Sponsor

Monday, 21 January 2013

Makalah Sejarah BPUPKI


Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………………
Pendahuluan………………………………………………………………………………………………………
1. Pembentukan BPUPKI…………………………………………………………………………………………
2. Reaksi Golongan Muda………………………………………………………………………………………..
3. Pembentukan PPKI…………………………………………………………………………………………….
4. Peristiwa Rengasdengklok……………………………………………………………………………………..
5. Perumusan Teks Proklamasi……………………………………………………………………………………
6. Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan…………………………………………………………………………
7. Penyebaran Berita Proklamasi…………………………………………………………………………………
8. Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan……………………………………………………………
9. Pembentukan Kelengkapan Negara & Perubahan Otoritas KNIP dan Lembaga Kepresidenan pada Awal  Pemerintahan………………………………………………………………………………………………………
10. Maklumat Pemerintah tanggal 3 & 4 November 1945………………………………………………………..
11. Pembentukan KBR dan Tentara Nasional…………………………………………………………………….
Pertanyaan................................................................................................................................................................
Penutup…………………………………………………………………………………………………………….

Pendahuluan

Bismillahhirrohmanirohhim…
Dalam rangka memenuhi tugas dalam mata pelajaran Sejarah Bab 1, kami dari kelompok 7 telah menyusun makalah tentang ‘Masa Awal Kemerdekaan’. Dalam makalah ini dirangkum beberapa peristiwa yang mempengaruhi dan berita tentang kejadian sebelum dan sesudah proklamasi.
Setelah Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh Sekutu, Jepang pun kalah dalam Perang Dunia  II sehingga tidak ada yang menduduki wilayah Indonesia sebagai jajahan Jepang. Akhirnya pihak Indonesia memanfaatkan kesempatan itu dan mengumunkan kemerdekaannya setalah Jepang sempat melanggar janjinya akibat diperintah oleh sekutu. Dalam makalah ini akan disebut dan jelaskan kronologis Indonesia menciptakan kemerdekaannya, dimulai dari pembentukan BPUPKI sampai pembentukan Tentara Nasional.
Dan sesuai perintah, telah disiapkan pertanyaan dari setiap materi oleh masing-masing anggota kelompok.
Semoga makalah yang kami buat ini sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dan dapat memenuhi nilai kami.

Terima kasih,

1 Agustus 2010-01-29

  1. Pembentukan BPUPKI

Jepang telah diambang kekalahan oleh Sekutu. Dalam situasi krisis itu, pada tanggal 1 Maret 1945, Letnan Jenderal Kumakici Harada, mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia untuk menyelidiki hal-hal penting menyangkut pembentukan negara Indonesia merdeka. Dan pada tanggal 29 April 1945 diumumkan dan diangkat pengurus-pengurusnya, yaitu;
-          Ketua                                      : dr, K.R.T. Radjiman Wediodiningrat
-          Ketua Muda                            : Icibangase
-          Kepala Sekertariat                   : R.P. Suroso
-          Pembantu Kepala Sekertariat : Toyohito Masuda & Mr. A. G. Pringgodigdo
Upacara peresmian BPUPKI dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 1945 di Gedung Cuo Sangi In, jalan Pejambon, Jakarta. Peristiwa ini membangkitkan semangat para anggota dalam usaha mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

  1. Perumusan Dasar Negara Indonesia

Persidangan BPUPKI untuk merumuskan Undang-Undang Dasar diawali dengan pembahasan mengenai dasar negara Indonesia Merdeka. Lalu para anggotanya mengemumakan pandangan mereka mengenai dasar negara tersebut.
  1. Mr. Muh Yamin mengajukan lima “Azas Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia” pada tanggal 29 Mei 1945.
  2. Prof. Dr. Mr. Soepomo mengajukan lima Dasar Negara Indonesia Merdeka pada tanggal 31 Mei 1945.
  3. Ir. Soekarno berpidato dan akhirnya terpilih nama Pancasila sebagai dasar negara pada tanggal 1 Juni 1945.
Persidangan pertama BPUPKI berakhir pada tanggal 1 Juni 1945 dan belum menghasilkan keputusan akhir mengenai dasar negara Indonesia merdeka.

  1. Piagam Jakarta

22 Juni 1945 BPUPKI membentuk Panitia Kecil yang disebut Panitia Sembilan. Yang anggotanya;
1. Ir. Soekarno
2. Drs. Moh. Hatta
3. Mr. Muh Yamin
4. Mr. Ahmad Soebarjo
5. Mr. A. A. Maramis
6. Abdulkadir Muzakir
7. K.H. Wachid Hasjim
8. H. Agus Salim
9. Abikusno Tjokrosujono
Musyawarah Panitia Sembilan menghasilkan suatu rumusan yang menggambarkan maksud dan tujuan oembentukan negara Indonesia Merdeka. Dan. Mr. Muh Yamin menamakannya Piagam Jakarta.

  1. Rancangan Undang-Undang Dasar

Pada tanggal 10 Juli 1945  dibahas Rencana Undang-Undang Dasar. Panitia Perancang Undang-Undang Dasar yang diketuai oleh Ir. Soekrno dan beranggotakan 21 orang. Tanggal 11 Juli 1945 Panitia Perancang Undang-Undang Dasar menyetujui isi pembukaan yang diambil dari Piagam Jakarta.
Lalu deibentuklah Panitia Kecil Perancang Undang-Undang Dasar yang diketuai oleh Prof. Dr. Mr. Soepomo dengan anggotanya yaitu ; Mr. Wongsonegoro, Mr. Ahmad Soebardjo, Mr. A. A. Maramis, Mr. R. P. Singgih, K.H. Agus Salim, dan Sukiman. Lalu hasilnya disempurnakan oleh Panitia Penghalus Bahasa yang anggotanya; Husein Djajadiningrat, H. Agus Salim, dan Prof. Dr. Mr. Soepomo.
Persidangan kedua BPUPKI pada tanggal 14 Juli 1945 menerima laporan dari Panitia Perancang Undang-Undang Dasar yang hasilnya dibacakan oleh Ir. Soekarno yaitu;
  1. Pernyataan Indonesia Merdeka
  2. Pembukaan Undang-Undang Dasar, dan
  3. Undang-Undang Dasar (Batang tubuh)

  1. Reaksi Golongan Muda

  1. Kongres Pemuda Seluruh Jawa

Pada tanggal 16 Mei 1945 di Bandung telah diadakan Kongres Pemuda Seluruh Jawa yang diprakasai oleh Anggota Moeda Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh lebih dari 100 utusan pemuda, pelajar, dan mahasiswa seluruh Jawa. Kongres tersebut menghimbau para pemuda di Jawa hendaknya bersatu dan mempersiapkan diri untuk melaksanakan proklamasi kemerdekaan yang bukan merupakan hadiah dari Jepang.
Lalu akhirnya organisasi yang awalnya dibentuk atas inisiatif Jepang lalu berkembang menjadi anti Jepang tersebut membuahkan dua resolusi. Yaitu;
  1. Semua golongan Indonesia, terutama golongan pemuda dipersatukan dan dibulatkan di bawah satu pimpinan nasional.
  2. Dipercepat pelaksanaan pernyataan kemerdekaan Indonesia.
Walaupun demikian, pada akhirnya kongres itu menyatakan dukungan sepenuhnya dan kerja sama erat dengan Jepang dalam usaha mencapai kemerdekaan.

  1. Pembentukan Gerakan Angkatan Baroe Indonesia

Sukarni, Harsono Tjokroaminoto, dan Chairul Saleh yang tidak puas terhadap Kongres Pemuda Seluruh Jawa bertekad untuk menyiapkan suatu gerakan pemuda yang lebih radikal. Lalu pada tanggal 3 Juni 1945 sebuah pertemuan rahasia diadakan di Jakarta untuk membentuk suatu panitia khusus yang diketuai oleh B.M. Diah.
Pertemuan seperti itu diadakan lagi pada tanggal 15 Juni 1945 dan menghasilkan pembentukan Gerakan Angkatan Baroe Indonesia, dan dalam praktiknya, kegiatan organisasi tersebut banyak dikendalikan oleh para pemuda dari Asrama Menteng 31. Dan organisasi menunjukkan sifat gerakan yang lebih radikal seperti tujuannya.

  1. Pembentukan Gerakan Rakyat Baroe

Gerakan Rakyat Baroe dibentuk berdasarkan hasil sidang ke-8 Cuo Sangi In yang mengusulkan berdirinya suatu gerakan untuk mengobarkan semangat perang dan cinta tanah air. Yang diperkenankan oleh Letnan Jenderal Y. Nagano pada tanggal 2 Juli 1945. Susunan pengurus pusat organisasi ini terdiri atas 80 orang, termasuk diantaranya penduduk asli Indonesia dan bangsa Jepang, golongan Cina, golongan Arab, dan golongan peranakan Eropa. Tokoh-tokoh pemuda radikal juga diikutsertakan dalam organisasi ini.
Namun sadar karena itu hanyalah akal agar dapat membatasi geraknya, para pemuda yang telah diikutsertakan tidak ada satupun yang datang untuk menduduki kursi mereka pada saat Gerakan Rakyat Baroe diresmikan pada tanggal 28 Juli 1945. Sehingga akibatnya, perselisihan paham antara golongan tua dan golongan muda semakin tajam.
  1. Pembentukan PPKI

Pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan, dan PPKI dibentuk sebagai gantinya. Ketuanya Ir. Soekarno, wakil ketuanya Drs. Moh Hatta, dan penasihatnya Mr. Ahmad Soebardjo.
Dan pada saat itu, Jenderal Besar Terauchi memanggil tiga tokoh pergerakan nasional, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh Hatta, dan dr. Radjiman Wediodiningrat. Mereka berangkat ke Dalat, Vietnam Selatan pada tanggal 9 Agustus 1945 dan pada pertemuan di Dalat pada tanggal 12 Agustus 1945 tersebut, Jenderal Besar Terauchi menyampaikan kepada ketiga tokoh itu bahwa Pemerintah Kemaharajaan telah memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.
Ketika mereka pulang menuju Jakarta tanggal 14 Agustus 1945, Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh Sekutu, dan diramalkan kekalahan Jepang akan segera terjadi. Lalu tanggal 15 Agustus 1945, rombongan Soekarno sampai di tanah air, dan dengan bangganya beliau berkata bahwa Indonesia akan segara merdeka, sayangnya, pada saati itu Soekarno belum mengetahui bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu.

  1. Peristiwa Rengasdengklok

Berita tentang kekalahan Jepang telah diketahui oleh golongan muda dari siaran radio luar negeri. Dan setelah yakin bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu, Moh Hatta mengambil keputusan untuk segera  mengundang anggota PPKI.
Dan pada saat itu pula, golongan muda mengadakan rapat di salah satu ruangan di lembaga Bakteriologi di Jakarta pada tanggal 15 Agustus 1945 pada pukul 20.30 waktu Jawa, dan rapat tersebut menghasilkan keputusan “Kemerdekaan Indonesia adalah hak dan soal rakyat Indonesia sendiri, tak dapat digantungkan pada orang dan negara lain. Segala ikatan dan hubungan dengan janji kemerdekaan dari Jepang harus diputuskan dan sebaliknya diharapkan adanya perundingan dengan golongan muda agar mereka diikutsertakan dalam pernyataan proklamasi.
Lalu keputusan rapat golongan muda tersebut disampaikan oleh Wikana dan Darwis pada pukul 22.30 waktu Jawa kepada Ir. Soekarno di rumahnya. Namun Ir. Soekarno dan Moh Hatta menolak dengan tegas permintaan dan perintah tersebut.
Menanggapi hal itu, golongan muda kembali mengadakan rapat dini hari pada tanggal 16 Agustus 1945 di Asrama Baperpi, Jakarta. Dan rapat ini menghasilkan keputusan untuk ‘menyingirkan Ir. Soekarno dan Moh Hatta ke luar kota dengan tujuan untuk menjauhkan mereka dari segala pengaruh Jepang.
Dan ternyata rencana tersebut berjalan lancar, pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 4.30 waktu Jawa, golongan muda berhasil ‘menculik’ Ir. Soekarno dan Moh Hatta lalu membawanya ke Rengasdengklok.

No comments: