Sponsor

Saturday, 23 February 2013

LABA YANG DITAHAN DAN DEVIDEN

Yaitu elemen dari hak-hak para pemegang saham yang dibentuk dari dalam perusahaan. Laba yang ditahan berasal dari sebagian laba, baik dalam tahun yang berjalan maupun tahun-tahun yang lalu yang tidak dibagikan sebagai deviden.
Transaksi yang mempengaruhi rekening Laba Yang Ditahan :
  • Laba/Rugi bersih Operasi
  • Koreksi pembukuan atas laba/rugi tahun-tahun yang lalu
  • Pembagian deviden
  • Transaksi pertukaran saham
  • Penarikan/pertukaran saham (di atas harga jual semula)
  • Transaksi treasury Stock


Deviden

Yaitu pembagian kekayaan perusahaan kepada para pemegang saham, dalam jumlah yang proporsional dengan jumlah saham yang dimiliki.
Deviden kepada para pemegang saham dapat dibagikan dalam bentuk :
  1. Kas / uang tunai (Cash Dividends)
  2. Aktiva selain kas (Property Dividends)
  3. Surat Hutang (Scrip Dividends)
  4. Saham Sendiri (Stock Dividends)

Kadang-kadang perusahaan membagikan kas atau aktiva lainnya kepada para pemegang saham bersamaan waktunya dengan pembagian deviden, yang merupakan sebagian dari hak-hak pemegang saham selain dari Laba Yang Ditahan. Pembagian aktiva seperti ini disebut dengan ‘Deviden Likuidasi’ (Liquidating Dividends), yang harus diperlakukan berbeda dengan deviden yang berasal dari laba yang ditahan.

Deviden yang telah diumumkan tetapi belum dibayar merupakan Hutang Lancar. Sebagai hutang yang sah, deviden yang telah diumumkan kepada para pemegang saham mempunyai kedudukan yang sama dengan hutang-hutang kepada kreditur lainnya. Apabila perusahaan dinyatakan bangkrut sebelum hutang deviden yang telah diumumkan itu dibayar, maka para pemegang saham berhak untuk menerima pembayaran dalam proporsi yang sama dengan kreditur atas haknya terhadap deviden tersebut.
Contoh :
Dalam perusahaan yang telah dinyatakan bangkrut tinggal tersedia uang tunai sebesar Rp 100.000,- sedangkan hutang perusahaan yang belum diselesaikan pembayarannya masing-masing terdiri dari Hutang deviden Rp 200.000,- dan hutang kepada kreditur Rp 300.000,-
Pada kasus seperti ini, maka uang yang tersedia sebesar Rp 100.000,- harus dibayarkan kepada para pemegang saham dan kreditur dalam jumlah yang proporsional, yaitu :

Rp 200.000,-
  • Untuk para pemegang saham = ------------------ x Rp 100.000,- = Rp 40.000,-
Rp 500.000,-


Rp 300.000,-
  • Untuk kreditur = ----------------- x Rp 100.000,- = Rp 60.000,-
Rp 500.000,-

Deviden Dalam Bentuk Uang Tunai (Cash Dividends)
Contoh :
Berikut ini adalah Modal Saham yang dimiliki oleh sebuah perusahaan :
  • Saham Prioritas 10%, 1000 lembar, Nominal @ Rp 10.000,-
  • Saham Biasa 5000 lembar, Nominal @ Rp 5.000,-

Tanggal 15 November 2000 perusahaan mengumumkan adanya pembagian deviden untuk tahun buku 2000.
Besarnya deviden adalah :
  • Saham Prioritas Rp 1.000,- per lembar
  • Saham Biasa Rp 500,- per lembar

Tanggal 15 Januari 2001 dilakukan pembayaran deviden.

Atas transaksi tersebut di atas, maka perusahaan akan membuat jurnal :
  1. Pengumuman pembagian deviden (Tanggal 15 November 2000)
Laba Yang Ditahan Rp 3.500.000,-
Hutang Deviden Rp 3.500.000,-

  1. Pembayaran deviden (Tanggal 15 Januari 2001)
Hutang Deviden Rp 3.500.000,-
Kas Rp 3.500.000,-
Deviden Dalam Bentuk Aktiva Non Kas (Property Dividends)
Bentuk umum dari property dividends adalah berupa Surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan lain,
yang dimiliki perusahaan.
Contoh :
PT ‘KITA’ memiliki 1000 lembar saham PT’LAIN’ yang dibeli beberapa tahun lalu dengan harga Rp 5.000,- per lembar. Pada tanggal 20 Desember 2000, direksi PT ‘KITA’ mengumumkan pembagian deviden berupa 2 lembar saham PT ‘LAIN’ kepada tiap-tiap pemegang satu lembar saham PT ‘KITA’. Jumlah saham PT ‘KITA’ yang beredar sebanyak 500 lembar.
Pada saat itu harga pasar saham PT ‘LAIN’ Rp 7.500,- per lembar. Penyerahan saham PT ‘LAIN’ akan dilaksanakan pada tanggal 15 Januari 2001.

Pencatatan yang berhubungan dengan pembagian deviden tersebut dapat dilakukan dengan dua alternatif dasar pencatatan, yaitu sbb :

Transaksi
Berdasar Harga Pokok / Nilai Buku
Berdasar Harga Pasar
Penilaian Saham PT ‘LAIN’

-
Inv. Saham PT ‘LAIN’ Rp 2.500.000,-
Laba atas Inv. Saham Rp 2.500.000,-

Pengumuman pembagian deviden
Laba Yang Ditahan Rp 5.000.000,-
Htg Dev. Shm PT ‘LAIN’ Rp 5.000.000,-
Laba Yang Ditahan Rp 7.500.000,-
Htg Dev. Shm PT ‘LAIN Rp 7.500.000,-
Penyerahan saham PT ‘LAIN’ kepada pemegang saham PT ‘KITA’
Htg Dev. Shm PT ‘LAIN Rp 5.000.000,-
Inv. Saham PT ‘LAIN’ Rp 5.000.000,-
Htg Dev. Shm PT ‘LAIN Rp 7.500.000,-
Inv. Saham PT ‘LAIN’ Rp 7.500.000,-
Deviden Dalam Bentuk Surat Hutang (Scrip Dividends)
Pembagian Scrip Dividends dilakukan dengan tujuan untuk dapat mempertahankan citra dan nama baik perusahaan di satu pihak, tetapi di lain pihak, pada saat itu tidak tersedia jumlah uang yang cukup untuk membagi deviden.
Deviden yang dibayarkan dalam bentuk Obligasi, wesel / promes, biasanya disertai dengan ketentuan tentang tanggal jatuh tempo dan bunganya. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa obligasi, wesel / promes tersebut tidak disertai dengan ketentuan tanggal jatuh tempo dan bunga.
Perlakuan selanjutnya sama dengan hutang yang bersangkutan.

Deviden Dalam Bentuk Saham Sendiri (Stock Dividends)

Deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk saham yang berlainan jenis dengan saham-saham yang dimiliki disebut sebagai Special Stock Dividends. Sedangkan pembagian deviden dalam bentuk saham yang sama dengan saham yang dimiliki oleh para pemegang saham disebut sebagai Ordinary Stock Dividends.
Keadaan dan alasan perusahaan untuk membagikan deviden dalam bentuk saham sendiri, yaitu :
  • Untuk tetap membagikan deviden, tanpa adanya pelimpahan keluar atau berkurangnya harta kekayaan perusahaan.
  • Untuk menaikkan jumlah modal yang ditanam di dalam perusahaan tanpa keharusan membayarkan deviden tunai, sehingga uang tunai dapat digunakan untuk kepentingan yang lain.
  • Untuk menaikkan jumlah saham yang beredar, sehingga diharapkan akan menurunkan harga pasar saham dan mendorong ke arah pasaran yang lebih luas.





===================270202================

No comments: