Yaitu elemen dari hak-hak para
pemegang saham yang dibentuk dari dalam perusahaan. Laba yang ditahan
berasal dari sebagian laba, baik dalam tahun yang berjalan maupun
tahun-tahun yang lalu yang tidak dibagikan sebagai deviden.
Transaksi yang
mempengaruhi rekening Laba Yang Ditahan :
- Laba/Rugi bersih Operasi
- Koreksi pembukuan atas laba/rugi tahun-tahun yang lalu
- Pembagian deviden
- Transaksi pertukaran saham
- Penarikan/pertukaran saham (di atas harga jual semula)
- Transaksi treasury Stock
Deviden
Yaitu pembagian
kekayaan perusahaan kepada para pemegang saham, dalam jumlah yang
proporsional dengan jumlah saham yang dimiliki.
Deviden kepada para
pemegang saham dapat dibagikan dalam bentuk :
- Kas / uang tunai (Cash Dividends)
- Aktiva selain kas (Property Dividends)
- Surat Hutang (Scrip Dividends)
- Saham Sendiri (Stock Dividends)
Kadang-kadang
perusahaan membagikan kas atau aktiva lainnya kepada para pemegang
saham bersamaan waktunya dengan pembagian deviden, yang merupakan
sebagian dari hak-hak pemegang saham selain dari Laba Yang Ditahan.
Pembagian aktiva seperti ini disebut dengan ‘Deviden
Likuidasi’ (Liquidating Dividends), yang
harus diperlakukan berbeda dengan deviden yang berasal dari laba yang
ditahan.
Deviden yang telah
diumumkan tetapi belum dibayar merupakan Hutang Lancar. Sebagai
hutang yang sah, deviden yang telah diumumkan kepada para pemegang
saham mempunyai kedudukan yang sama dengan hutang-hutang kepada
kreditur lainnya. Apabila perusahaan dinyatakan bangkrut sebelum
hutang deviden yang telah diumumkan itu dibayar, maka para pemegang
saham berhak untuk menerima pembayaran dalam proporsi yang sama
dengan kreditur atas haknya terhadap deviden tersebut.
Contoh :
Dalam perusahaan
yang telah dinyatakan bangkrut tinggal tersedia uang tunai sebesar Rp
100.000,- sedangkan hutang perusahaan yang belum diselesaikan
pembayarannya masing-masing terdiri dari Hutang deviden Rp 200.000,-
dan hutang kepada kreditur Rp 300.000,-
Pada kasus seperti
ini, maka uang yang tersedia sebesar Rp 100.000,- harus dibayarkan
kepada para pemegang saham dan kreditur dalam jumlah yang
proporsional, yaitu :
Rp 200.000,-
- Untuk para pemegang saham = ------------------ x Rp 100.000,- = Rp 40.000,-
Rp 500.000,-
Rp 300.000,-
- Untuk kreditur = ----------------- x Rp 100.000,- = Rp 60.000,-
Rp 500.000,-
Deviden Dalam
Bentuk Uang Tunai (Cash Dividends)
Contoh :
Berikut ini adalah
Modal Saham yang dimiliki oleh sebuah perusahaan :
- Saham Prioritas 10%, 1000 lembar, Nominal @ Rp 10.000,-
- Saham Biasa 5000 lembar, Nominal @ Rp 5.000,-
Tanggal 15 November
2000 perusahaan mengumumkan adanya pembagian deviden untuk tahun buku
2000.
Besarnya deviden adalah
:
- Saham Prioritas Rp 1.000,- per lembar
- Saham Biasa Rp 500,- per lembar
Tanggal 15 Januari 2001
dilakukan pembayaran deviden.
Atas transaksi tersebut
di atas, maka perusahaan akan membuat jurnal :
- Pengumuman pembagian deviden (Tanggal 15 November 2000)
Laba
Yang Ditahan Rp 3.500.000,-
Hutang
Deviden Rp 3.500.000,-
- Pembayaran deviden (Tanggal 15 Januari 2001)
Hutang
Deviden Rp 3.500.000,-
Kas
Rp 3.500.000,-
Deviden Dalam
Bentuk Aktiva Non Kas (Property Dividends)
Bentuk umum dari
property dividends adalah berupa Surat berharga yang dikeluarkan oleh
perusahaan lain,
yang dimiliki
perusahaan.
Contoh :
PT ‘KITA’
memiliki 1000 lembar saham PT’LAIN’ yang dibeli beberapa tahun
lalu dengan harga Rp 5.000,- per lembar. Pada tanggal 20 Desember
2000, direksi PT ‘KITA’ mengumumkan pembagian deviden berupa 2
lembar saham PT ‘LAIN’ kepada tiap-tiap pemegang satu lembar
saham PT ‘KITA’. Jumlah saham PT ‘KITA’ yang beredar sebanyak
500 lembar.
Pada saat itu harga
pasar saham PT ‘LAIN’ Rp 7.500,- per lembar. Penyerahan saham PT
‘LAIN’ akan dilaksanakan pada tanggal 15 Januari 2001.
Pencatatan yang berhubungan dengan pembagian deviden
tersebut dapat dilakukan dengan dua alternatif dasar pencatatan,
yaitu sbb :
Transaksi
|
Berdasar Harga Pokok
/ Nilai Buku
|
Berdasar Harga Pasar
|
Penilaian
Saham PT ‘LAIN’
|
-
|
Inv.
Saham PT ‘LAIN’ Rp 2.500.000,-
Laba
atas Inv. Saham Rp 2.500.000,-
|
Pengumuman
pembagian deviden
|
Laba
Yang Ditahan Rp 5.000.000,-
Htg
Dev. Shm PT ‘LAIN’ Rp 5.000.000,-
|
Laba
Yang Ditahan Rp 7.500.000,-
Htg
Dev. Shm PT ‘LAIN Rp 7.500.000,-
|
Penyerahan
saham PT ‘LAIN’ kepada pemegang saham PT ‘KITA’
|
Htg
Dev. Shm PT ‘LAIN Rp 5.000.000,-
Inv.
Saham PT ‘LAIN’ Rp 5.000.000,-
|
Htg
Dev. Shm PT ‘LAIN Rp 7.500.000,-
Inv.
Saham PT ‘LAIN’ Rp 7.500.000,-
|
Deviden Dalam
Bentuk Surat Hutang (Scrip Dividends)
Pembagian Scrip
Dividends dilakukan dengan tujuan untuk dapat mempertahankan citra
dan nama baik perusahaan di satu pihak, tetapi di lain pihak, pada
saat itu tidak tersedia jumlah uang yang cukup untuk membagi deviden.
Deviden yang dibayarkan
dalam bentuk Obligasi, wesel / promes, biasanya disertai dengan
ketentuan tentang tanggal jatuh tempo dan bunganya. Tetapi tidak
menutup kemungkinan bahwa obligasi, wesel / promes tersebut tidak
disertai dengan ketentuan tanggal jatuh tempo dan bunga.
Perlakuan selanjutnya
sama dengan hutang yang bersangkutan.
Deviden Dalam Bentuk Saham Sendiri (Stock Dividends)
Deviden
yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk saham yang
berlainan jenis dengan saham-saham yang dimiliki disebut sebagai
Special Stock Dividends.
Sedangkan pembagian deviden dalam bentuk saham yang sama dengan saham
yang dimiliki oleh para pemegang saham disebut sebagai Ordinary
Stock Dividends.
Keadaan dan alasan
perusahaan untuk membagikan deviden dalam bentuk saham sendiri, yaitu
:
- Untuk tetap membagikan deviden, tanpa adanya pelimpahan keluar atau berkurangnya harta kekayaan perusahaan.
- Untuk menaikkan jumlah modal yang ditanam di dalam perusahaan tanpa keharusan membayarkan deviden tunai, sehingga uang tunai dapat digunakan untuk kepentingan yang lain.
- Untuk menaikkan jumlah saham yang beredar, sehingga diharapkan akan menurunkan harga pasar saham dan mendorong ke arah pasaran yang lebih luas.
===================270202================
No comments:
Post a Comment