Beberapa istilah tentang Modal
Saham :
- Modal Dasar / Otorisasi Modal Saham
Jumlah lembar saham dan nilai
nominalnya pada saat pendirian perusahaan, dan dicantumkan dalam
Anggaran Dasar dan Akte Pendirian Perusahaan.
- Modal Saham Yang Ditempatkan
Jumlah lembar saham dan nilai
nominalnya yang ditempatkan sampai dengan tanggal tertentu diantara
Modal Dasar.
- Modal Saham Yang Belum Ditempatkan
Jumlah lembar dan nominal saham
yang sudah diotorisasi tetapi belum ditempatkan / diedarkan.
- Modal Saham yang Beredar
Jumlah saham dan nominal saham
yang telah dikeluarkan dan beredar (berada di tangan pemegang saham)
pada saat / tanggal tertentu.
- Modal Saham yang Ditarik dari peredaran / Treasury Stock
Jumlah lembar saham dan nominal
saham yang pernah beredar tetapi kemudian ditarik kembali dari
peredaran.
- Modal Saham Yang Dipesan
Jumlah lembar dan nominal saham
yang telah dipesan oleh pihak tertentu tetapi belum diserahkan.
Pencatatan transaksi Modal Saham
dalam rangka pendirian perusahaan menyangkut hal-hal sebagai berikut
:
- Otorisasi Modal Saham / Modal Saham yang Diotorisasi
- Emisi / Penerbitan dan Penjualan Saham, yang meliputi :
- Penjualan secara tunai
- Penjualan melalui prosedur pesanan / pendaftaran
- Penjualan saham secara lump-sum
- Penjualan saham melalui transaksi non-kas
- Pertukaran dengan aktiva non-kas
- Pertukaran dengan aktiva bersih dari perusahaan yang sudah berjalan, atau perubahan bentuk dari non-PT menjadi PT.
PENCATATAN TERHADAP OTORISASI MODAL SAHAM
Ada dua cara / alternatif
pencatatan Modal Saham yang sudah diotorisasi tetapi belum diedarkan
:
- Dicatat ke dalam Memorandum perusahaan (tidak dijurnal)
Yang
perlu dicatat adalah Jenis Saham, Nilai nominal saham dan jumlah
lembar saham.
- Dicatat ke dalam jurnal dengan mendebet rekening ‘Modal Saham Yang Belum Beredar’
Misal :
PT SYIFA didirikan dengan modal dasar Rp 10.000.000,- yang terbagi
atas 1000 lembar saham biasa dengan nominal Rp 10.000,- per lembar.
Jurnal :
Modal - Saham Biasa – Yang
Belum Beredar 10.000.000 -
Modal – Saham Biasa
- 10.000.000
PENJUALAN MELALUI PROSEDUR PESANAN
Saham yang dijual melalui
prosedur pesanan baru akan diserahkan kepada pemesannya (pembelinya)
setelah seluruh harga saham yang dipesan dibayar lunas.
Saham yang dipesan akan dicatat
ke dalam jurnal dengan mendebet rekening ‘ Piutang Pesanan Saham’
dan mengkredit rekening ‘ Modal Saham Yang Dipesan’
Misal
:
Perusahaan
menerima pesanan saham sebanyak 250 lembar dengan nilai nominal Rp
10.000,- per lembar dan harga jual Rp 12.500,- per lembar.
Dari
pesanan tersebut, pemesan telah menyetorkan uang muka sebesar 30 %,
dan sisanya akan dilunasi satu bulan kemudian.
Maka Jurnal yang dibuat
sehubungan dengan transaksi tersebut :
- Mencatat pesanan sebanyak 250 lembar saham.
Piutang Pesanan Saham Rp
3.125.000,- -
Modal Saham Dipesan - Rp
2.500.000,-
Agio Saham - Rp
625.000,-
- Mencatat penerimaan pembayaran uang muka
Kas Rp 937.500,-
-
Piutang Pesanan Saham - Rp
937.500,-
- Mencatat pelunasan atas pesanan saham sebesar 70 % dari harga saham
Kas Rp 2.187.500,-
-
Piutang Pesanan Saham - Rp
2.187.500,-
- Mencatat Penyerahan Sertifikat saham yang telah dibayar lunas oleh pembeli
Modal Saham Dipesan Rp
2.500.000,- -
Modal Saham - Rp 2.500.000,-
PEMBATALAN PESANAN SAHAM
Pesanan saham bisa batal apabila
pemesan tidak bisa melunasi harga saham yang sudah dipesan. Apabila
hal ini terjadi, maka terdapat beberapa alternatif penyelesaiannya :
- Pembayaran yang telah diterima dari pemesan dikembalikan semuanya
- Diberikan sertifikat saham kepada pemesan ekuivalen dengan jumlah pembayaran yang telah dilakukan.
- Pembayaran yang telah diterima dari pemesan dikembalikan setelah dikurangi dengan rugi penjualan kembali saham yang batal dipesan.
- Pembayaran yang sudah dilakukan oleh pemesan dianggap hilang / hangus.
Misal
:
Perusahaan
menerima pesanan saham sebanyak 250 lembar dengan nilai nominal Rp
10.000,- per lembar dan harga jual Rp 12.500,- per lembar.
Dari
pesanan tersebut, pemesan telah menyetorkan uang muka sebesar 30 %,
dan sisanya akan dilunasi satu bulan kemudian.
Pada
saat jatuh tempo pelunasan pesanan saham, ternyata pemesan tidak
dapat melunasinya.
Saham
yang batal dipesan dapat dijual dengan harga @ Rp 12.250,-
Berdasarkan keempat alternatif di
atas, maka jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :
- Seluruh pembayaran dikembalikan semuanya.
- Mencatat pesanan yang dibatalkan
Modal Saham Dipesan Rp
2.500.000,- -
Agio Saham Rp 625.000,-
-
Piutang Pesanan Saham - Rp
2.187.500,-
Kas - Rp 937.500,-
- Mencatat penjualan kembali saham yang batal dipesan
Kas Rp 3.062.500,-
-
Modal Saham - Rp
2.500.000,-
Agio Saham - Rp
562.500,-
- Diserahkan saham ekuivalen dengan harga yang sudah dibayar (30 % dari seluruh harga saham)
- Mencatat pembatalan pesanan dan penyerahan sertifikat saham
Modal Saham Dipesan Rp
2.500.000,- -
Agio Saham Rp 437.500,-
-
Piutang Pesanan Saham - Rp
2.187.500,-
Modal Saham - Rp
750.000,-
- Mencatat penjualan kembali saham yang batal dipesan (70 % dari seluruh saham)
Kas Rp 2.143.750,-
-
Modal Saham - Rp
1.750.000,-
Agio Saham - Rp
393.750,-
- Pembayaran yang telah dilakukan pemesan dianggap hilang / hangus
- Mencatat pembatalan pesanan saham
Modal Saham Dipesan Rp
2.500.000,- -
Agio Saham Rp 625.000,-
-
Piutang Pesanan Saham - Rp
2.187.500,-
Modal dari Pembatalan Pesanan
Saham - Rp 937.500,-
- Mencatat Penjualan kembali saham
Kas
Rp 3.062.500,-
-
Modal
Saham - Rp 2.500.000,-
Agio
Saham - Rp 562.500,-
- Uang yang sudah dibayarkan dikembalikan setelah dikurangi kerugian akibat pembatalan pesanan dan biaya yang timbul dari penjualan kembali saham yang batal dipesan.
Misal : biaya penjualan saham
yang batal dipesan Rp 7.500,-
- Mencatat pembatalan pesanan saham
Modal Saham Dipesan Rp
2.500.000,- -
Agio Saham Rp 625.000,-
-
Piutang Pesanan Saham - Rp
2.187.500,-
Hutang kepada pemesan saham
- Rp 937.500,-
- Mencatat Penjualan kembali saham
Kas Rp 3.062.500,-
-
Hutang kepada pemesan Saham Rp
62.500,- -
Modal Saham - Rp
2.500.000,-
Agio Saham - Rp
625.000,-
- Mencatat biaya penjualan kembali saham
Hutang kepada Pemesan Saham Rp
7.500,- -
Kas - Rp 7.500,-
- Mencatat pengembalian uang muka pesanan kepada pemesan
Hutang kepada Pemesan Saham Rp
867.500,- -
Kas - Rp 867.500,-
PENJUALAN SAHAM SECARA LUMPSUM
Yaitu penjualan saham dengan
harga tergabung untuk dua atau lebih golongan saham. Harga jual dari
tiap paket saham tersebut harus dialokasikan ke masing-masing jenis
saham ybs.
Ada dua alternatif metode
pengalokasian harga jual tersebut :
- Metode Harga Pasar Relatif
Harga
jual dialokasikan secara proporsional berdasar harga pasar dari saham
yang tergabung.
- Metode Incremental
Harga
pasar dari salah satu jenis saham yang tergabung, dipakai sebagai
dasar dan dianggap sebagai harga jual untuk saham ybs. Sedangkan
selisihnya dianggap sebagai harga jual saham yang lainnya.
*** Kedua metode di atas dipilih berdasarkan
tersedianya informasi harga pasar dari tiap-tiap jenis saham yang
tergabung di dalamnya. ***
CONTOH
:
Sebuah
perusahaan menawarkan sahamnya secara paket. Setiap paket terdiri
dari 10 lembar Saham Biasa dan 5 lembar Saham Prioritas, dengan harga
per paket Rp 45.000,-
Saham
Biasa mempunyai nilai nominal Rp 2.500,- per lembar, dan Saham
Prioritas mempunyai nilai nominal Rp 3.000,- per lembar.
Apabila diperoleh informasi Harga
Pasar saham sbb :
- Saham Biasa dapat dijual dengan kurs 102 dan Saham Prioritas dengan kurs 105.
Maka perhitungan alokasi harga
jual adalah sbb :
-
Jenis SahamHarga PasarAlokasiHarga JualJumlah%Saham Biasa10 x 102 % x Rp 2.500,-
Rp 25.500,-
62 *)
Rp 27.900,- **)Saham Prioritas5 x 105 % x Rp 3.000,-
Rp 15.750,-
38 *)
Rp 17.100,- **)TOTAL
Rp 41.250,-100Rp 45.000,-
Perhitungan :
Rp
25.500,-
*)
Saham Biasa
----------------- x 100 % = 62 %
Rp
41.250,-
Rp
15.750,-
Saham
Prioritas
---------------- x 100 % = 38 %
Rp
41.250,-
**)
Saham Biasa
62 % x Rp 45.000,- = Rp 27.900,-
Saham
Prioritas
38 % x Rp 45.000,- = Rp 17.100,-
Sehingga Jurnal yang dibuat :
Kas Rp 45.000,-
-
Modal Saham Biasa - Rp
25.000,-
Modal Saham Prioritas - Rp
15.000,-
Agio Saham Biasa - Rp
2.900,-
Agio Saham Prioritas - Rp
2.100,-
- Harga Pasar Saham Biasa Rp 2.550,- per lembar, sedangkan Saham Prioritas tidak dapat ditentukan Harga Pasarnya.
Maka perhitungan alokasi harga
jual adalah sbb :
Harga jual satu paket saham Rp
45.000,-
Harga jual Saham Biasa (10 x Rp
2.550,-) Rp 25.500,-
--------------- -
Harga jual Saham Prioritas Rp
19.500,-
Sehingga Jurnal yang dibuat :
Kas Rp 45.000,-
-
Modal Saham Biasa - Rp
25.000,-
Modal Saham Prioritas - Rp
15.000,-
Agio Saham Biasa - Rp
500,-
Agio Saham Prioritas - Rp
4.500,-
- Saham Biasa dan Saham Prioritas tidak dapat ditentukan Harga Pasarnya
Maka perhitungan alokasi harga
jual adalah sbb :
-
Jenis SahamNilai NominalAlokasiHarga JualJumlah%Saham Biasa10 x Rp 2.500,-
Rp 25.000,-
62,5 *)
Rp 28.125,- **)Saham Prioritas5 x Rp 3.000,-
Rp 15.000,-
37,5 *)
Rp 16875,- **)TOTALRp 40.000,-100Rp 45.000,-
Perhitungan :
Rp
25.000,-
*)
Saham Biasa
----------------- x 100 % = 62,5 %
Rp
40.000,-
Rp
15.000,-
Saham
Prioritas
---------------- x 100 % = 37,5 %
Rp
40.000,-
**)
Saham Biasa
62,5 % x Rp 45.000,- = Rp 28.125,-
Saham
Prioritas
37,5 % x Rp 45.000,- = Rp 16.875,-
Sehingga Jurnal yang dibuat :
Kas Rp 45.000,-
-
Modal Saham Biasa - Rp
25.000,-
Modal Saham Prioritas - Rp
15.000,-
Agio Saham Biasa - Rp
3.125,-
Agio Saham Prioritas - Rp
1.875,-
SOAL LATIHAN 1
Pada bulan April 1998 s.d. Mei
1998 PT HNS membuka penawaran saham, dengan nilai nominal Rp 10.000,-
per lembar dan ditawarkan dengan harga Rp 12.500,- per lembar.
Pada tanggal 15 April 1998
diterima pesanan 250 lembar saham dari 6 orang pemesan, yaitu 5 orang
masing-masing memesan 40 lembar, dan seorang memesan 50 lembar.
Sehubungan dengan pesanan
tersebut, masing-masing pemesan telah menyetorkan uang muka sebesar
30 % dari seluruh harga saham yang dipesan. Sedangkan sisanya akan
dilunasi pada tanggal 15 Mei 1998.
Pada
tanggal 15 Mei 1998 diterima pelunasan dari 5 orang pemesan yang
masing-masing memesan 40 lembar saham. Sedangkan pemesan yang memesan
50 lembar saham tidak dapat melunasi dan dinyatakan batal memesan
saham.
Saham yang batal dipesan
tersebut akhirnya dapat dijual dengan harga Rp 12.250,- per lembar
dan biaya penjualan Rp 10.000,-
Diminta :
- Buat Jurnal dari transaksi-transaksi tersebut di atas !
- Pada kasus Pembatalan Pesanan Saham, buat jurnal dengan keempat alternatif penyelesaian apabila saham dibatalkan pesanannya.
SOAL LATIHAN 2
Sebuah perusahaan menawarkan sahamnya yang terdiri dari 7 lembar
Saham Biasa dan 3 lembar Saham Prioritas dengan Harga Rp 60.000,- per
paket. Saham Biasa mempunyai nilai nominal Rp 5.000,- dan Saham
Prioritas mempunyai nilai nominal Rp 10.000,-
Diminta :
Buat perhitungan alokasi harga
jual saham dan jurnal penjualan dua unit saham, apabila :
- Saham Biasa dapat dijual dengan kurs 105 dan Saham Prioritas dijual dengan kurs 110
- Harga Pasar Saham Biasa Rp 5.500, sedangkan Saham Prioritas tidak dapat ditentukan harga pasarnya.
- Baik Saham Biasa dan Saham Prioritas, keduanya tidak dapat ditentukan harga pasarnya.
================= 180202
==================
No comments:
Post a Comment