silahkan klik link ini :
http://adf.ly/eM16n
untuk download file makalah manajemen Produksi
http://adf.ly/eM16n
untuk download file makalah manajemen Produksi
A.
Manajemen
produksi
Manajemen produksi merupakan
salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam
mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur
kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungna dengan
usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai
dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai
tujuan organisasi atau perusahaan.
B.
Perkembangan
Manajemen Produksi
Manajemen produksi berkembang pesat
karena adanya faktor :
1. Adanya pembagian kerja (division of
labour) dan spesialisasi:
Agar produksi efektif
dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-azas
manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas
produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik.dan akan
mengurangi biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang
lebih tinggi.
2. Revolusi Industri
Revolusi Industri
merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin.
Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang
perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa.Dampaknya pengusaha besar dapat
meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang
masih kuno,menjadi terdesak.Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
1. Bertambahnya penggunaan mesin
2. Efisiensi produksi batu bara, besi,
dan baja,
3. Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi,
dan komunikasi.
4. Meluasnya sistem perbankan dan
perkreditan.
Industialisasi ini meningkatkan
pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran.Perkembangan
alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan computer Sehingga pada banyak hal
manajer produsi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya. Perkembangan
ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan
model keputusan.
Penggunaan metode ilmiah
dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan
sebagai berikut :
1. Pengamatan (observasi) atas metode
kerja yang berlaku
2. Pengamatan terhadap metode kerja
melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3. Pelatihan pekerja dengan metode baru
4. Pemanfaatan umpan balik dalam
pengelolaa atas proses kerja.
C. Pengertian Produksi
Produksi adalah segala
kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau
jasa yang membutuhkan faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja,
danskills (organizational, managerial and technical skills).
D. Proses Produksi
Prose produksi yang
berjalan dengan lancar dan baik merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh
suatu perusahaan. Untuk mewujudkan proses produksi agar selalu berjalan dengan
baik, maka dibutuhkan suatu manajemen yang bisa mengelola keseluruhan kegiatan
produksi tersebut.
Proses Produksi dapat
ditinjau dari 2 segi yaitu:
Proses Operasi / Produksi adalah serangkaian metode dan teknologi yang digunakan dalam memproduksi barang atau jasa.
Proses Operasi / Produksi adalah serangkaian metode dan teknologi yang digunakan dalam memproduksi barang atau jasa.
Jenis produksi dapat
diklasifikasikan menurut perbedaan dalam proses-proses operasinya.
Barang-barang produk berdasarkan apakah proses operasinya mengkombinasikan
sumber daya atau dipecah menjadi beberapa bagian komponen. Kita dapat
menjabarkan jasa berdasarkan tingkat kontak dengan pelanggan yang
dibutuhkan.Proses Pabrikasi Barang :
Proses Analitis vs Sintetis
Seluruh proses pabrikan dapat
diklasifikasikan berdasarkan sifat analitis atau sintetis dari proses
transformasi.
·
Proses
analitis: proses produksi yang menguraikan sumber-sumber daya menjadi komponen
untuk menciptakan produk-produk jadi.
·
Produksi
sintetis : proses produksi yang mengkombinasikan bahan-bahan mentah untuk
memproduksi suatu barang jadi.
Proses jasa : Tingkat kontak dengan
pelangganSatu cara mengklasifikasikan jasa adalah menanyakan apakah suatu jasa
tertentu dapat diberikan tanpa pelanggan menjadi bagian dalam sistem produksi.
·
Proses
kontak tinggi: Tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen
menerima jasa sebagai bagian dari sistem. Misalnya jasa transportasi.
·
Proses
kontak rendah: tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen tidak
perlu menjadi bagian dari sistem dalam menerima jasa. Misalnya penyetoran
giro di bank, nasabah tidak mengikuti proses perbankannya.
Dapat pula ditinjau dalam segi:
1. Kelangsungan hidup
a. Produksi terus-menerus (Continous
Production)
Dilakukan sebagai proses untuk
mengubah bentuk barang-barang.walaupun terjadi perubahan bentuk
barang-barangtetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. Proses
ini menghasilkan produk yang standar (massal).
b. Produksi yang terputus-putus
(Intermitten Production)Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan
sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus
dil;akukan sesuai tuntutan produk yang akan dihasilakan.
2.Teknik
a. Proses Ekstraktif
:Proses pengambilan langsung dari alam seperti kayu,perikanan, pertambangan.
b. Proses
Analitis : Proses memisahkan bahan-bahan
seperti minyak mentahmenjadi minyak bersih
c. Proses Pengubahan: Proses perubahan
bentuk seperti alat-alat rumah tangga.
d. Proses
Sintetis : Proses mencampur dengan
unsur-unsur lain seperti bahan-bahan kimia.
E.
Aspek-aspek
Manajemen
Aspek-aspek manajemen produksi
meliputi ;
Perencanaan produksi
Bertujuan agar dilakukanya
persiapan yang sistematis bagi produksi yang akan dijalankan. Keputusan yang
harus dihadapi dalam perencanaan produksi:
1. Jenis barang yang diproduksi
2. Kualitas barang
3. Jumlah barang
4. Bahan baku
5. Pengendalian produksi
Pengendalian produksi
Bertujuan agar mencapai
hasil yang maksimal demi biaya seoptimal mungkin. Adapun kegiatan yang
dilakukan antara lain :
1. Menyusun perencanaan
2. Membuat penjadwalan kerja
3. Menentukan kepada siapa barang akan
dipasarkan.
Pengawasan produksi
Bertujuan agar
pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kegiatanya
meliputi :
1. Menetapkan kualitas
2. Menetapkan standar barang
3. Pelaksanaan prouksi yang tepat waktu
F.
Pengambilan
Keputusan Dalam Manajemen Produksi
Dilihat dari kondisi keputusan yang
harus diambil, dibedakan menjadi :
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa
yang pasti.
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa
yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa
yang tidak pasti.
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa
yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung
Jawab keputusan Utama, yaitu :
1. Proses
1. Proses
2. Kapasitas
3. Persediaan
4. Tenaga Kerja
5. Mutu/Kualitas
G.
.
Ruang Lingkup Manajamen Produksi:
1. Perencanaan system produksi
2. Perencanaan operasi dan system
pengendalian produksi yang meliputi :
a. Seleksi dan design hasil produksi
(produk).
b. Seleksi dan perancangan proses
serta peralatan.
c. Pemilihan lokasi perusahaan serta
unit produksi.
d. Perancangan tata letak (Lay out)
dan arus kerja atau proses.
e. Perancangan tugas.
f. Strategi produksi dan operasi serta
pemilihan kapasitas.
H.
Fungsi
dan Sistem Produksi dan Operasi
Fungsi produksi dan operasi berkaitan
dengan pertanggungjawaban dalam pegolahan dan pengubahan masukan (input)
menjadi keluaran atau output berupa barang atau jasa yang memberikan pendapatan
bagi perusahaan. Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam poduksi dan
operasi:
1. Proses Pengolahan.
2. Jasa-jasa penunjang.
3. Perencanaan.
4. Pengendalian atau pengawasan.
B. Sistem Produksi dan Operasi
Sistem produksi dan
operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu,
menyatu, dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan dan pengeluaran.
I.
Lokasi
dan Lay Out Pabrik
Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal
penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan
kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrikjuga harus mempertimbangkan
kemungkinan ekspansi.
Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik
Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik
Tujuannya adalah agar
perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan
lokasi memperhatikan faktor biaya produksi dan biaya distribusi barang yang
dihasilkan dan faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi
Pabrik :
Faktor utama :
1. Lingkungan masyarakat.
2. Kedekatan dengan pasar.
3. Tenaga kerja.
4. Kedekatan dengan bahan mentah dari
pemasok.
5. Fasilitas dan biaya transportasi.
6. Sumber daya alam lainnya.
Faktor sekunder:
1. Harga tanah.
2. Dominasi masyarakat.
3. Peraturan tenaga kerja.
4. Rencana tata ruang.
5. Kedekatan dengan lokasi pabrik
pesaing.
6. Tingkat pajak.
7. Cuaca atau iklim.
8. Keamanan
9. Peraturan lingkungan hidup
Pendekatan situasional
atau contingency adalah penentuan lokasi berdasarkan faktor terpenting menurut
kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan. Misalnya :
- Dekat dengan pasar
- Dekat dengan sumber bahan baku saja
- Tersedia tenaga kerja
- Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi
- Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
- Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.
- Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun.
- Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.
Tahap Pemlihan Lokasi Pabrik
1. Melihat kemungkinan beberapa alternatif
daerah yang akan dipilih.
2. Melihat pengalaman orang lain dan
pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.
3. Mempertimbangkan dan menilai
alternatif pilihan yang menguntungkan.
No comments:
Post a Comment