Sponsor

Saturday, 23 February 2013

Analisis Cost-Profit-Volume



    Kegiatan pokok manajemen dalam perencanaan perusahaan adalah memutuskan sekarang berbagai macam alternatif dan perumusan kebijakan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang. Ukuran yang dipakai untuk menilai berhasil atau tidaknya manajemen perusahaan adalah laba yang diperoleh perusahaan laba terutama dipengaruhi  oleh  tiga faktor : volume produk yang dijual, harga jual produk, dan biaya.
    Biaya menentukan harga jual untuk mencapai tingkat laba yang dikehendaki. Harga jual  mempengaruhi  volume penjualan, volume penjualan  langsung  mempengaruhi  volume produksi, dan  volume produksi mempengaruhi biaya. Hubungan antara biaya, volume, dan laba sangat penting dalam perencanaan jangka pendek yang diperlukan  oleh  manajemen  untuk menilai berbagai kemungkinan yang berakibat laba akan datang.
    Analisis C P V merupakan teknik perencanaan laba jangka pendek atau dalam satu periode akuntansi tertentu dengan mendasarkan analisanya pada variabilitas penghasilan  penjualan  maupun   biaya  terhadap volume kegiatan sehingga teknik-teknik tersebut akan dapat  digunakan dengan baik sebagai alat perencanaan laba dalam jangka pendek.
    Dari laporan  laba rugi yang disusun menurut metode variabel costing tesebut, manajemen  dapat memperoleh berbagai parameter (gambaran sesuatu dalam bentuk angka) berikut ini :
        1. Impas (Break-even)
        2. Margin of  Safety (MOS)
        3. Shut - Down Point
        4. Degree of Operating Leverage
        5. Laba Kontribusi Per unit.

Rekayasa parameter untuk perencanaan laba jangka pendek :
a. Impas (BEP)
   adalah  keadaan  suatu usaha yang tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi, dengan kata lain pendapatan sama dengan biaya.

·         Rumus perhitungan penghasilan penjualan :
                 Yr = p.x
      dimana, Yr = Total penghasilan penjualan
               p = Harga jual satuan
               x = Kuantitas penjualan
·         Rumus perhitungan biaya dapat digunakan anggaran fleksibel :
             Ye = Fc + Vc .x
      dimana, Ye = Jumlah total biaya
              Fc = Jumlah total biaya tetap
              Vc = Biaya variabel satuan
               x = Kuantitas penjualan



·         Rumus perhitungan laba
          I = Yr – Ye
      dimana,  I = Laba
              Yr = Jumlah total penghasilan penjualan
              Ye = Jumlah total biaya
  
   Saat I = 0, terjadi Break Even Point
   Di mana :
                   Fc
   BEP(unit)   = ---------     P - Vc disebut Batas Kontribusi Persatuan
                P -  Vc

                      Fc
   BEP (rupiah) =  --------    1 - Vc / p disebut Ratio Batas Kontribusi
                       Vc
                  1 - ----
                       p

Rumus  penentuan  Break even dapat pula dipakai untuk perencanaan laba yang ingin dicapai oleh perusahaan, dengan menggunakan rumus perhitungan laba :

        I = Yr  -  Ye
        I = p.x - Vc . x - Fc

sehingga :
         
             Fc  +  I    Kuantitas penjualan harus dicapai pada tingkat 
BEP  (x)  =  ----------  laba yang dianggarkan (I)
              p - Vc

             Fc  +  I    Jumlah rupiah penjualan harus dicapai pada
BEP (p.x) =  ---------   laba yang  dianggarkan (I)
              p  - Vc

b. Margin of Safety (MOS)

       Menyatakan berapa  banyak penjualan boleh turun dari suatu angka penjualan yang diharapkan supaya perusahaan tidak menderita.

   *  Rumus MOS (rupiah)

      MOS = Budget Sales - Break even sales


   *  Rumus MOS Ratio

                        Budget sales - Break even sales
      MOS Ratio   =  -------------------------------------   x  100%
                                Budget sales



c. Titik penutupan usaha (Shut - Down Point)

       Suatu usaha harus dihentikan apabila pendapatan yang diperoleh  tidak  dapat menutup biaya tetap tunainya (Cash cost atau out of pocket costs)
Contoh biaya tunai :  gaji pengawas pabrik dan biaya pemeliharaan
Contoh biaya terbenam  : biaya depresiasi, amortisasi dan deplesi

 * Rumus :
                                   Biaya tetap tunai
   Titik penutupan usaha : ---------------------------------
                              Contribution Margin  Ratio

   Titik penutupan usaha dalam satuan produk

                                        Biaya tetap tunai
   Titik penutupan usaha :  --------------------------------------------
                              Pendapatan penjualan - Biaya variabel

d. Degree of Operating Leverage (DOL)

    Memberikan ukuran dampak perubahan pendapatan penjualan terhadap laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.

   *  Rumus :
                                          Laba Kontribusi
      Degree of Operating Leverage =   ----------------------
                                           Laba Bersih

e. Laba Kontribusi per unit

            Merupakan selisih harga jual dengan biaya variabel per unit untuk suatu produk. Merupakan andil atau kemmpuan suatu produk dalam menutup biaya tetap perusahaan.



Illustrasi 1.

            Penerbit Erlangga berniat memasarkan buku ‘Akuntansi Manajemen’. Harga jual buku itu direncanakan Rp. 50.000 per eksemplar. Adapun struktur biaya tiap eksemplar buku tersebut adalah :

Biaya Variabel per eksemplar :
            Bahan Baku                                          Rp. 15.000
            Biaya Tenaga Kerja Langsung    Rp. 10.000
            Biaya Overhead Pabrik              Rp.  2.000
            Biaya Pemasaran                                  Rp.  3.000 +
                                                                        Rp. 30.000

Biaya Tetap :
            Biaya Overhead Pabri                Rp.  5.000.000
            Biaya Pemasaran                                  Rp. 15.000.000 +
                                                                        Rp. 20.000.000



1.     Berapa jumlah buku yang harus terjual pada bulan pertama supaya Penerbit Erlangga bisa mencapai tingkat impas ?
2.     Berapa jumlah buku yang harus terjual pada bulan pertama supaya Penerbit Erlangga bisa mencapai mencapai laba Rp. 30.000.000 dari penjualan buku Akuntansi Manajemen tersebut ?
3.     Berapa jumlah buku yang harus terjual pada bulan pertama supaya Penerbit Erlangga bisa mencapai mencapai laba 20%  dari Penjualan buku Akuntansi Manajemen tersebut ?
4.     Berapa jumlah buku yang harus terjual pada bulan pertama supaya Penerbit Erlangga bisa mencapai mencapai laba 30% dari Biaya Variabel  buku Akuntansi Manajemen tersebut ?
5.     Berapa jumlah buku yang harus terjual pada bulan pertama supaya Penerbit Erlangga bisa mencapai mencapai laba 25% dari Total Biaya buku Akuntansi Manajemen tersebut ?
6.     Berapa jumlah buku yang harus terjual supaya Penerbit Erlangga bisa mencapai tingkat impas, jika harga jual buku naik 10% ?
7.     Berapa jumlah buku yang harus terjual supaya Penerbit Erlangga bisa mencapai tingkat impas, jika Biaya Variabel naik 5% ?
8.     Berapa jumlah buku yang harus terjual supaya Penerbit Erlangga bisa mencapai tingkat impas, jika Biaya Tetap naik 50% ?



q ANALISIS BEP MULTIPRODUK

      Analisis CPV tidak hanya bermanfaat bagi manajemen yang perusahaannya  menjual  satu  jenis produk tetapi juga bermanfaat pada perusahaan yang menjual  beberapa  jenis  produk. Demikian pula pada perusahaan yang menjual berbagai jenis  barang  dagangan atau jasa dapat menggunakan analisis CPV untuk perencanaan laba.

      Komposisi Penjualan adalah kombinasi relatif berbagai jenis produk  terhadap total pendapatan penjualan dalam suatu perusahaan. Manajemen  harus  berusaha  agar  mencapai kombinasi atau komposisi yang dapat menghasilkan jumlah laba yang paling besar.
Jumlah laba yang paling besar dicapai jika komposisi  penjualan berbagai produk sebagian besar terdiri atas produk yang mempunyai laba kontribusi yg tinggi. Perubahan komposisi  penjualan dari jenis produk yang mempunyai laba kontribusi rendah ke  produk yg mempunyai laba kontribusi yg  tinggi mengakibatkan total laba bertambah. Sebaliknya perubahan komposisi penjualan dr jenis  produk yang mempunyai laba kontribusi tinggi ke jenis  produk yang mempunyai  laba kontribusi rendah mengakibatkan total laba berkurang.
      Dalam mempelajari analisis CPV pada perusahaan yang menghasilkan dan menjual  beberapa jenis produk, perlu dianalisis hubungan setiap jenis produk  yang  dihasilkan. Analisis tersebut penting untuk mengetahui seberapa  jauh  biaya dapat dipisahkan dengan teliti dan adil untuk setiap jenis produk.
       
      Rincian biaya tetap dan  variabel untuk setiap jenis produk sulit dilakukan apabila hubungan antarproduk adalah produk bersama (joint product) karena  semua elemen biaya produksi dinikmati bersama-sama oleh semua jenis produk (joint cost), begitu pula apabila jenis produk relatif banyak maka perlu menggolongkan produk tersebut ke dalam kelompok atau keluarga produk tertentu.
       
      Apabila biaya tetap dan biaya variabel untuk  setiap  jenis produk tidak dapat dipisahkan maka perhitungan  impas hanya dapat dihitung  secara  total, sedangkan  apabila biaya tetap dan biaya  variabel untuk setiap jenis produk dapat dipisahkan maka akan dapat diketahui laba kontribusi untuk setiap produk terhadap laba total perusahaan. Impas dan laba setiap  jenis  produk dapat dihitung apabila semua  biaya  tetap  dan  biaya variabel dapat dipisahkan untuk setiap jenis produk. 
       
      Di dalam penentuan titik impas dan  perencanaan  laba  pada perusahaan yang menjual berbagai  jenis  produk dapat digunakan dua macam teknik perencanaan laba, yaitu dengan mendasarkan pada :

1.     Rasio Laba Kontribusi Rata-rata

·         Rumus perencanaan labanya adalah :

                               a + i
        BEP (Rp) =   ----------------------------------
                      Rasio Laba  Kontribusi Rata-rata

2.     Laba Kontribusi Rata-rata per unit

·         Rumus perencanaan labanya adalah :

                               a + i
      BEP (Unit) =  ----------------------------------------
                      Laba  Kontribusi Rata-rata per unit


ILUSTRASI  2
       
      PT. PROMEX membuat  dan  menjual  dua jenis produk yaitu Kosimil dan Lusimol. Total biaya tetap untuk kedua jenis produk tersebut Rp. 60.000,00. Harga  jual, biaya  variabel, dan laba kontribusi per unit serta rasio masing-masing produk adalah :

                         Produk Kosimil           Produk Lusimol
Harga Jual              Rp. 12,00     100%       Rp. 8,00    100%
Biaya Variabel          Rp.  6,00      50%       Rp. 6,00     75%
Laba Kontribusi         Rp.  6,00      50%       Rp. 2,00     25%

1. Jika komposisi penjualan produk K dan L dalam unit masing-masing
   1 : 1 atau  dalam  rupiah 3 : 2, hitunglah penjualan  pada titik
   impas dengan teknik :
   a.  Rasio LK rata-rata
   b. LK rata-rata per unit
2. Jika  total penjualan yang direncanakan untuk kedua jenis produk
   tersebut  sebesar 20.000 unit, dan  komposisi penjualan produk K
   dan  L  dalam unit masing-masing 1 : 1 atau  dalam  rupiah 3 : 2,
   hitunglah besarnya laba yang direncanakan






Penyelesaian :

1. Menghitung penjualan pada titik impas dengan komposisi produk K
   dan L dalam unit 1 : 1 atau dalam rupiah 3 : 2.

a.     Teknik CM ratio rata-rata

                         a + i
   BEP (Rp) =  -----------------------------
               Rasio Laba  Kontr. Rata-rata

               Rp. 60.000 + 0
          =  --------------------------    = Rp. 150.000,00
             (50% X 3) + (25% X 2)
             --------------------------
                    3 + 2
 Titik impas tercapai pada penjualan sebesar Rp. 150.000,00. Produk
 K dan produk L dengan komposisi 3 : 2, maka produk K sebesar = 3/5
 (Rp. 150.000) = Rp. 90.000,00  dan  produk  L  sebanyak  Rp. = 2/5
 (Rp. 150.000) = Rp. 60.000,00.

b.    Teknik Laba Kontribusi Rata-rata per unit

                          a + i
 BEP (Unit)  =  --------------------------------
                 Laba  Kontr. Rata-rata per unit

                     Rp. 60.000 + 0
             =   -------------------------------
                (Rp. 6,00 X 1) + (Rp. 2,00 X 1)
                --------------------------------
                     1      +          1

                      Rp. 60.000
            =   --------------------        =  15.000 unit
                         4
 Titik impas tercapai pada penjualan sebanyak 15.000 unit, produk
 K dan produk L  dengan  komposisi 1 : 1, maka  penjualan  produk
 K  =  1/2 (15.000 ) = 7.500 unit, dan  produk L = 1/2 (15.000) =
 7.500 unit.
 Bukti :
                   Produk K            Produk L            Total
                  7.500 unit          7.500 unit         15.000 unit
                     Jumlah      %      Jumlah       %     Jumlah      %

 Penjualan        Rp. 90.000    100   Rp. 60.000   100  Rp. 150.000  100
 Biaya Variabel       45.000     50       45.000    75       90.000   60
                 -------------------------------------------------------
 Laba Kontribusi      45.000     50       15.000    25       60.000   40
 Biaya Tetap                                                 60.000
                                                             --------
 Laba Bersih                                                     0


2. Jika  total  penjualan 20.000 unit  dengan  komposisi penjualan
   produk k dan L masing-masing dalam unit 1 : 1 atau dalam rupiah
   3 : 2, maka besarnya laba adalah :
                 Produk K             Produk L           Total
                10.000 unit         10.000 unit        20.000 unit
                 Jumlah       %     Jumlah       %     Jumlah        %

Penjualan       Rp. 120.000   100  Rp. 80.000    100  Rp. 200.000   100
Biaya Variabel       60.000    50      60.000     75      120.000    60
                --------------------------------------------------------
Laba Kontribusi      60.000    50      20.000     25      80.000     40
Biaya Tetap                                               60.000
                                                         ---------
Laba Bersih                                               20.000

   Dampak Perubahan Komposisi Penjualan terhadap hubungan CPV Perusahaan  yang  menjual  lebih dari satu macam produk seringkali mempunyai kesempatan untuk  menaikkan laba kontribusi dan menurunkan titik impas dengan cara memperbaiki komposisi penjualan, yaitu menaikkan proporsi penjualan  produk  yang menghasilkan rasio laba kontribusi (contribution margin ratio) yang tinggi.


ILLUSTRASI 3

   PT. "BUGAR" memproduksi dan menjual perlengkapan olah raga. Perusahaan  tersebut  mempunyai  kapasitas normal penjualan sebanyak 460.000 unit data biaya dan penjualan yang diramalkan akan terjadi dalam tahun 1998 adalah sebagai berikut :
a. Harga jual perunit Rp 20,-
b. Harga pokok penjualan  jumlah totalnya  Rp 5.820.000,-
c.     Biaya pemasaran dan administrasi jumlah totalnya Rp 2.480.000,-

Didalam harga pokok penjualan terdapat biaya overhead pabrik tetap sebesar Rp 1.680.000,-. Didalam  biaya  pemasaran dan administrasi terdapat biaya komisi penjualan  yang  dibayarkan  kepada salesman sebesar 15% dari total penjualan .

Diminta :    
1. Hitunglah titik impas dalam rupiah dan unit
2. Bila produk terjual sebanyak 450.000 unit, berapakah laba  yang
   diperoleh perusahaan

Penyelesaian :
Harga pokok penjualan                                 Rp 5.820.000
BOP tetap                                                1.680.000
                                                     --------------
Harga Pokok Penjualan Variabel                        Rp 4.140.000

                  Rp. 4.140.000
HPP per unit =   ---------------  =  Rp 9,-
                      460.000    

Biaya pemasaran dan administrasi                      Rp 2.480.000
Biaya pemasaran dan administrasi variabel
(biaya komisi) = 15% x Rp 9.200.000                      1.380.000
                                                     --------------
Biaya pemasaran dan administrasi tetap                Rp 1.100.000


                                                  1.380.000
Biaya pemasaran dan administrasi perunit =      ------------ = Rp 3,-
                                                    460.000                                     
                                FC
1. Titik Impas (unit) =   ----------------                                                                                                  
                            P  -   VC
                             2.780.000          
                      =   ----------------   = 347.500 unit
                            20   -   12

                                FC
     Impas (Rp. )     =   ----------------     
                            1  -  VC /P
                           Rp. 2.780.000        
                      =   ----------------    = Rp. 6.950.000,-
                            1  -  12/20

3.     Laba perusahaan = Produk yang terjual  450.000 unit

   Penjualan
   (450.000 x Rp. 20 )                          Rp. 9.000.000,-
   HPP variabel
   (450.000 x Rp. 9 )          Rp. 4.050.000,-
   Biaya pemasaran & Adm.
   ( 450.000 x Rp. 3 )         Rp. 1.350.000,-
                              -----------------
                                                Rp. 5.400.000,-
                                               -----------------
                                                Rp. 3.600.000,-
   Biaya tetap:
   BOP                         Rp. 1.680.000,-
   Pemasaran                   Rp. 1.100.000,-
                              -----------------
                                                Rp. 2.780.000,-
                                               -----------------
        Laba bersih                             Rp.   820.000,-

3. Biaya komisi penjualan naik menjadi 20% dari penjualan:
     Biaya komisi perunit = 20%  x  Rp. 20,-  =  Rp.  4,-
     Harga jual perunit                          Rp. 20,-
     Biaya produksi variabel perunit             Rp.  9,-
     Biaya komisi penjualan variabel perunit     Rp.  4,-
     Biaya tetap                                 Rp. 2.780.000,-

                           Rp. 2.780.000,-               
   Titik impas (unit) = --------------------- = 397.142,86 unit
                         Rp. 20,-  -  Rp. 13,-

                    Rp. 2.780.000,-                      
   Impas (Rp) =  ----------------------  =    Rp. 7.942.657,14
                  1  -  Rp. 13 / Rp. 20






CONTOH-CONTOH KASUS

KASUS 1
            PT. ASHATOP memproduksi dan menjual tiga macam produk A, B, dan C. Harga jual, biaya  variabel, dan laba  kontribusi per satuan, serta biaya tetap disajikan berikut ini :

                          Produk A        Produk B        Produk C
Harga jual satuan          Rp. 25          Rp. 30          Rp. 50
Biaya variabel satuan          15              12              15
                           -------         -------         -------
Laba kontribusi satuan         10              18              35

Total biaya tetap                                      Rp. 500.000

Perhitungan  laba bersih dan impas pada berbagai komposisi produk
yang terjual adalah sbb:
                      Komposisi produk yang dijual
             A = 20.000 unit  A = 10.000 unit  A =   5.000 unit
             B = 10.000 unit  B = 15.000 unit  B =   7.000 unit       
             C =  5.000 unit  C = 10.000 unit  C =  15.000 unit

Hitunglah : laba bersih dan BEP berdasarkan komposisi produk yang
            terjual ?


KASUS 2
       
    PT. Lembayung memproduksi dan menjual  tiga macam produk ungu,
jingga, dan lila. Harga jual, biaya  variabel, dan laba kontribusi
per satuan, serta biaya tetap disajikan berikut ini :

                        Prod. Ungu      Prod. Jingga    Prod. Lila
Harga jual satuan        Rp. 325,-       Rp. 400,-       Rp. 625,-
Biaya variabel satuan    Rp. 220,-       Rp. 235,-       Rp. 325,-                    
                       -------------------------------------------
Laba kontribusi satuan   Rp. 105,-       Rp. 165,-       Rp. 300,-
Total biaya tetap                                 Rp. 95.000.000,-

Perhitungan laba bersih dan impas pada berbagai  komposisi  produk
yang terjual adalah sbb :

                       Komposisi produk yang dijual

           U = 312.000 unit   U = 215.000 unit   U =  103.000 unit
           J = 217.000 unit   J = 294.000 unit   J =  125.000 unit
           L = 105.000 unit   L = 213.000 unit   L =  295.000 unit

Hitunglah : laba bersih dan BEP berdasarkan komposisi produk yang
            terjual ?






KASUS 3

   PT. ASTAGA membuat  dan  menjual dua jenis produk yaitu AC dan
TV. Total  biaya  tetap   untuk   kedua   jenis  produk  tersebut
Rp. 1.200.000,00. Harga jual, biaya variabel, dan laba kontribusi
per unit serta rasio masing-masing produk adalah :

                        A C                             T V               
Harga Jual           Rp. 240,00      100%       Rp. 160,00  100%
Biaya Variabel       Rp. 120,00       50%       Rp. 120,00   75%
Laba Kontribusi      Rp. 120,00       50%       Rp.  40,00   25%

1. Jika manajemen  mengubah komposisi penjualan produk AC dan TV
   dalam unit  masing-masing 3 : 1 atau dalam rupiah 9 : 2, ten-
   tukan titik impas dengan teknik :

                    a.  Rasio LK rata-rata
b.       LK rata-rata per unit

2. Jika manajemen mengubah komposisi  penjualan produk AC dan TV
   dalam unit masing-masing 3 : 1 atau  dalam rupiah 9 : 2, ten-
   tukan  penjualan  pada  laba  sebesar  Rp. 300.000,00  dengan
   teknik :
                    a. Rasio LK rata-rata
                    b. LK rata-rata per unit




            





















IV
ANALISIS COST-PROFIT-VOLUME

           
KASUS 1

            PT. “Labala” memproduksi dan menjual perlengkapan olah raga. Perusahaan  tersebut  mempunyai  kapasitas normal penjualan sebanyak 460.000 unit data biaya dan penjualan yang diramalkan akan terjadi dalam tahun 2000 adalah sebagai berikut :
a. Harga jual perunit Rp 20,-
b. Harga pokok penjualan  jumlah totalnya  Rp 5.820.000,-
c. Biaya pemasaran dan administrasi jumlah totalnya Rp 2.480.000,-
            Didalam harga pokok penjualan terdapat biaya overhead pabrik tetap sebesar Rp 1.680.000,-. Didalam  biaya  pemasaran dan administrasi terdapat biaya komisi penjualan  yang  dibayarkan  kepada salesman sebesar 15% dari total penjualan .

Diminta :      
1. Hitunglah titik impas dalam rupiah dan unit
2. Bila produk terjual sebanyak 450.000 unit, berapakah laba  yang
   diperoleh perusahaan

Penyelesaian :
Harga pokok penjualan                                 Rp 5.820.000
BOP tetap                                                            1.680.000
                                                                        --------------
Harga Pokok Penjualan Variabel                  Rp 4.140.000
                          Rp. 4.140.000
HPP per unit =   ---------------  =  Rp 9,-
                            460.000        
Biaya pemasaran dan administrasi               Rp 2.480.000
Biaya pemasaran dan administrasi variabel
(biaya komisi) = 15% x Rp 9.200.000               1.380.000
                                                                        --------------
Biaya pemasaran dan administrasi tetap       Rp 1.100.000

                                                                           1.380.000
Biaya pemasaran dan administrasi perunit =      ------------           = Rp 3,-
                                                                              460.000                                     
 
                                                FC
1. Titik Impas (unit) =   ----------------                                                                                                  
                                          P  -   VC

                                       2.780.000          
                                =   ----------------   = 347.500 unit
                                        20   -   12

                                          FC
     Impas (Rp. )     =   ----------------     
                                     1  -  VC /P
                                   Rp. 2.780.000        
                              =   ----------------    = Rp. 6.950.000,-
                                     1  -  12/20

2. Laba perusahaan = Produk yang terjual  450.000 unit
   Penjualan         (450.000 x Rp. 20 )                          Rp. 9.000.000,-
   HPP variabel   (450.000 x Rp. 9 )                                  Rp. 4.050.000,-
   Biaya pemasaran & Adm.  ( 450.000 x Rp. 3 )         Rp. 1.350.000,-
                                                                                     -----------------
                                                                                     Rp. 5.400.000,-
                                                                                     -----------------
                                                                                     Rp. 3.600.000,-
   Biaya tetap:
   BOP                         Rp. 1.680.000,-
   Pemasaran                Rp. 1.100.000,-
                                    -----------------
                                                                                     Rp. 2.780.000,-
                                                                                     -----------------
        Laba bersih                                                           Rp.   820.000,-

KASUS 2
           
            PT. KENCANA memproduksi 2 jenis produk kosmetik bedak dan lipstik. Total  biaya  tetap  ke-2  jenis  produk tersebut adalah Rp. 1.875.000,- Harga jual, biaya variabel  dan  laba  kontribusi per unit serta ratio masing-masing produk :

                                         Bedak                        Lipstik
- Harga jual                       Rp. 450,-   100%      Rp. 300,-     100%
- Biaya variabel               Rp. 225,-    50%       Rp. 225,-      75%
- Laba kontribusi             Rp. 225,-    50%       Rp.   75,-       25%

Diminta :
1. Jika manajemen mengubah komposisi  penjualan  produk bedak dan lipstik dalam unit masing-masing 3 : 1 atau dalam Rupiah 6 : 4 tantukan titik impas dengan teknik :
            - Rasio LK rata-rata
            - LK rata-rata per unit




No comments: