Sponsor

Saturday 26 October 2013

Bayi di kandungan jadi sasaran sniper di Suriah


Para penembak jitu (sniper) di Suriah telah menargetkan bayi yang masih dalam kandungan ibunya. Parahnya, penembakan janin dalam rahim itu dijadikan bahan taruhan untuk mendapatkan rokok.

Bukti foto janin dalam kandungan yang ditembak para sniper dirilis seorang ahli bedah Inggris, Dr David Nott. Dia yang baru saja menjadi relawan, yang mengunjungi rumah sakit di Suriah mengaku menyaksikan sendiri para pemberontak Suriah menjadikan warga sipil sebagai target latihan menembak.

Menurut Nott, di Suriah muncul rumor, bahwa penembak jitu menjual senjata mereka untuk bekerja pada untuk rezim Presiden Bashar al-Assad. Mengutip laporan Daily Mail kemarin (18/10/2013), ahli bedah itu merilis foto sinar-X, di mana peluru bersarang di kepala janin yang belum lahir.

Ahli bedah di Chelsea dan rumah sakit di London itu menggambarkan suasana kengerian yang dialami warga sipil di Suriah sebagai ”nerakanya neraka”. Menurutnya, anak-anak di sana dipaksa bermain dengan roket dan makan dedaunan, karena krisis pangan.

”Dari pasien pertama yang datang di pagi hari, Anda bisa lihat selama sisa hari itu, seperti ‘permainan’,” katanya kepada The Times.  ”Suatu hari akan ada tembakan di pangkal paha. Selanjutnya, di dada kiri, sehari setelah itu kita akan melihat luka mereka di leher.”

Nott mengatakan, selama 20 tahun menjadi sukarelawan di zona perang, baru pertama kali ini ia menyaksikan wanita hamil jadi sasaran. Pernah, dalam sehari dua pasien secara berurutan tiba di kliniknya, dengan kondisi perut janin di rahim mereka ditembak mati.

”Para wanita itu, semua ditembak di rahimnya, saya bahkan tidak bisa dari mana mulai memberitahu Anda tentang kejadian yang mengerikan itu,” imbuh Nott.

Analisis : penembakan bayi oleh sniper di rahim ini masih membuktikan bahwa telah rusaknya nila- nilai agama yang terdapat di dalam keprcayaan masing ,di tambah lagi dengan konflik yang terjadi di suriah harus kita jadikan pelajaran untuk Negara – Negara lain karena perang hanya akan memakan korban dan merugikan banyak pihak 

sumber : seputar indonesia


No comments: