silahkan klik link ini :
http://adf.ly/bWEGv
untuk file pdf pembahasan materi analysis laporan keuangan beserta rumus - rumus
Rumus :
Rumus :
Total Aktiva
Perputaran Aktiva
Total Biaya
Laba Setelah Pajak
Net Profit Margin
http://adf.ly/bWEGv
untuk file pdf pembahasan materi analysis laporan keuangan beserta rumus - rumus
- Likuiditas
v Current ratio (CR)
Rumus :
·
Tahun 2006
CR = AL x 100%
HL
= 2.870.541 x 100%
1.998.287
= 144%
·
Tahun 2007
CR = AL x 100%
HL
= 2.984.995 x 100%
2.135.085
= 140%
v Quick
Ratio (QR)
Rumus :
·
Tahun 2006
QR = AL
- Persediaan x 100%
HL
=
2.984.995 – 801.451 x 100%
2.135.085
= 102%
·
Tahun 2007
QR = AL
- Persediaan x 100%
HL
=
2.870.541 – 789.810 x 100%
1.998.287
= 104%
v
Acid Test
Ratio
Rumus :
·
Tahun 2006
·
Tahun 2007
- Solvabilitas
v
Solvabilitas
|
·
Tahun 2006
solvabilitas
= 5.357.049 x 100%
2.362.377
= 227%
·
Tahun 2007
Solvabilitas = 4.808.866 x 100%
2.165.633
= 222 %
v
Total Acces To Debt Ratio
|
·
Tahun 2006
Total Acces To Debt Ratio = Total Aktiva : Total Hutang
= 5.357.049 : 2.362.377
= 2,27
: 1
(Artinya setiap Hutang Rp.1 dijamin oleh Aktiva
Rp.2,27)
·
Tahun 2007
Total Acces To Debt Ratio = Total Aktiva : Total Hutang
=
4.808.866 : 2.165.633
= 2,22
: 1
(Artinya setiap Hutang Rp.1 dijamin
oleh Aktiva Rp.2,22)
v
S2
Rumus
:
·
Tahun 2006
= (5.357.049 – 2.362.377) x 100%
2.362.377
= 127%
Total Acces To Debt Ratio =
excess value : Total Hutang
=
2.994.671 : 2.362.377
=
1,27 : 1
(Artinya setiap
Hutang Rp.1 diajamin oleh aktiva Rp.1,27)
·
Tahun 2007
S2 = (4.808.866 – 2.165.633) x 100%
2.165.633
= 122%
Total Acces To Debt Ratio = excess value : Total Hutang
=
2.643.233 : 2.165.633
=
1,22 : 1
(Artinya setiap
Hutang Rp.1 diajamin oleh aktiva Rp.1,22)
3. Rentabilitas dan Solvabilitas
v Return On Assets (ROA)
Rumus :
·
Tahun 2006
ROA = 1.374.946 x 100%
2.631.828
= 0,522
·
Tahun 2007
ROA =
1.575.937 x 100%
2.992.373
= 0,526
v Return
on Equity (ROE)
Rumus :
·
Tahun 2006
ROE
= 1.373.415 x 100%
15.227
= 90,19
·
Tahun 2007
ROE = 1.575.937 x 100%
15.227
= 103,49
v Gross Profit
margin
Rumus :
·
Tahun 2006
PM =
1.373.415 x 100%
1.946.215
= 0,809
·
Tahun 2007
PM = 1.575.644
x 100%
2.233.915
= 0,705
v TO Of OA
·
Tahun 2006
TO OF OA = 1.946.215 X 100%
2.631.828
= 0,739
·
Tahun 2007
TO OF OA = 2.233.915 X 100%
2.992.373
= 0,746
v Earning Power
|
·
Tahun 2006
EP = 0,809 X 0,739 = 0,603514
·
Tahun 2007
EP = 0,705 X 0,746 = 0,52593
1.
Analisis Du Pont System
a.
Pengertian Analisis Du Pont
System
Menurut Syamsudin (2001:64) analisis Du Pont System adalah ROI yang dihasilkan
melalui pekalian antara keuntungan dari komponen-komponen sales serta efisiensi
penggunaan total assets di dalam menghasilkan keuntungan tersebut.
Sedangkan pendapat Sutrisno (2001:256)
adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengontrol perubahan dalam rasio
aktivitas dan net profit margin dan
seberapa besar pengaruhnya terhadap ROI.
Menurut Syafarudin(1993:128) analisis Du Pont penting bagi manajer untuk
mengetahui faktor mana yang paling kuat pengaruhnya antara profit margin dan total asset
turnover terhadap ROI. Disamping itu dengan menggunakan analisis ini,
pengendalian biaya dapat diukur dan efisiensi perputaran aktiva sebagai akibat
turun naiknya penjualan dapat diukur.
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa
analisis Du Pont System merupakan
analisis yang mencakup rasio aktivitas dan margin keuntungan atas penjualan
untuk menentukan profitabilitas yang dimiliki perusahaan. Dari analisis ini
juga dapat diketahui efisiensi atas penggunaan aktiva perusahaan.
Yang dapat diuraikan dengan menggunakan
analisis Du Pont adalah ROI (Rate Of Return On Investment) yang
merupakan angka pembanding atau rasio antara laba yang diperoleh perusahaan
dengan besarnya total aktiva perusahaan (Soedoyono,1991:137)
Analisis ini biasanya digunakan oleh
perusahaan-perusahaan besar. Diharapkan melalui Du Pon System, perusahaan pusat dapat menilai kinerja keuangan
divisi/ departemen/ pusat investasi berdasarkan ROI yang dicapai.
b.
Keunggulan dan Kelemahan
Analisis Du Pont System
Adapun keunggulan analisis Du
Pont System antara lain (Harahap,1998:333):
1.
Sebagai salah satu teknik
analisis keuangan yang sifatnya menyeluruh dan manajemen bisa mengetahui
tingkat efisiensi pendayagunaan aktiva.
2.
Dapat digunakan untuk mengukur
profitabilitas masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga
diketahui produk mana yang potensial.
3.
Dalam menganalisis laporan
keuangan menggunakan pendekatan yang lebih integrative dan menggunakan laporan
keuangan sebagai elemen analisisnya.
Sedangkan kelemahan dari analisis Du Pont System adalah (Harahap:1998:341):
1.
ROI suatu perusahaan sulit
dibandingkan dengan ROI perusahaan lain yang sejenis, karena adanya perbedaan
praktek akutansi yang digunakan.
2.
Dengan menggunakan ROI saja
tidak akan dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan antara dua
permasalahan atau lebih dengan mendapatkan kesimpulan yang memuaskan.
Definisi Operasional
Variabel
·
ROI (Return On Investment) adalah satu bentuk dari rasio profitabilitas
yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan
dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan
untuk menghasilkan keuntungan.
·
Net Profit Margin adalah perbandingan
antara laba bersih (laba sesudah biaya dan pajak) dengan penjualan bersih
perusahaan
·
Total Asset Turnover adalah perbandingan
antara jumlah penjualan perusahaan dengan seluruh harta/ aktiva perusahaan.
Teknik Analisa
Data
Dalam menganalisis data, penulis
menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan melakukan perhitungan yang relevan terhadap masalah yang diteliti. Adapun
teknik analisis yang digunakan adalah Du
Pont System atau ROI, dengan langkah-langkah sbb:
1)
Langkah I
Menentukan Perputaran Total Aktiva / Total Asset Turnover
Perputaran Total Aktiva adalah suatu rasio yang
bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi aktiva perusahaan didalam
menghasilkan volume penjualan tertentu.
-
Aktiva Lancar
|
-
|
-
|
2)
Langkah II
Menentukan Rasio Laba Bersih / Net Profit Margin
Rasio laba bersih mengukur besarnya laba bersih yang
dicapai dari sejumlah penjualan tertentu.
-
|
-
|
-
|
3)
Langkah III
Menentukan Return
On Investasi (ROI) Du Pont
ROI dapat mengukur tingkat keuntungan yang dihasilkan
dari investasi total perusahaan.
|
Menilai Kinerja
Keuangan Perusahaan
- Kriteria
perusahaan yang baik
ROI (Du Pont
System) berada di atas rata-rata industri menunjukkan bahwa perputaran
aktiva dan net profit margin sangat
tinggi
Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dalam
menghasilkan laba semakin baik
- Kriteria perusahaan yang kurang baik
ROI (Du Pont
System) berada dibawah rata-rata industri menunjukkan bahwa perputaran
aktiva dan net profit margin sangat
rendah
Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dalam
menghasilkan laba kurang baik.
Perhitungan Analisis
Du Pont
v Tahun 2006
Perputaran Aktiva = Penjualan x 1kali
Total
Aktiva
=
8.669.090 x 1 kali
4.808.866
= 1,8 kali
v Tahun 2007
Perputaran Aktiva = Penjualan x 1kali
Total Aktiva
= 9.603.256 x 1 kali
5.357.049
= 1,79 kali
v
Tahun 2006
Total Biaya = HPP + Beban Usaha + Bunga + Pajak
= 4.323.856 + 2.399.019 + 24.819 +
593.755
= 7.341.449
v
Tahun 2007
Total Biaya = HPP + Beban Usaha + Bunga + Pajak
= 4.764.475 + 2.604.866 + 13.413 +
678.820
= 8.061.574
v
Tahun 2006
Net Profit Margin = Laba Bersih x 100%
Penjualan
= 1.373.415 x 100%
8.669.090
= 16%
v
Tahun 2007
Net Profit Margin = Laba Bersih x 100%
Penjualan
= 1.575.937 x 100%
9.603.256
= 16%
v
Tahun 2006
ROI = Net profit margin x perputaran aktiva
= 16% x 1,8
= 0,288
v
Tahun 2007
ROI = Net profit margin x perputaran aktiva
= 16% x 1,79
= 0,2864
Bagan Du Pont untuk pengendalian divisi
Dikurangi
dibagi
dikali
dibagi
Ditambah
Metode Eva dan Mva
1.
Metode Eva
Rumus :
|
·
Tahun
2006
EVA = 1.946.215 –
593.755 – 2.399.019
= 1.046.559
·
Tahun
2007
EVA = 2.233.915 –
676.820 – 2.604.866
= 1.047.771
2.
Metode Mva
Rumus :
|
·
Tahun
2006
MVA =
15.227 – 2.631.828
= - 2.616.601
·
Tahun
2007
MVA = 15.227 – 2.992.373
= - 2.997.146
No comments:
Post a Comment