Behaviorisme adalah pandangan yang menyatakan
bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati,
bukan denga proses mental. Menurut kaum behavioris, perilaku adalah segala
sesuatu yang kita lakukan dan bisa kita lihat secara langsung: anak membuat
poster, guru tersenyum pada anak, murid menganggu murid lain, dan sebagainya.
Proses mental didefinisikan oleh psikologi sebagai pikiran, perasaan, dan motif yang kita alami namun tidak bisa dilihat oleh orang lain. Meskipun kita tidak bisa melihat pikiran, perasaan, dan motif secara langsung, semua itu adalah sesuatu yang riil. Proses mental antara lain pemikiran anak tentang cara membuat poster, perasaan senng terhadap gurunya, dan motivasi anak untuk mengontrol perilakunya.
Proses mental didefinisikan oleh psikologi sebagai pikiran, perasaan, dan motif yang kita alami namun tidak bisa dilihat oleh orang lain. Meskipun kita tidak bisa melihat pikiran, perasaan, dan motif secara langsung, semua itu adalah sesuatu yang riil. Proses mental antara lain pemikiran anak tentang cara membuat poster, perasaan senng terhadap gurunya, dan motivasi anak untuk mengontrol perilakunya.
Menurut behavioris, pemikiran, perasaan,
dan motif ini bukan subjek yang tetap untuk ilmu perilaku sebab semuanya itu
tidak bisa diobservasi secara langsung. Pengkondisian klasik dan operan, yang
merupakan dua pandangan behavioral yang akan segera kita diskusikan, menganut
pandangan ini. Kedua pandangan ini menekan pembelajaran sosiatif (associative learning) yang terdiri
dari pembelajaran bahwa dua kejadian saling terkait (associated) (Pearce, 2001). Misalnya,
pembelajaran asosiatif terjadi ketika murid mengasosiasikan atau mengaitkan
kejadian yang menyenangkan dengan pembelajaran sesuatu di sekolah, seperti guru
tersenyum saat murid mengajukan pertanyaan yang bagus. Diskusi analisis
perilaku terapan juga mencerminkan pandangan behavioral yang focus pada
perilaku yang dapat diamati dan pembelajaran asosiatif.
Kognitif. Psikologi semakin cenderung ke pandangan kognitif selama decade
terakhir abad ke-20 dan penekanan kognitif ini terus berlanjut sampai sekarang.
Penekanan kognitif ini terus berlanjut sampai sekarang. Penekanan kognitif
menjadi basis bagi banyak pendekatan
untuk pembelajaran (Driscoll, 2000; Hunt, 2002; Roediger, 2000, Wells Claxton,
2002). Dalam buku ini kita akan mendiskusikan empat pendekatan kognitif utama
untuk pembelajaran: kognitif sosial, pemrosesan informasi kognitif;
konstruktivis kognitif; dan konstruktivis sosial. Pendekatan kognitif sosial , yang menekankan
bagaimana factor perilaku, lingkungan dan orang (kognitif) saling berinteraksi
memengaruhi proses pembelajaran, akan dibahas di bab ini. Pendekatan kedua, pemrosesan informasi, menitikberatkan
pada bagaimana anak memproses informasi melalui perhatian, ingatan, pemikiran
dan proses kognitif lainnya. Ini akan dibahas dalam Bab 8 dan 9. Pendekatan
ketiga, konstruktivis kognitif, menekankan
konstruksi kognitif terhadap pengetahuan dan pemahaman. Ini diperkenalkan dalam
teori Piaget di Bab 2 dan akan dibahas lebih lanjut di Bab 8 dan 9. Pendekatan
keempat, konstruktivis sosial, focus
pada kolaborasi dengan orang lain untuk menghasilkan pengetahuan dan pemahaman.
Pendekatan konstruktivis sosial pada awalnya diperkenalkan dalam bentuk teori
Vygotsky pada bab 2 dan akan dievaluasi lebih lanjut dalam Bab 10.
Dengan menambahkan empat pendekatan
kognitif ini pendekatan behavioral, kita sampai pada lima pendekatan utama
untuk pembelajaran yang kita diskusikan dalam buku ini: behavioral, kognitif
sosial, pemrosesan informasi kognitif, konstruktivis kognitif, dan
konstruktivis sosial semuanya menunjang pemahaman kita tentang bagaimana anak
belajar. Ringkasan dari lima pendekatan tersebut dapat dilihat pada gambar 7.1
Behavioral
Penekanan pada
pengalaman, terutama penguatan dan hukuman, sebagai determinan dari
pembelajaran dan perilaku
Bagian pertama
bab ini (7)
|
Kognitif Sosial
Penekanan pada
interaksi factor perilaku, lingkungan, dan orang (kognitif) sebagai
determinan pembelajaran.
Bagian terakhir
Bab ini (7)
|
Pemrosesan
Informasi
Penekanan pada
bagiamana anak memproses informasi melalui perhatian (atensi), memori,
pemikiran dan proses kognitif lainnya.
Bab 8 dan 9
|
Konstruktivis
Kognitif
Penekanan pada
konstruksi kogntiif dari pengetahuan dan pemahaman
Bab 2 (Piaget)
dan Beberapa bagian di
Bab 8 dan 9
|
Konstruktivis
Sosial
Penekanan pada
kolaborasi dengan orang lain untuk menghasilkan pengetahuan dan pemahaman
Bab 2
(Vygotsky) bab 10
|
Gambar
7.1 Pendekatan Untuk Pembelajaran
Review
& Reflect
·
Definisikan pembelajaran dan
deskripsikan lima pendekatan utama untuk mempelajarinya
Review
·
Apakah ada perilaku yang tidak
mencerminkan pembelajaran? Apa itu pembelajaran?
·
Apa behaviorisme itu? Apa empat
pendekatan kognitif utama untuk pembelajaran?
Reflect
·
Bagaimana anda belajar?
Pikirkan perilaku yang dilakukan dan dideskripsikan bagiamana Anda
mempalajarinya.
No comments:
Post a Comment