Sponsor

Sunday 2 September 2012

pendekatan pemprosesan informasi Pandangan Siegler


Pandangan Siegler
Robert Siegler (1998) mendeskripsikan tiga karakteristik utama dari pendekatan pemrosesan informasi : proses berpikir, mekanisme pengubah, dan modifikasi diri.
Pemikiran. Menurut pendapat Siegler (2002), berpikir (thinking) adalah pemrosesan informasi. Dalam hal ini Siegler memberikan perspektif luas tentang apa itu penyandian (encoding), merepresentasikan, dan menyimpan informasi dari dunia sekelilingnya, mereka sedang melakukan proses berpikir. Siegler percaya bahwa pikiran adalah sesuatu yang sangat fleksibel, yang menyebabkan individu bisa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan dalam lingkungan, tugas, dan tujuan. Tetapi, ada batas kemampuan berpikir manusia ini. Individu hanya dapat memerhatikan sejumlah informasi yang terbatas pada satu waktu, dan kecepatan kita memproses informasi juga terbatas. Nanti di bab ini kita akan membahas daya atensi anak.

Mekanisme  pengubah. Siegler (2002) berpendapat  bahwa dalam pemrosesan informasi focus utamanya adalah pada peran mekanisme pengubah dan perkembangan. Dia percaya bahwa ada empat mekanisme yang bekerja sama menciptakan perubahan dalam keterampilan kognitif anak: encoding (penyandian), otomatisasi, konstruksi strategi, dan generalisasi.
Encoding adalah proses memasukkan informasi ke dalam memori. Siegler mengatakan bahwa aspek utama dari pemecahan problem adalah menyandikan informasi yang relavan dan mengabaikan informasi yang tidak relevan. Karena biasanya dibutuhkan waktu dan usaha untuk menyusun strategi baru, anak harus melatihnya untuk melaksanakan peyandian secara otomatis maksimalkan efektivitasnya. Istilah otomatisitas (automaticity) adalah kemampuan untuk memproses informasi dengan sedikit atau tanpa usaha. Seiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman, pemrosesan informasi menjadi makin otomatis, dan anak bisa mendeteksi hubungan-hubungan baru antara ide dan kejadian (Kail, 2002).
Mekanisme ketiga adalah kontruksi strategi yaitu penemuan prosedur baru untuk memproses informasi. Siegler (2001) mengatakan bahwa anak perlu menyadikan informasi kunci untuk suatu problem dan mengoordinasikan informasi tersebut dengan pengetahuan sebelumnya yang relavan untuk memecahkan masalah.
Agar mendapat manfaat penuh dari strategi baru itu, diperlukan generalisasi. Anak perlu melakukan generalisasi, atau mengaplikasikan, strategi pada problem lain. Di Bab 9, kita akan mendiskusikan generalisasi di bawah topic transfer pembelajaran. Transfer terjadi saat anak mengaplikasikan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya untuk mempelajari atau memecahkan problem dalam situasi yang baru.
Modifikasi Diri. Pendekatan pemrosesan informasi kontemporer menyatakan bahwa, seperti dalam teori perkembangan kognitif Piaget, anak memainkan peran Aktif dalam perkembangan mereka. Mereka menggunakan pengetahuan dan strategi yang telah mereka pelajari untuk menyesuaikan respons pada situasi pembelajaran yang baru. Dengan cara ini, anak membangun respons baru dan lebihcanggih berdasarkan pengetahuan dan strategi saebelumnya. Arti penting modifikasi diri dalam pemrosesan informasi dicontohkan metakognisi, yang berarti kognisi tentang kognisi, atau “mengetahui tentang mengetahui” (Flavell, 199; Flavell Miller, & Miller, 2002). Kita akan membahasa metakognisi di bagian akhir bab ini dan terutama akan menekankan pada bagaimana kesadaran diri murid dapat memampukan mereka untuk beradaptasi dan mengelola strategi mereka selaama pemecahan masalah dan berpikir.

No comments: