Sponsor

Saturday, 23 February 2013

Hubungan kas dengan biaya (teori akuntansi)


 

Dengan konsep  dasar kontinuitas usaha, kos jasa diperlakukan sebagai aktiva, baru diperlakukan sbg biaya

Kriteria penguji sebagai dasar penentuan kos jasa tertentu, akan langsung dibebankan sebagai pengurang pendapatan pada periode terjadinya atau ditunda adalah :
1. Apakah kos jasa tersebut merupakan pengeluaran yang sah/wajar ? Jika ya berarti sebagai pengurang pendapatan (biaya), tapi bukan rugi.
2. Manfaat kos jasa tersebut di masa depan mudah diantisipasi / tidak ? Jika ya , berarti dapat ditunda pembebanannya bisa juga langsung dibebankan, tergantung kriteria berikutnya :
3. Apakah pengeluaran (kos jasa) tsb terjadi berulang/rutin tiap periode ? Jika ya, maka dapat dibebankan langsung pada periode terjadinya, kecuali : persediaan barang dan biaya dibayar di muka.

KOS GABUNGAN : Dari 1 jenis bahan baku dapat menghasilkan beberapa produk yang berbeda .
-mis : perusahaan farmasi, percetakan dll
            -contoh kos : kos administrasi dll
            -Jika perlu dilakukan pemecahan kos bersama/gabungan, maka dasar pemecahannya : harga pasar relatif
 produk.

Persediaan : kos bahan baku , tenaga kerja,  dan kos jasa tidak langsung lainnya yang telah dimanfaatkan tapi
         belum berubah menjadi pendapatan.

KONSEP PENILAIAN PERSEDIAAN :
1. MPKP , dari segi penandingan dan pengukuran, konsep ini paling logis.
2. MTKP, dari segi prosedur yang sistematik, konsep ini memperlakukan kos secara tidak konsisten.

Produk Rusak : jika sering terjadi, diperlakukan sebagai elemen kos produksi
                        jika tidak biasa terjadi , diperlakukan sebagai Rugi.

Produk Musiman : sebagian/seluruh kos persediaan yang tidak terjual merupakan bagian dari kos pakaian yang
   terjual.

KOS FASILITAS FISIK ( aktiva tetap berwujud)
Metode alokasi kos fasilitas fisik :
1. Garis lurus : mengabaikan hubungan tingkat kembalian investasi (ROR) dan sisa nilai investasi
2. Bunga majemuk : mengatasi kelemahan metode garis lurus tapi rumit jika aktiva tetap jumlahnya banyak.
3. Taksiran : ditaksir berdasarkan pemeriksaan fisik.

KOS AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD
Goodwill, mis : perusahaan A membeli perusahaan B, ternyata B mampu menghasilkan laba > pendapatan perusahaan normal dengan kondisi fisik yang sama, maka perusahaan A mempunyai Goodwill/Nilai ekonomi lebih.
Selisih lebih tersebut disebut Kos Goodwill.

RUGI : pengorbanan kos tanpa kembalian/kompensasi
LABA:   1. Laba Akuntansi : selisih pendapatan (sebagai kenaikan aktiva) dan biaya (sebagai penurunan aktiva )
        dalam arti luas
            2. Laba Ekonomik/Material : laba dari sudut pandang orang /masyarakat/keseluruhan.

BIAYA
Pengukuran biaya didasarkan pada :
1. Kos historis
2. Kos sekarang (kos pengganti, harga input sekarang)
3. Harga jual setara kas (cost equivalent)



20
 
Hubungan Biaya dan pendapatan (dalam suatu periode)
1. Hubungan sebab akibat (cause & effect) disebut juga penandingan langsung (direct matching)
2. Alokasi sistematik (systematic allocation)/Penandingan periode
3. Pembebanan ARBITRER (arbitrary matching): Jika tidak ada dasar untuk menunda pembebanan, atau tidak ada dasar alokasi yang layak , kos bisa langsung dibebankan pada periode terjadinya, penandingan kos dan pendapatan seperti ini disebut secara arbitrer

PENILAIAN FASILITAS FISIK :
1. Nilai masukan historis
            Dasar penilaian jumlah rupiah fasilitas fisik:
            a. Kos historis
            b. Kos bijaksana (prudent cost) : semua pengeluaran yang dikeluarkan secara hati-hati/bijaksana
 untuk memperoleh fasilitas fisik. Rugi / inefisiensi pada proses perolehan fasilitas fisik bukan
 merupakan KOS.
            c. Kos Asli (original cost) : Kos fasilitas fisik yang terjadi pertama kali dan diakui oleh perusahaan yang
 pertama kali menggunakan fasilitas fisik.
2. Nilai masukan sekarang.
            a. Kos sekarang
            b. Nilai taksiran

METODE ASOSIASI :
Pembelian bahan baku biasanya dilakukan secara bertahap, sehingga kos per unit persediaan berbeda, maka persediaan mana yang masuk ke persediaan , mana yang masuk sebagai barang terjual , diperlukan suatu metode asosiasi :
1. Identifikasi Khusus (spesific identification)
            Ideal untuk penandingan yang tepat antara pendapatan dan kos tertentu
            Kelemahannya :
            a. Penandingan pendapatan tertentu dengan kos tertentu jarang terjadi
            b. jika barang homogen dan murah, metode ini terlalu mahal
            c. jika fluktuasi harga mencolok, dapat dipakai untuk manipulasi data.
2. Rata - rata berbobot (weighted average)
            Cocok untuk perusahaan yang menggunakan sistem persediaan fisik.
3. MPKP/ FIFO, keunggulannya : a. sistematik dan konsisten dengan aliran fisik yang sesungguhnya
                                                    b. Untung dan rugi karena fluktuasi harga telah terealisasi dengan sendirinya
                                                    c. Persediaan akhir di neraca mendekati kos sekarang.
4. Persediaan Normal/Minimal (normal stock) = persediaan permanen (iron stock)
            Perusahaan melakukan investasi permanen dalam persediaan
5. MTKP/LIFO, Kelebihan : a. Mudah menandingakan kos sekarang dengan pendapatan sekarang
                                           b. Jika harga naik, harga barang konservatif
                                           c. laba operasi tidak tercemar oleh untung/rugi fluktuasi harga
                                           d. Jika harga berfluktuasi , dapat meratakan laba tahunan.
                        Kelemahan :      a. bertentangan dengan aliran fisik sesungguhnya
                                                b. Tidak menunjukkan potensi jasa yang sesungguhnya /kos yang sudah usang.
6. Perbandingan harga jual eceran
            Merupakan metode taksiran, sering digunakan untuk tujuan khusus seperti taksiran nilai persediaan yang
rusak jika perusahaan menggunakan sistem persediaan fisik.
7. Prosentase laba kotor (gross profit)
            Konsepnya sama dengan metode harga jual eceran, bedanya dalam penentuan rasio kos dan penjualan
- Metode ini tidak menggambarkan aliran kos yang sebenarnya.
            - Tidak dilakukan perhitungan fisik.

Penilaian Persediaan, dasar penilaiannya : NILAI KELUARAN & NILAI MASUKAN
Nilai keluaran : 1. Penerimaan kas diskontoan (discounted money receipts)
                        2. Harga jual sekarang (current selling price)
                        3. Nilai terealisasi neto (net reliazable values)
Nilai Masukan : 1. Kos historis
                        2. Kos sekarang
                        3. Nilai relasiasi netto (-) laba normal
                        4. Kos/harga pasar yang lebih rendah (LCOM)

No comments: