dan Penganggaran Modal
Dari sudut pandang perusahaan yang membeli, akuisisi dapat diperlakukan sebagai aspek lain dari pengangguran modal. Pada prinsipnya, akuisisi yang prospektif dapat dievaluasi dalam cara yang hampir sama dengan penganggaran modal untuk proyek. Terdapat pengeluaran awal dan keuntungan yang diharapkan di masa depan. Apakah pengeluaran tersebut berupa uang tunai atau saham, perusahan seharusnya tetap berupaya untuk mengalokasikan modal secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham dalam jangka panjang. Akan tetapi, tidak seperti situasi penganggaran modal tradisional, terdapat lebih banyak ketidakpastian di sekitar pengeluaran akuisisi. Bahkan, pengeluaran ini biasanya akan mengalami proses tawar-menawar. Selain itu, jika dapat diasumsikan bahwa perusahaan pengakuisisi bermaksud untuk mempertahankan struktur modal yang ada dalam jangka panjang, merupakan hal yang tepat untuk mengevaluasi akuisisi prospektif tanpa mengacu pada cara bagaimana akuisisi tersebut didanai.
Ø Arus Kas Bebas dan Nilainya
Dalam mengevaluasi akuisisi yang prospektif, perusahaan pembeli harus memperkirakan arus kas masa depan yang diharapkan dapat ditambahkan dari akuisisi tersebut setelah dipotong pajak. Arus kas bebas adalah arus kas yang tersisa setelah sikurangkan dari pendapatan yang diaharapkan, adanya biaya operasi yang diharapkan dan investasi yang diperlukan untuk mempertahankan (dan meningkatkan) arus kas. Jika dinyatakan dengan cara lain, arus kas bebas adalah kelebihan arus kas yang diperlakukan untuk mendanai semua proyek yang memiliki nilai sekarangbersih positif ketika didiskontokan dengan tingkat imbal hasil yang diminta yang tepat.
Estimasi arus kas bebas harus mencakup pertimbangan adanya pengaruh sinergi, karena dibagian ini dibahas mengenai dampak marginal dari akuisisi. Dasr pemikirannya adalah untuk memisahkan struktur keuangan akuisisi prospektif dari nilai keseluruhannya sebagai suatu investasi. Perhatian utama adalaha pada arus kas operasional setelah pajak yang muncul karena mengoperasikan perusahaan yang diakuisisi, bukan pada laba bersih prospektif setelah perubahan keuangan.
Ø Pembayaran Nontunai dan Asumsi Kewajiban
Pembayaran kepada para pemmegang saham perusahaan yang diakuisisi bisa mencakup saham biasa, saham preferen, utang, uang tunai, atau gabungan dari unsur-unsur ini. Selain itu juga si pembeli menanggung kewajiban dari perusahaan yang diakuisisinya. Maka yang harus diperhatikan adalah prinsip penilaian yang utama yaitu nilai dari arus kas tambahan. Nilai sekarang dari arus kas tambahan (dikurangi nilai pasar kewajiban yang ditanggung dalam akuisisi tersebut) merupakan batas atas dari nilai pasar sekuritas, termasuk uang tunai, yang digunakan dalam pembayaran. Dengan cara ini, kita dapat memisahkan nilai investasi sebuah akuisisi dari cara bagaimana akuisisi tersebut didanai.
Ø Mengestimasi Arus Kas
Perusahaan pengakuisisi membeli lebih dari sekedar aktiva. Perusahaan tersebut juga membeli pengalaman, organisasi, dan kinerja yang telah terbukti. Estimasi penjualan dan biaya berdasarkan pada hasil-hasil periode sebelumnya. Jadi, kemungkinan akan lebih akurat daripada estimasi untuk proposal investasi baru. Lebih sedikit ketidakpastian yang tercakup dalam estimasi tersebut berarti lebih sedikit penyimpangan dari perkiraan hasil dan risikonya lebih rendah, jika hal lainnya tetap. Akan tetapi, masalah lainnya akan muncul ketika akuisisi tersebut akan diintegrasikan ke dalam perusahaan pengakuisisi. Pada situasi ini, akuisisi tersebut tidak dapat dievaluasi sebagai operasi terpisah. Pengaruh sinergi harus dipertimbangkan. Estimasi terhadap pengaruh ini sulit dilakukan, terutama jika organisasi yang merupakan hasil dari akuisisi tersebut sangat kompleks.
E.      Menyelesaikan Transaksi
Ø Pembalian Aktiva atau Saham Biasa
Perusahaan pengakuisisi dapat membeli semua atau sebagian dari aktiva perusahaan yang diakuisisi dan membayarnya secara tunai atau dengan saham biasa.
Ketika perusahaan pengakuisisi membeli saham perusahaan lain, perusahaan yang diakuisisi tersebut akan digabungkan ke dalam perusahaan pengakuisisi. Perusahaan yang diakuisisi tidak lagi berdiri, dan perusahaan yang bertahan akan menanggung semua aktiva serta kewajiban perusahaan yang diakuisisi. Seperti juga dalam pembelian aktiva, cara pembayaran kepada para pemegang saham perusahaan yang diakuisisi dapt secara tunai atau melalui saham biasa.
Ø Transaksi Kena Pajak atau Transaksi Bebas Pajak
Jika akuisisi dilakukan secara tunai atau melalui instrumen utang, transaksi tersebut akan dikenai pajak pada sisi perusahaan yang menjual atau atas para pemegang saham pada saat tersebut. Hal ini berarti bahwa mereka harus mengakui keuntungan atau kerugian modal atas penjualan aktiva atau atas penjualan saham pada tanggal penjualannya. Jika pembayaran dilakukan dengan saham preferen berhak suara atau saham biasa, transaksi tersebut tidak dikenai pajak pada waktu penjualan. Keuntungan atau kerugian modal hanya diakui ketika saham biasa yang baru saja diterima akhirnya dijual. Selain dari ketentuan saham berhak suara, agar penggabungan menjadi bebas pajak maka harus memiliki tujuan bisnis. Dengan kata lain, penggabungan tersebut tidak dapat seluruhnya dilakukan untuk alasan pajak. Selanjutnya, dalam pembelian aktiva, akuisisi tersebut harus melibatkan jumlah seluruh aktiva secara substansial milik perusahaan yang menjual, dan tidak <80% dari aktiva tersebut harus dibayar dengan saham berhak suara. Dalam pembelian saham, perusahaan yang membeli harus memiliki paling tidak 80% dari saham perusahaan yang menjual segara setelah transaksi.







DAFTAR PUSTAKA

Google Telusur :

Google Book :


No comments: