Transaksi-transaksi
yang dapat mengakibatkan perubahan di dalam Modal Saham :
- Emisi Saham (pengeluaran saham baru)
- Penarikan kembali saham yang beredar
- Pertukaran saham yang beredar dengan jenis saham yang berbeda
HAK BELI SAHAM
Yaitu
hak yang diberikan oleh perusahaan kepada para pemegang saham untuk
membeli saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan. Hak Beli Saham
ini biasanya dikeluarkan pada saat perusahaan mengadakan emisi saham.
Hak
Beli Saham dikeluarkan oleh perusahaan dalam bentuk
Sertifikat Hak Beli Saham (Stock Right).
Untuk mendapatkan satu lembar Sertifikat Hak Beli Saham, seorang
pemegang saham harus sudah mempunyai beberapa lembar saham sesuai
ketentuan perusahaan.
Sertifikat
Hak Beli Saham berisi ketentuan-ketentuan mengenai :
- Jumlah Sertifikat Hak Beli Saham yang diperlukan untuk dapat membeli Saham Baru
- Harga penawaran Saham Baru
- Jangka waktu berlakunya Sertifikat Hak Beli Saham
- Ketentuan yang berhubungan dengan cara penggunaan / pertukaran Hak Beli Saham.
CONTOH SOAL
Pada akhir tahun 2010
Modal Saham yang dimiliki perusahaan terdiri atas 8000 lembar Saham
Biasa dengan nilai nominal Rp 1.000,- per lembar.
Pada
awal tahun 2011
Perusahaan mengeluarkan Saham Biasa baru dengan nilai nominal Rp
1.100,- per lembar. Bagi pemegang Saham yang lama diberikan satu
lembar Sertifikat Hak Beli Saham untuk tiap-tiap satu lembar saham
yang dimiliki.
Para
pemegang saham yang lama dapat membeli Saham Biasa baru dengan harga
Rp 1.250,- dengan menunjukkan 5 lembar Sertifikat Hak Beli Saham.
Harga Pasar Saham Biasa tersebut tanpa Hak Beli Saham Rp 1.500,- per
lembar. Diberikan waktu 1 minggu untuk membeli saham dengan HBS.
Dari
informasi tersebut di atas, dapat dihitung nilai Sertifikat Hak Beli
Saham per lembar, yaitu :
(Harga
Saham tanpa HBS – Harga Saham dengan HBS)
---------------------------------------------------------------------------
Jumlah Sertifikat HBS untuk membeli 1 lembar Saham baru
Rp
1.500,- - Rp 1.250,-
--------------------------------- = Rp 50,- per lembar
5
lembar
Jadi
besarnya Nilai
Sertifikat Hak Beli Saham
yang Beredar :
8000
lembar x Rp 50,- per lembar = Rp 400.000,-
Jurnal untuk mencatat penerbitan Sertifikat Hak
Beli Saham adalah sbb :
Laba
Ditahan Rp 400.000,- -
Hak
Beli Saham Biasa Beredar - Rp 400.000,-
- Apabila seluruh Sertifikat Hak Beli Saham digunakan untuk membeli saham, maka perusahaan akan membuat jurnal :
Kas
Rp 2.000.000,- -
Hak
Beli Saham Biasa Beredar Rp 400.000,- -
Modal
Saham Biasa - Rp 1.760.000,-
Agio
Saham Biasa - Rp 640.000,-
Perhitungan
:
8000 lembar
- Saham Biasa baru yang beredar dengan HBS = ----------------- = 1600 lembar
5 lembar
- Kas diterima 1600 lembar x Rp 1.250,- = Rp 2.000.000,-
- Modal Saham Biasa = 1600 lembar x Rp 1.100,- = Rp 1.760.000,-
- Agio Saham Biasa = 1600 lembar x Rp 400,- = Rp 640.000,-
- Apabila hanya 5000 lembar Sertifikat Hak Beli Saham yang digunakan, maka perusahaan akan membuat jurnal :
Kas
Rp 1.250.000,- -
Hak
Beli Saham Biasa Beredar Rp 250.000,- -
Modal
Saham Biasa - Rp 1.100.000,-
Agio
Saham Biasa - Rp 400.000,-
Perhitungan
:
5000 lembar
- Saham Biasa baru yang beredar dengan HBS = ----------------- = 1000 lembar
5 lembar
- Kas diterima = 1000 lembar x Rp 1.250,- = Rp 1.250.000,-
- Hak Beli Saham Biasa yang digunakan = 5000 lembar x Rp 50,- = Rp 250.000,-
- Agio Saham Biasa = 1000 lembar x Rp 400,- = Rp 400.000,-
Jurnal
untuk menghapus Hak Beli Saham Biasa yang tidak digunakan adalah sbb
:
Hak Beli Saham Biasa Beredar
Rp 150.000,- -
Modal – HBS tidak digunakan
- Rp 150.000,-
Perhitungan
HBS tidak digunakan = Rp 400.000,- - Rp 250.000,- = Rp 150.000,-
TREASURY STOCK
Yaitu
Saham sendiri yang telah dikeluarkan dan kemudian ditarik kembali
dari peredaran untuk tujuan – tujuan tertentu.
Beberapa
alasan ditariknya kembali saham dari peredaran :
- Mengurangi pemilikan dari salah satu atau beberapa pemegang saham.
- Digunakan sebagai alat pelunasan hutang / kewajiban finansial lainnya.
- Dibagikan sebagai deviden.
- Untuk menaikkan pendapatan per lembar saham.
- Untuk menaikkan harga per lembar saham.
- Untuk ditukarkan dengan surat berharga atau aktiva lainnya.
- Untuk dibagikan sebagai bonus atau dijual kembali kepada karyawan perusahaan.
AKUNTANSI TERHADAP TREASURY STOCK
Terdapat
dua alternatif metode pencatatan terhadap treasury stock yang dapat
dipakai, yaitu :
- Berdasar Nilai Nominal (Par Value Method)
- Berdasar Harga Perolehan / Harga Beli (Cost Method)
CONTOH SOAL
Berikut
ini adalah ikhtisar hak-hak para pemegang saham PT SDR :
-
Saham Biasa 10.000 lembar, nominal Rp 5.000,- per lembarRp 50.000.000,-Agio SahamRp 5.000.000,-Laba Yang DitahanRp 20.000.000,-Jumlah Hak-hak Pemegang SahamRp 75.000.000,-
Pembelian kembali saham sebagai treasury stock
- Pembelian kembali saham dengan harga di atas nilai nominal
Misal
: Perusahaan menarik kembali 1000 lembar saham yang sudah beredar
dengan harga Rp 5.750,- per lembar.
-
Metode Nilai NominalMetode Harga PerolehanTreasury Stock Rp 5.000.000,- -Agio Saham Rp 500.000,- -Laba Ditahan Rp 250.000,- -Kas - Rp 5.750.000,-
Perhitungan :Treasury Stock = 1000 lembar x Rp 5.000,-= Rp 5.000.000,-
Agio Saham = 1000 lembar x Rp 500,-= Rp 500.000,-
Laba Ditahan = 1000 lembar x Rp 250,-= Rp 250.000,-Treasury Stock Rp 5.750.000,- -Kas - Rp 5.750.000,-
Perhitungan :Treasury Stock dicatat sebesar harga penarikan kembali saham1000 lembar x Rp 5.750 = Rp 5.750.000,-
- Pembelian kembali saham dengan harga di bawah nilai nominal
Misal
: Perusahaan menarik kembali 1000 lembar saham yang sudah beredar
dengan harga Rp 4.750,- per lembar.
-
Metode Nilai NominalMetode Harga PerolehanTreasury Stock Rp 5.000.000,- -Agio Saham Rp 500.000,-Kas Rp 4.750.000,-Modal disetor dari TS - Rp 750.000,-
Treasury Stock Rp 4.750.000,- -Kas - Rp 4.750.000,-
Penjualan Kembali Treasury Stock
- Penjualan kembali treasury stock dengan harga di atas nilai nominalnya / harga belinya.
Misal
: 1000 lembar treasury stock yang dibeli dengan harga Rp 5.750,- per
lembar, dijual kembali dengan harga Rp 5.800,- per lembar.
-
Metode Nilai NominalMetode Harga PerolehanKas Rp 5.800.000,- -Treasury Stock - Rp 5.000.000,-Agio Saham (PenjualanKembali TS ) - Rp 800.000,-Kas Rp 5.800.000,- -Treasury Stock - Rp 5.750.000,-Agio Saham (penjualanKembali TS) - Rp 50.000,-
- Penjualan kembali treasury stock dengan harga di bawah nilai nominal / harga belinya.
Misal
: 1000 lembar Treasury Stock yang dibeli dengan harga Rp 5.750,- per
lembar dijual dengan harga Rp 4.800,- per lembar
-
Metode Nilai NominalMetode Harga PerolehanKas Rp 4.800.000,- -Disagio Saham Rp 200.000,-Treasury Stock - Rp 5.000.000,-Kas Rp 4.800.000,- -Laba Ditahan Rp 950.000,- -Treasury Stock - Rp 5.750.000,-
CALLABLE
STOCK
Yaitu
saham yang sewaktu-waktu dapat dibatalkan / dilunasi / ditarik
kembali dari peredaran secara formal atas kehendak perusahaan sendiri
yang sudah ditentukan sebelumnya setelah tanggal tertentu yang
ditetapkan.
Apabila
hal ini terjadi, biasanya kurs pelunasan saham itu telah ditetapkan
sebelumnya. Besarnya kurs pelunasan mungkin sama atau lebih besar
dari nilai nominalnya, tetapi pada umumnya ditetapkan di atas harga
jual semula.
Surat
saham yang sewaktu-waktu dapat dibatalkan (Callable
Stock) seperti ini,
tidak boleh diklasifikasikan sebagai Treasury
Stock.
Pelunasan Callable Stock disertai
dengan penghapusan / penutupan saldo rekening-rekening pembukuan yang
bersangkutan. Selisih lebih harga pelunasan di atas harga jual semula
harus dibebankan kepada Saldo Laba yang Ditahan (sebagai deviden
likuidasi). Sedangkan selisih kurang harga pelunasan dari harga jual
semula diperlakukan sebagai modal yang disetor (Agio Saham) yang
berasal dari pelunasan saham.
Apabila
saham tersebut adalah Saham Prioritas dengan hak deviden yang
kumulatif dan terdapat deviden yang menunggak, maka deviden yang
menunggak tersebut harus dibayarkan bersama pada waktu pelunasan
saham.
CONTOH SOAL
PT ‘SDR’ mengeluarkan 1000 lembar saham
prioritas dengan nilai nominal Rp 10.000,- per lembar. Saham yang
dijual dengan harga Rp 10.200,- per lembarnya tersebut merupakan
‘Callable Preferred Stock’ setelah beredar dalam jangka waktu 5
tahun. Berikut ini adalah posisi permodalan perusahaan tersebut pada
akhir tahun ke 5 sejak saham prioritas itu dikeluarkan:
-
Saham Prioritas 10%, sebanyak 1000 lembar @ Rp 10.000,-Rp 10.000.000,-Saham Biasa, sebanyak 5000 lembar @ Rp 5.000,-25.000.000,-Agio Saham Prioritas200.000,-Agio Saham Biasa1.250.000,-Laba Yang Ditahan13.550.000,-J U M L A HRp 50.000.000,-
Pada
akhir tahun ke 5 tersebut perusahaan menarik kembali (pembatalan
secara formal) 500 lembar saham prioritasnya.
Pencatatan
transaksi pelunasan saham tersebut berdasar ketentuan yang berlaku
adalah sebagai berikut :
- Apabila kurs pelunasan yang ditetapkan adalah 102%
Modal Saham Prioritas (500
lembar x Rp 10.000,-) Rp 5.000.000,-
Agio Saham Prioritas (500 lembar
x Rp 200,-) Rp 100.000,-
Kas Rp 5.100.000,-
- Apabila kurs pelunasan yang ditetapkan adalah 105%
Modal Saham Prioritas (500
lembar x Rp 10.000,-) Rp 5.000.000,-
Agio Saham Prioritas (500 lembar
x Rp 200,-) Rp 100.000,-
Laba Yang Ditahan Rp
150.000,-
Kas Rp 5.250.000,-
- Apabila saham prioritas adalah kumulatif, dan pada saat itu terdapat deviden untuk 2 tahun terakhir yang belum dibayarkan, serta kurs pelunasan saham sesuai dengan yang telah ditetapkan adalah 101%
Modal Saham Prioritas (500
lembar x Rp 10.000,-) Rp 5.000.000,-
Agio Saham Prioritas (500 lembar
x Rp 200,-) Rp 100.000,-
Laba Yang Ditahan (2 x 10% x Rp
5.000.000) Rp 1.000.000,-
Kas Rp 6.050.000,-
Agio Saham-Pelunasan Sham
Prioritas Rp 50.000,-
CONVERTABLE
STOCK
Yaitu
saham yang dapat ditukar dengan saham yang lain atau obligasi dalam
batas waktu dan rasio pertukaran yang telah ditentukan.
CONTOH SOAL
PT
‘ANDA’ mengeluarkan 1000 lembar saham Prioritas yang dapat
ditukar (convertible) dengan Saham Biasa. Pertukaran saham tersebut
ditentukan mulai awal tahun 1996. Berikut ini adalah posisi hak-hak
para pemegang saham menurut neraca pada akhir tahun buku 1995 :
-
Saham Prioritas 10%, sebanyak 1000 lembar @ Rp 10.000,-Rp 10.000.000,-Saham Biasa, sebanyak 2.500 lembar @ Rp 5.000,-12.500.000,-Agio Saham Prioritas500.000,-Agio Saham Biasa1.250.000,-Laba Yang Ditahan13.250.000,-J U M L A HRp 37.500.000,-
Pada
bulan Januari 1996 pemegang saham prioritas sebanyak 250 lembar
menggunakan hak pertukarannya.
Pencatatan
transaksi tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah
sebagai berikut :
- Apabila 1 lembar saham prioritas bisa ditukar dengan 1 lembar saham biasa
Modal Saham Prioritas (250
lembar x Rp 10.000,-) Rp 2.500.000,-
Agio Saham Prioritas (250 lembar
x Rp 500,-) Rp 125.000,-
Modal Saham Biasa (250 lembar x
Rp 5.000,-) Rp 1.250.000,-
Agio Saham Biasa Rp
1.375.000,-
- Apabila 1 lembar saham Prioritas bisa ditukar dengan 2 lembar Saham Biasa
Modal Saham Prioritas (250
lembar x Rp 10.000,-) Rp 2.500.000,-
Agio Saham Prioritas (250 lembar
x Rp 500,-) Rp 125.000,-
Modal Saham Biasa (500 lembar x
Rp 5.000,-) Rp 2.500.000,-
Agio Saham Biasa Rp
125.000,-
- Apabila 1 lembar saham Prioritas bisa ditukar dengan 3 lembar Saham Biasa
Modal Saham Prioritas (250
lembar x Rp 10.000,-) Rp 2.500.000,-
Agio Saham Prioritas (250 lembar
x Rp 500,-) Rp 125.000,-
Laba Yang Ditahan Rp
1.125.000,-
Modal Saham Biasa (750 lembar x
Rp 5.000,-) Rp 3.750.000,-
STOCK
SPLIT
Yaitu
perubahan nilai unit saham. Ada dua macam stock split, yaitu :
- Stock Split Ups
Yaitu perkecilan nilai unit saham
dengan menerbitkan saham baru kepada para pemegang saham dalam jumlah
lembar saham sebanyak kelipatan jumlah lembar saham yang lama, dengan
jumlah nilai nominal yang sama.
Kebijaksanaan ini biasanya
ditempuh dengan tujuan :
- memperkecil nilai per unit saham
- tidak mengubah perbandingan pemilikan saham
- menaikkan jumlah saham yang beredar
- mencapai distribusi saham ke arah pasaran yang lebih luas
- Stock Split Down
Yaitu perbesaran nilai unit saham
dengan menerbitkan saham baru yang nilai nominalnya lebih besar dari
nilai nominal saham yang lama (kelipatan dari nilai nominal saham
yang lama)
Baik
Split Ups maupun Split Down keduanya tidak mengubah ‘Modal
Statutair’ dan juga tidak mengakibatkan perubahan di dalam
elemen-elemen dan komposisi hak-hak para pemegang saham. Oleh sebab
itu pencatatannya cukup dalam bentuk catatan memo tentang perubahan
jumlah saham yang beredar dan nilai nominal setiap lembarnya. Tetapi
apabila dikehendaki, diperkenankan untuk menutup rekening-rekening
pembukuan yang bersangkutan dengan saham lama dan membuka
rekening-rekening pembukuan untuk saham yang baru.
*/\*/\*/\*/\*/\*/\*/\*/\
SOAL LATIHAN
Berikut
ini adalah posisi hak-hak para pemegang saham PT’KITA’ pada akhir
tahun buku 2000 :
-
Saham Prioritas A, 10%, 1000 lembar @ Rp 10.000,- (Convertible Stock)Rp 10.000.000,-Saham Prioritas B, 15%, 500 lembar @ Rp 10.000,- (Callable Stock)5.000.000,-Saham Biasa, sebanyak 5000 lembar @ Rp 5.000,-25.000.000,-Agio Saham Prioritas A200.000,-Agio Saham Prioritas B100.000,-Agio Saham Biasa1.250.000,-Laba Yang Ditahan13.450.000,-J U M L A HRp 55.000.000,-
Transaksi
yang terjadi yang berhubungan dengan modal selama tahun 2000 adalah
sebagai berikut :
|
Januari
2000
|
Pemegang
Saham Prioritas sebanyak 500 lembar menggunakan hak pertukarannya.
Ketentuan yang telah ditetapkan adalah setiap 1 lembar saham
prioritas dapat ditukar dengan 3 lembar saham Biasa.
|
|
Maret
2000
|
Perusahaan
menarik kembali Callable Stock-nya sebanyak 400 lembar saham
dengan kurs 105%. Diketahui bahwa saham-saham yang ditarik secara
resmi tersebut adalah saham Prioritas kumulatif, dan terdapat
deviden yang belum dibayarkan yaitu deviden tahun 1998 dan 1999.
|
|
Mei
2000
|
Perusahaan
menarik kembali 1000 lembar saham Biasa-nya sebagai Treasury Stock
dengan harga Rp 5.250,- per lembar. Metode pencatatan yang
digunakan perusahaan adalah metode nilai nominal.
|
|
September
2000
|
Perusahaan
menerbitkan Saham Biasa baru dengan nilai nominal Rp 5.000,- per
lembar. Bagi pemegang saham Prioritas dan Saham Biasa yang lama,
diberikan sertifikat Hak Beli Saham, dengan ketentuan sbb :
Para
memegang saham yang lama dapat membeli Saham Biasa baru tersebut
dengan harga Rp 5.300,- per lembar dengan menunjukkan 1 lembar
Sertifikat HBS. Harga Pasar Saham Biasa baru tersebut jika tanpa
menunjukkan Sertifikat HBS sebesar Rp 5.500,- per lembar.
Diberikan
waktu hingga akhir bulan Oktober untuk membeli saham Biasa baru
dengan HBS.
|
|
Oktober
2000
|
Sampai
dengan akhir bulan Oktober 2000 diketahui hanya 1000 lembar
Sertifikat HBS yang digunakan untuk membeli Saham Biasa baru.
|
|
Desember
2000
|
Perusahaan
menyusun Laporan Keuangan.
|
Berdasarkan
informasi dan transaksi di atas, Anda, sebagai Staff Accounting di
PT’KITA’ tersebut diminta untuk membuat perhitungan dan jurnal
sehubungan dengan transaksi yang menyangkut modal perusahaan,
kemudian menyusun posisi permodalan / hak-hak para pemegang saham
yang akan dicantumkan dalam neraca perusahaan pada Laporan Keuangan
Tahun 2000.
==================
180202 ===================
No comments:
Post a Comment