I. Pengertian Sistem Biaya Taksiran
Sistem harga pokok taksiran adalah salah satu sistem harga pokok
yang ditentukan di muka untuk mengolah produk atau jasa tertentu dengan jalan
menentukan besarnya biaya bahan baku
(raw material cost), biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) dan biaya
overhead pabrik (factory overhead) yang diperlukan untuk mengolah produk atau
jasa tersebut di waktu yang akan datang.
Harga pokok
taksiran yang sudah ditentukan akan dipakai sebagai dasar untuk :
a.
Mencatat harga pokok produk
atau jasa ke dalam rekening buku besar.
b.
Membandingkan biaya taksiran
dengan biaya yang sesungguhnya terjadi, serta menentukan besarnya selisih yang
timbul.
II. Kebaikan Sistem Harga Pokok Taksiran
1.
Dapat mengurangi atau menekan
biaya adminstrasi ( administrative expense).
Penggunaan beberapa dokumen dasar pada sistem ini dapat dikurangi
dan perhitungan harga pokok atau jasa dapat dengan cepat diadakan, sehungga
dapat mengurangi besarnya biaya administrasi.
2.
Dapat menyediakan informasi
untuk pengambilan keputusan (decision making) .
Manajemen memerlukan informasi biaya untuk pengambilan keputusan
tentang produk atau jasa sebelum diolah, dan pemakaian harga pokok taksiran menyediakan informasi
kepada manajemen untuk pengambilan keputusan tersebut.
3.
Mengantar ke pemakaian sistem
harga pokok standar (standard costing ).
Sistem harga pokok taksiran
merupakan transisi dari pemakaian sistem
harga pokok sesungguhnya menuju pemakaian sistem harga pokok standar.
III. Kelemahan Sistem Harga Pokok Taksiran
1.
Harga pokok taksiran yang
ditentukan kurang teliti baru dapat dikoreksi pada akhir periode setelah
selisih biaya dihitung dan dialokasikan.
2.
Timbulnya selisih biaya yang
besar dapat mengakibatkan pengambilan keputusan yang keliru, karena pengambilan
keputusan dilakukan sebelum produk atau jasa tersebut diolah.
IV. Penentuan Besarnya Harga Pokok Taksiran
Tanggung jawab penyusunan besarnya harga pokok taksiran berada pada
cost estimator yang berada dibawah bagian teknik produksi dan memiliki
kapabilitas untuk pekerjaan tersebut.
1.
Taksiran biaya bahan baku (estimated raw
material cost)
Taksiran biaya bahan baku
meliputi taksiran kuantitas (estimated quantity) setiap jenis bahan baku yang diperlukan
untuk mengolah setiap satuan produk
tertentu dan taksiran harga setiap jenis bahan baku yang diperlukan terebut. Apabila di
dalam pengolahan timbul sisa bahan(scrap) yang mempunyai nilai, maka sisa bahan
tersebut diperlakukan sebagai pengurang taksiran biaya bahan baku. Dasar penentuan yang digunakan dalam
menentukan taksiran kuantitas bahan baku
adalah : (a) spesifikasi teknis dari produk yang akan diolah, (b) pilot runs,
(c) catatan prestasi masa lalu, (d) rata-rata pemakaian bahan baku dari produk yang telah selesai dan
sebagainya.
Faktor-faktor yang dapat dipakai sebagai dasar penentuan taksiran
harga bahan baku
dapat berasal dari beberapa sumber seperti : (a) kontrak pembelian bahan jangka
panjang, (b) daftar harga dari suplier, (c) trend dan prediksi harga pasar dan
sebagainya.
2.
Taksiran biaya tenaga kerja langsung
(estimated direct labor cost)
Besarnya taksiran biaya tenaga kerja langsung dipengaruhi oleh
sistem pengupahan yang berlaku di
perusahaan.
Bila menggunakan sistem upah perpotong (buah) rpoduk yang
dihasilkan, besarnya taksiran biaya tenaga kerja langsung dapat diperoleh dari
penentuan taksiran upah perpotong yang akan digunakan untuk waktu yang akan
datang.
Bila sistem yang digunakan perusahaan sistem upah per jam kerja
langsung, besarnya taksiran biaya tenaga kerja langsung dapat ditentukan dengan
menaksir waktu yang diperlukan untuk mengolah satu satuan produk dan menaksir
besarnya tarif biaya tenaga kerja langsung perjam yang akan berlaku untuk waktu
yang akan datang.
Untuk perusahaan ygang menggunakan sistem upah tenaga kerja langsung
atas dasar upah tetap per bulan, maka besarnya taksiran biaya tenaga kerja langsung ditentukan dengan menjumlah total
biaya tenaga kerja langsung dalam satu periode dibagi volume produksi yang
ditaksir (direncanakan) akan dihasilkan dalam periode tersebut.
3.
Taksiran biaya overhead pabrik
(estimated FOH)
Dimulai dengan menaksir besarnya setiap elemen biaya overhead pabrik
dalam periode tertentu yang dikelompokkan pula atas dasar tingkat variabilitas
biaya ( biaya tetap dan biaya variabel ). Untuk menentukan biaya taksiran
setiap buah produk yang dihasilkan maka jumlah taksiran BOP tersebut dibagi
dengan taksiran kapasitas yang akan dipakai sebagai dasar pembebanan BOP.
V. Pemakaian
Sistem Harga Pokok Taksiran
1.
Metode harga pokok proses
(process cost method).
Karakteristiknya adalah bentuk produk yang sifatnya homogen tanpa
dipengaruhi oleh spesifikasi yang diminta oleh pembeli. Pada metode ini
besarnya harga pokok taksiran ditentukan pada awal periode untuk setiap produk
yang dihasilkan, sedangkan apabila produk diproses melalui beberapa departemen
maka besarnya harga pokok taksiran ditentukan untuk setiap departemen dimana
produk tersebut diproduksi.
2.
Metode harga pokok pesanan (job
cost method).
Produk yang dihasilkan tergantung dari spesifikasi dari pemesan.
Besarnya harga pokok taksiran untuk setiap pesanan belum dapat ditentukan pada
awal periode akan tetapi harus dihitung pada saat akan memnerima pesanan
tertentu yang sekaligus harga pokok taksiran tersebut dapat dipakai manajemen
untuk memutuskan ditolak atau diterimanya pesanan tersebut. Besarnya harga
pokok taksiran pada metode ini dipengaruhi oleh spesifikasi produk yang dipesan
dan faktor-faktor lainnya yang perlu dipertimbangkan.
VI. Prosedur Akuntansi Sistem Harga Pokok Taksiran
1.
Harga pokok taksiran disusun
untuk dimasukkan kedalam sistem akuntansi perusahaan
2.
Rekening persediaan bahan baku, biaya gaji dan
upah, serta rekening BOP didebit dan dikredit sebesar harga pokok atau biaya
yang sesungguhnya.
3.
Rekening barang dalam proses
untuk biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dibebani (didebit) dengan
biaya yang sesungguhnya dinikmati. Rekening ini dikredit atas produk yang
selesai atau produk dalam proses pada akhir periode sebesar harga pokok
taksiran.
4.
Rekening persediaan produk
selesai didebit sebesar harga pokok taksiran aas produk selesai dan dikredit
sebesar sebesar harga pokok taksiran atas produk selesai yang dijual.
5.
Rekening harga pokok penjualan
didebit sebesar harga pokok taksiran atas produk selesai yang dijual
6.
Pada akhir periode harga pokok
produk dalam proses dipindahkan dari setiap rekening barang dalam proses ke
dalam rekening persedian produk dalam proses sebesar harga pokok taksirannya.
7.
Pada akhir periode dihitung selisih biaya yang
timbul, dengan jalan membandingkan jumlah debit setiap rekening barang dalam
proses (menunjukkan biaya sesungguhnya) dengan sebelah kredit rekening barang
dalam proses yang sama (menunjukkan harga pokok taksiran), serta memindahkan
selisih biaya ke dalam rekening selisih biaya.
8.
Setelah rekening selisih biaya
dihitung, selanjutnya selisih tersebut dialokasikan kembali ke dalam rekening
harga pokok penjualan, persediaan produk selesai, dan rekening persediaan
produk dalam proses.
*** CONTOH
SOAL SISTEM BIAYA TAKSIRAN***
PT.ICHIBAN adalah sebuah perusahaan yang
bergerak dalm produksi tas yang diolah melalui satu departemen produksi. Dalam
menentukan anggaran biaya produksinya (budget of production costs), PT.ICHIBAN
menggunakan sistem biaya taksiran.
BBB
(raw material cost) Rp.4000
BTKL (direct
labor cost) Rp.3200
BOP (FOH) Rp.1800
Jumlah biaya
taksiran Rp.9000
Data produksi selama bulan Oktober 1999
adalah sebagai berikut :
Produk
jadi (finished goods) ditransfer ke gudang 1000
unit
Produk
dlm proses akhir (goods in process) 200 unit
Data lain yang berkaitan dengan produksi
selama bulan Oktober 1999 adalah:
·
Persed.awal Bhn Baku (beginning
raw material inventory) Rp.300.000
·
Pembelian Bhn baku (raw material purchase) selama bulan
Oktober yang dilakukan secara kredit adalah Rp.4.000.000
·
Persed.akhir Bhn baku (ending raw material
inventory) Rp.200.000
·
Produk yang terjual selama
bulan Oktober adalah sebanyak 90 % dari produk jadi.
·
Harga jual per unit Rp.11.000
·
BTKL (direct labor cost)
sesungguhnya Rp.3.250.000
·
BOP (factory overhead)
sesungguhnya Rp.1.810.000
Diminta :
Buatlah jurnal
yang diperlukan untuk mencatat semua transaksi yang terjadi selama bulan
oktober 1999 beserta perhitungannya.
|
1.
Mencatat pembelian bahan baku.
Pembelian Rp.4.000.000
Utang dagang Rp4.000.000
2.
Mencatat biaya bahan baku yang sesungguhnya
dipakai (raw material used).
BDP-BBB Rp.4.100.000
Persed.BB Rp. 200.000
Persed.BB Rp. 300.000
Pembelian Rp.4.000.000
Perhitungan:
HP. Persed BB awal bulan 300.000
Pembelian 4.000.000
+
4.300.000
HP.Persed.BB akhir bulan 200.000 –
BBB selama bulan Oktober 2000 4.100.000
3.
Mencatat BTKL yang
sesungguhnya.
BDP-BTKL Rp.3.250.000
Gaji dan upah Rp.3.250.000
4.
Mencatat BOP yang sesungguhnya
terjadi.
BDP-BOP Rp.1.810.000
BOP Rp.1.810.000
5.
Mencatat HP produk jadi.
Persed.produk jadi Rp.9.000.000
BDP-BBB Rp.4.000.000
BDP-BTKL Rp.3.200.000
BDP-BOP Rp.1.800.000
Perhitungan :
Kuantitas produk yang dihasilkan
x bi. Taksiran per satuan.
BBB = 1000 x 4000 = 4.000.000
BTKL = 1000 x 3200 = 3.200.000
BOP = 1000 x 1800 = 1.800.000 +
HP.Taks.produk jadi 9.000.000
6.
Mencatat HP.Persed.produk dalam
prosesakhir bulan.
Persed.produk dalam proses Rp.1.300.000
BDP-BBB Rp.800.000
BDP-BTKL Rp.320.000
BDP-BOP Rp.180.000
Perhitungan :
Unit ekuiv. BDP akhir x bi.taks.per satuan
BBB = 200 x 100% x
Rp.4000 = 800.000
BTKL = 200 x 50 % x Rp.
3200 = 320.000
BOP = 200 x 50 % x Rp.
1800 = 180.000 +
HP.persed.produk dlm proses akhir 1.300.000
7.
Mencatat penjualan bulan
Oktober 2000.
Piutang dagang Rp.9.900.000
Hasil penjualan Rp.9.900.000
Perhitugan: (90% x 1000 unit) x Rp.11.000 = 9.900.000
8.
Mencatat HP produk yang
terjual.
HPP Rp.8.100.000
Persed.produk jadi Rp.8.100.000
Perhitungan : (90% x 1000 unit) x Rp.9000 = 8.100.000
9.
Mencatat selisih antara biaya
taksiran dengan biaya sesungguhnya.
BDP-BBB Rp.700.000
BDP-BTKL Rp.270.000
BDP-BOP Rp.170.000
Selisih Rp.1.140.000
Perhitungan:
Selisih BBB =
4.100.000 – 4.000.000 – 800.000 = 700.000
Selisih BTKL = 3.250.000
– 3.200.000 – 320.000 = 270.000
Selisih BOP =
1.810.000 – 1.800.000 – 180.000 = 170.000
+
1.140.000
0KASUS
1
PT.WARNA-WARNI HII… memproduksi satu
macam produk melalui satu departemen produksi. Untuk menghitung biaya-biayanya,
perusahaan menggunakan sistem biaya taksiran.
Statistik
produksi selama bulan November 1999 adalah sebagai berikut :
Produk masuk
proses (unit started)
1800
Produk selesai
ditransfer ke gudang (finished goods & transferred out) 1500
Produk dalam proses akhir
(ending goods in process)
(BBB 100%, BK 40%) 300
Biaya taksiran per kg produk adalah :
BBB ( raw material cost) Rp.300
BTKL (direct labor cost) Rp.200
BOP (FOH) Rp.100
Jumlah biaya taksiran per kg Rp.600
Berikut ini adalah data lain dari perusahaan pada bulan November 1999 :
Persediaan awal bahan baku
(beginning raw material inventory) Rp.
65.000
Pembelian bahan baku
(raw material purchasing) selama bln Nov.1999
secara kredit Rp.500.000
Persediaan akhir bahan baku
(ending raw material inventory) Rp.
15.000
Produk yang terjual selama bulan November 1999 1400 kg
Harga jual per kg Rp. 620
BTKL (direct labor cost) Rp.320.000
BOP (FOH) Rp.158.000
Diminta :
1. Buatlah
jurnal-jurnal yang diperlukan untuk mencatat semua transaksi yang terjadi
selama bulan November 1999 serta
perhitungannya.
2. Buatlah jurnal
untuk mencatat pembagian selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya
taksiran.
0KASUS
2
PT.BEZITA membuat dua macam
ukuran T-shirt. Untuk menentukan anggarannya, perusahaan menggunakan sistem
biaya taksiran.
·
Biaya taksiran per potong untuk bulan Mei 1999
adalah sebagai berikut :
Ukuran L Ukuran
M
Bahan kaos ( raw material ) Rp.16.000 Rp.15.000
BTKL (direct labor cost ) Rp. 7.000 Rp.5000
BOP (FOH ) Rp. 5.000 Rp.5000
Jumlah Rp.28.000 Rp.28.000
·
Data yang ditunjukkan dari catatan perusahaan adalah
:
BBB ( raw material cost ) Rp. 45.500.000
BTKL (direct labor cost ) Rp. 17.922.500
Biaya listrik ( electric
cost ) Rp. 2.300.000
Biaya depresiasi (
depreciation ) Rp. 2.600.000
Biaya karyawan tidak lgs
(indirect labor Rp. 10.000.000
Ukuran
L Ukuran M (potong)
Pers. brg dlm proses (goods
in process inventory )
01/05/1999 :
- ukuran L (BBB 100%, Bk
90%) 500 -
- ukuran M (BBB 100%, BK
80%) - 300
Produk jadi ditransfer ke
gudang
(finished goods &
transfered out ) 1800 1600
Pers. brg dlm proses (goods
in process )
31/05/1999 :
- ukuran L(BBB 100%, BK 80%) 200 -
- ukuran M (BBB 100%, BK
100%) - 150
Data lain yang diperoleh adalah :
Bahan baku kaos telah dimasukkan semua pada awal
proses. T-shirt yang terjual adalah sebanyak 1800 potong untuk ukuran L dan
1500 potong untuk ukuran M. Perbedaan yang terjadi antara biaya taksiran dengan
biaya sesungghnya dibebankan ke rekening HPP. Harga jual per potong Rp.30.500 untuk masing-masing ukuran.
Diminta :
Buatlah jurnal untuk :
a. Membalik jurnal
penyesuain tgl 30 April 1999 mengenai persed.BDP ( goods in process ).
b. Mencatat BBB (
raw material cost ), BTKL (direct labor cost ), BOP ( FOH ) sesungguhnya.
c. Mencatat HP
produk jadi bulan Mei 1999.
d. Mencatat HP pers.
BDP akhir bl.Mei1999.
e. Mencatat selisih
antara biaya taksiran dengan biaya sesungguhnya.
f. Mencatat
penjualan T-shirt & HP produk yang terjual.
g. Menutup saldo
rekening selisih ke rekening HPP.
0KASUS
3
PT.GAWEAN DHEWE memproduksi satu
macam produk yang telah diolah melalui 2 departemen produksi. Perusahaan menggunakan
sistem biaya taksiran untuk masing-masing departemen tsb. Untuk tiap
dept.produksi dibuatkan rekening Brg Dlm Proses (Goods in process)
sendiri-sendiri, yang dipisahkan untk setiap elemen biaya. Bahan baku hanya digunakan di
dept. I
·
Biaya taksiran per kg produk adalah sbb.:
Biaya Dept.I Dept.II
BBB (raw material
costs) Rp.180 Rp. 0
BTKL(direct labor
costs) 150 72
BOP (FOH) 30 120
Jml bi.taksiran 360 192
·
Data produksi selama bln Januari 2000 adl sbb.:
Dept.I Dept.II
Produk dlm proses (goods in
process inventory ) 01/01/2000
(BBB 100%, BK 50%) 400 -
(BK 60%) - 300
Produk yg dimasukkan dlm
proses (unit started) 400 600
Produk selesai (finished
goods) ditransfer ke dept.II 600 -
Produk selesai (finished
goods) dr dept.II ditransfer ke gudang - 600
Produk dlm proses (goods in
process) 31/01/2000
(BBB100%,BK60%) 200 -
(BK 40%) - 300
·
Data lain yang diperoleh dari perusahaan adl:
- Persed.BB (raw material inventory) awal bl. Januari Rp.
12000
- Pembelian BB (raw material purchase) selama bl. Januari Rp.
60000
- Persed. BB (raw material inventory) akhir bl.Januari Rp. 4000
- Upah TK (direct labor cost) dept.I Rp. 80000
- Upah TK (direct labor cost) dept.II Rp
220000
- BOP (FOH) dept.I Rp. 20000
- BOP (FOH) dept.II Rp. 72000
- Produk yg terjual selama bl.Januari 2000 kg
- Selisih antara
biaya taksiran dengan biaya sesungguhnya ke rekening-rekening persediaan
& HPP hanya pada akhir tahun buku
saja.
Diminta :
a. Hitunglah HP
pers.BDP 01 January 2000 pada dept.I & II.
b. Hitunglah HP
pers.produk jadi dept.I & II.
c. Hitunglah HP
pers.BDP 31 Januari dept.I & II
d. Hitunglah selisih
antara biaya taksiran dengan biaya sesungguhnya di dpet.I & dept.II.
|
v KASUS
1
PT.WARNA-WARNI HII… memproduksi satu
macam produk melalui satu departemen produksi. Untuk menghitung biaya-biayanya,
perusahaan menggunakan sistem biaya taksiran.
Statistik
produksi selama bulan November 1999 adalah sebagai berikut :
Produk masuk proses (unit started)
1800
Produk selesai ditransfer ke gudang (finished goods &
transferred out) 1500
Produk dalam proses akhir
(ending goods in process)
(BBB 100%, BK 40%) 300
Biaya taksiran per kg produk adalah :
BBB ( raw material cost) Rp.300
BTKL (direct labor cost) Rp.200
BOP (FOH) Rp.100
Jumlah biaya taksiran per kg Rp.600
Berikut ini adalah data lain dari perusahaan pada bulan November 1999 :
Persediaan awal bahan baku
(beginning raw material inventory) Rp.
65.000
Pembelian bahan baku
(raw material purchasing) selama bln Nov.1999
secara kredit Rp.500.000
Persediaan akhir bahan baku
(ending raw material inventory) Rp.
15.000
Produk yang terjual selama bulan November 1999 1400 kg
Harga jual per kg Rp. 620
BTKL (direct labor cost) Rp.320.000
BOP (FOH) Rp.158.000
Diminta :
3. Buatlah
jurnal-jurnal yang diperlukan untuk mencatat semua transaksi yang terjadi
selama bulan November 1999 serta
perhitungannya.
4. Buatlah jurnal
untuk mencatat pembagian selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya
taksiran.
Ø JAWABAN KASUS 1
1. a. Mencatat pembelian bahan baku
Pembelian Rp.500.000
Utang dagang Rp.500.000
b. Mencatat biaya
bahan baku yang
sesungguhnya dipakai
BDP-BBB Rp.550.000
Pers.BB Rp. 15.000
Pers.BB Rp. 65.000
Pembelian Rp.500.000
Perhitungan :
HP pers.BB awal bulan 65.000
Pembelian 500.000
+
565.000
HP pers.BB akhir bulan 15.000 -
BBB slm bln November 2000 550.000
c. Mencatat BTKL
yang sesungguhnya
BDP-BTK Rp.320.000
Gaji & upah Rp.320.000
d. Mencatat BOP yang
sesungguhnya terjadi
BDP-BOP Rp.158.000
BOP Rp.158.000
e. Mencatat HP
produk jadi
Pers. Produk jadi Rp.900.000
BDP-BBB Rp.450.000
BDP-BTK Rp.300.000
BDP-BOP Rp.150.000
Perhitungan : Kuantitas produk jadi yg dihasilkan X bi.taks per
satuan
BBB = 1500 x Rp.300 =
Rp.450.000
BTK = 1500 x Rp.200
= 300.000
BOP = 1500 x Rp.100
= 150.000
Hp taks. Produk jadi Rp.900.000
f. Mencatat HP
pers.produk dalam proses pada akhir bulan
Pers.produk dlm proses Rp.126.000
BDP-BBB Rp.90.000
BDP-BTK Rp.24.000
BDP-BOP Rp.12.000
Perhitungan : unti ekuiv. BDP akhir X bi.taks per satuan
BBB = 300 x 100% x
Rp.300 = Rp.90.000
BTK = 300 x 40% x Rp.200 = 24.000
BOP = 300 x 40% x Rp.100 = 12.000
Hp pers.produk dlm
proses akhir 126.000
g. Mencatat
penjualan bln November 2000
Piutang dagang Rp.868.000 (1400 x Rp.620 =
868.000)
Hasil penjualan Rp.868.000
h. Mencatat HP
produk yang terjual
HPP Rp.840.000
Pers.produk jadi Rp.840.000
i.
Mencatat selisih antara bi.taks dgn bi.sesungguhnya
BDP-BTK Rp.4000
BDP-BOP Rp.4000
Selisih Rp.2000
BDP-BBB Rp.10.000
Perhitungan
:
Selisih BBB = 550.000 – 540.000 =
(10.000)
Selisih BTK = 320.000 – 324.000 = 4.000
Selisih BOP = 158.000 – 162.000 = 4.000
( 2.000)
2. a. Membagi selisih BBB
Selisih Rp.10000
Pers.produk jadi Rp.555.56
Pers. BDP Rp.1666.67
HPP Rp.7777.77
Perhitungan :
Ekuiv.unit : Brg yang terjual 1400 unit
Pers.produk
jadi 100
--------- (1500 – 1400)
Pers.BDP
akhir 300
--------- ( 100% x 300 u )
Pembagian selisih : Pers.produk jadi = 100
x Rp.10.000 = 555.56
1800
Pers.BDP =
300 x Rp.10.000 = 1666.67
1800
HPP = 1400 x Rp.10.000 = 7777.77
1800
b. Membagi selisih
BTK
Pers.prpoduk jadi Rp.246.9136
Pers.BDP Rp.296.2964
HPP Rp.3456.79
Selisih Rp.4000
Perhitungan :
Ekuiv.unit : Pembagian selisih
:
Brg yg terjual 1400 Pers.produk jadi = 100 x Rp.4000 = 246.9136
Pers.produk jadi 100 1620
Pers.BDP 120 Pers.BDP
= 120 x Rp.4000 = 296.2964
1620
1620
HPP = 1400 x Rp.4000 = 3456.79
1620
c. Membagi selisih
BOP
Pers.brg jadi Rp.246.9136
Pers,BDP Rp.296.2964
HPP Rp.3456.79
Selisih Rp.4000
Perhitungan :
Ekuiv.unit : Pembagian selisih :
Brg yg terjual 1400 Pers.produk jadi =
100 x 4000 = 246.9136
Pers.produk jadi 100 1620
Pers.BDP 120 Pers.BDP = 120 x
4000 = 296.2964
1620
1620
HPP = 1400 x 4000 = 3456.79
1620
v KASUS
2
PT.BEZITA membuat dua macam
ukuran T-shirt. Untuk menentukan anggarannya, perusahaan menggunakan sistem
biaya taksiran.
·
Biaya taksiran per potong untuk bulan Mei 1999
adalah sebagai berikut :
Ukuran L Ukuran M
Bahan kaos ( raw material ) Rp.16.000 Rp.15.000
BTKL (direct labor cost ) Rp.7000 Rp.5000
BOP (FOH ) Rp.5000 Rp.5000
Jumlah Rp.28.000 Rp.28.000
·
Data yang ditunjukkan dari catatan perusahaan adalah
:
BBB ( raw material cost ) Rp. 45.500.000
BTKL (direct labor cost ) Rp. 17.922.500
Biaya listrik ( electric
cost ) Rp. 2.300.000
Biaya depresiasi (
depreciation ) Rp. 2.600.000
Biaya karyawan tidak lgs
(indirect labor Rp. 10.000.000
Ukuran
L Ukuran M (potong)
Pers. brg dlm proses (goods
in process inventory )
01/05/1999 :
- ukuran L (BBB 100%, Bk
90%) 500 -
- ukuran M (BBB 100%, BK 80%) - 300
Produk jadi ditransfer ke
gudang
(finished goods &
transfered out ) 1800 1600
Pers. brg dlm proses (goods
in process )
31/05/1999 :
- ukuran L(BBB 100%, BK 80%) 200 -
- ukuran M (BBB 100%, BK
100%) - 150
Data lain yang diperoleh adalah :
Bahan baku kaos telah dimasukkan semua pada awal
proses. T-shirt yang terjual adalah sebanyak 1800 potong untuk ukuran L dan
1500 potong untuk ukuran M. Perbedaan yang terjadi antara biaya taksiran dengan
biaya sesungghnya dibebankan ke rekening HPP. Harga jual per potong Rp.30.500 untuk masing-masing ukuran.
Diminta :
Buatlah jurnal untuk :
h. Membalik jurnal
penyesuain tgl 30 April 1999 mengenai persed.BDP ( goods in process ).
i.
Mencatat BBB ( raw material cost ), BTKL (direct
labor cost ), BOP ( FOH ) sesungguhnya.
j.
Mencatat HP produk jadi bulan Mei 1999.
k. Mencatat HP pers.
BDP akhir bl.Mei1999.
l.
Mencatat selisih antara biaya taksiran dengan biaya
sesungguhnya.
m. Mencatat
penjualan T-shirt & HP produk yang terjual.
n. Menutup saldo
rekening selisih ke rekening HPP.
Ø JAWABAN KASUS 2
a. Membalik jurnal penyesuaian
BDP-BBB 12.500.000
BDP-BTKL 4.350.000
BDP-BOP 3.450.000
Pers.BDP 20.300.000
Perhitungan :
Ukuran
L BBB BTKL BOP
500 x 100%x 16000 8.000.000
500 x 90% x 7000 3.150.000
500 x 90% x 5000 2.250.000
Ukuran
M
300 x 100% x 15000 4.500.000
300 x 80% x 5000 1.200.000
300 x 80% x 5000 1.200.000
Jumlah 12.500.000 4.350.000 3.450.000
b. Mencatat biaya
–biaya sesungguhnya
BDP-BBB 45.500.000
BDP-BTKL 17.922.500
BDP-BOP 14.900.000
Pers.BB 45.500.000
Gaji & upah 17.922.500
Bermacam rek. yg dikredit 14.900.000
c. Mencatat HP
produk jadi
Pers.produk jadi 90.400.000
BDP-BBB 52.800.000
BDP-BTKL 20.600.000
BDP-BOP 17.000.000
d. Mencatat HP
pers.BDP akhir
Pers.BDP akhir 8.495.000
BDP-BBB 5.450.000
BDP-BTKL 1.682.500
BDP-BOP 1.362.500
Perhit. Pers.produk jadi BBB BTKL BOP Total
Ukuran
L
1800 x 16000 28.800.000
1800 x 7000 12.600.000
1800 x 5000 9.000.000
Ukuran
M
1600 x 15000 24.000.000
1600 x 5000 8.000.000
1600 x 5000 8.000.000
Jumlah 52.800.000 20.600.000 17.000.000 90.400.000
Perhit.BDP akhir :
Ukuran
L
200 x 100% x 16000 3.200.000
200 x 80% x 7000 1.120.000
200 x 80% x 7000 800.000
ukuran
M
150 x 100% x 15000 2.250.000
150 x 75% x 5000 562.500
150 x 75% x 5000 562.500
Jumlah 5.450.000 1.682.500 1.362.000 8.495.000
e. Mencatat selisih
yang terjadi
BDP-BBB 250.000
BDP-BTKL 10.000
BDP-BOP 12.500
Selisih 272.500
f. Mencatat
penjualan T-shirt
Piutang dagang 100.650.000 1800
x 30500 = 54.900.000
Pers.produk jadi 100.650.000 1500 x 30500 = 45.750.000
g. Mencatat HP brg
yg terjual
HPP 87.900.000 1800
x 28000 = 50.400.000
Pers.produk jadi 87.900.000 1500 x 25000 = 37.500.000
h. Menutup saldo
rekening selisih ke rekening HPP
HPP 272.500
Selisih 272.500
v KASUS
3
PT.GAWEAN DHEWE memproduksi satu
macam produk yang telah diolah melalui 2 departemen produksi. Perusahaan
menggunakan sistem biaya taksiran untuk masing-masing departemen tsb. Untuk tiap
dept.produksi dibuatkan rekening Brg Dlm Proses (Goods in process)
sendiri-sendiri, yang dipisahkan untk setiap elemen biaya. Bahan baku hanya digunakan di
dept. I
·
Biaya taksiran per kg produk adalah sbb.:
Biaya Dept.I Dept.II
BBB (raw material costs) Rp.180 Rp.0
BTKL(direct labor
costs) 150 72
BOP (FOH) 30 120
Jml bi.taksiran 360 192
·
Data produksi selama bln Januari 2000 adl sbb.:
Dept.I Dept.II
Produk dlm proses (goods in
process inventory ) 01/01/2000
(BBB 100%, BK 50%) 400 -
(BK 60%) - 300
Produk yg dimasukkan dlm
proses (unit started) 400 600
Produk selesai (finished
goods) ditransfer ke dept.II 600 -
Produk selesai (finished
goods) dr dept.II ditransfer ke gudang - 600
Produk dlm proses (goods in
process) 31/01/2000
(BBB100%,BK60%) 200 -
(BK 40%) - 300
·
Data lain yang diperoleh dari perusahaan adl:
- Persed.BB (raw material inventory) awal bl. Januari Rp.
12000
- Pembelian BB (raw material purchase) selama bl. Januari Rp.
60000
- Persed. BB (raw material inventory) akhir bl.Januari Rp. 4000
- Upah TK (direct labor cost) dept.I Rp. 80000
- Upah TK (direct labor cost) dept.II Rp.220000
- BOP (FOH) dept.I Rp. 20000
- BOP (FOH) dept.II Rp. 72000
- Produk yg terjual selama bl.Januari 2000 kg
- Selisih antara
biaya taksiran dengan biaya sesungguhnya ke rekening-rekening persediaan
& HPP hanya pada akhir tahun buku
saja.
Diminta :
e. Hitunglah HP
pers.BDP 01 January 2000 pada dept.I & II.
f. Hitunglah HP
pers.produk jadi dept.I & II.
g. Hitunglah HP
pers.BDP 31 Januari dept.I & II
h. Hitunglah selisih
antara biaya taksiran dengan biaya sesungguhnya di dpet.I & dept.II.
Ø JAWABAN KASUS 3
a.
Pers.BDP 01/01/2000
Dept.I Dept.II
BBB : 100%
x 400 u xRp.180 72000 -
BTKL: 50% x 400 u x
Rp.150 30000 -
60% x 300
u xRp.72 - 12960
BOP : 50% x
400 u x Rp.30 6000 -
60% x 300
u x Rp.120 - 21600
Jumlah 108000 34560
b.
Pers.produk jadi
Dept.I Dept.II
600 x Rp.360 216000 -
600 x Rp.192 - 115200
c.
Pers. BDP 31/01/2000
Dept.I Dept.II
BBB : 100%
x 200 x Rp.180 36000 -
BTKL: 60% x 200 x Rp.150 18000 -
40% x 300
x Rp.72 - 8640
BOP : 60% x
200 x Rp.30 3600 -
40% x 300
x Rp.120 - 14400
HP dr dept.I: 100%x600x
Rp.360 - 216000
HP
pers.BDP 31/01/2000 57600 239040
d. Dept.I Dept.II
HP pers.BDP 01/01/2000 108.000 34.560
Bi.sesungguhnya Jan.2000 :
- BBB 68.000 -
- BTK 80.000 220.000
- BOP 20.000
+ 72.000 +
276.000 326.560
Pengkreditan ke rek.BDP:
HP pers.produk jadi 216.000 115.200
HP pers.BDP 31/01/2000 57.600
+ 239.040 +
274.000 354.240
Selisih (
2400 ) 27.680
No comments:
Post a Comment