Sponsor

Thursday, 21 February 2013

Perhitungan analisa1,2 dan 3 Selisih pada Tarif BOP


Pengertian
·         Sistem Harga Pokok Standar merupakan sistem harga pokok yang ditentukan di muka untuk mengolah produk atau jasa.

·         Harga pokok standar ditetapkan dengan cara menentukan besarnya biaya standar dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, dengan asumsi kondisi ekonomi dan faktor-faktor lain tetap.
·         Biaya ditentukan di muka merupakan pedoman di dalam pengeluaran biaya yang sesungguhnya.
·         Jika biaya yang sesungguhnya berbeda dengan biaya standar, maka yang dianggap benar adalah biaya standar, sepanjang asumsi-asumsi yang mendasari penentuan harga pokok standar tidak berubah
Manfaat Harga Pokok Standar
·         Perencanaan
·         Koordinasi
·         Pengambilan keputusan
·         Pengendalian biaya
Perhitungan Selisih Biaya :

Keterangan :

H         : harga
Kssg    : kuantitas/jam sesungguhnya
Ssg      : sesungguhnya
Std       : standart
J          : jumlah
U         : upah
BB       : Bahan baku
Tt         : total tarif

Selisih Biaya Bahan Baku
a.    Selisih Harga Bahan baku (Material Price Variance)

·         SHBB=( Hssg – Hstd ) x Kt ssg
           
b.    Selisih Kuantitas Bahan Baku  (Material Quantity Variance)

·         SKBB=( Ktssg - Kstd ) x Hstd

a.    Selisih Tarif Upah Tenaga Kerja (Labor Rate Variance)

·         STU=(Tussg – Tustd ) x Jk ssg

b.    Selisih Jam Kerja / Selisih Efisiensi Upah (Labor Efficiency Variance)

·         SJK=(JKssg-Jkstd) x Tu std

Selisih Biaya Overhead Pabrik
Analisa 2 Selisih
a.    Selisih Terkendali / Pengawasan (Controllable Variance) adalah selisih antara overhead pabrik aktual yang terjadi dengan kelonggaran anggaran ( total jumlah standar dari overhead variabel yang dianggarkan untuk produksi aktual ditambah total Overhead Pabrik tetap yang dianggarkan)

·         ST=BOP ssg -( KN x Tttp )+( Kstd x Tv )

b.    Selisih Volume (Volume Variance)

·         SV=( KN – Kstd )x Tttp

Analisa 3 Selisih
a.    Selisih Pengeluaran / anggaran (Spending Variance) adalah selisih antara biaya aktual dengan kelonggaran anggaran (suatu anggaran yang disesuaikan untuk mencerminkan tingkat aktivitas aktual)

·         SP=BOP ssg – (KN x Tttp) + (K ssg x Tv )

b.    Selisih Kapasitas (Idle Capacity Variance) adalah perbedaan antara jumlah biaya overhead tetap dianggarkan dengan aktivitas aktual.
   

·         SK=(kn –K ssg) xTT

c.    Selisih Efisiensi ( Efficiency Variance) setara dengan tarif overhead dikalikan dengan selisih antara tingkat dasar alokasi aktual dengan jumlah standar

·         SE=(Kssg – Kstd) x T.BOP

Analisa 4 Selisih
Merupakan perluasan dari Analisa 3 selisih dimana Selisih Efisiensi dibagi menjadi 2  yaitu :
  1. Selisih Efisiensi Tetap ( Fixed Efficiency Variance)
·         SET=(Kssg – Kstd) x T.BOP

  1. Selisih Efisiensi Variabel ( Variable Efficiency Variance)
·         SEV=( Kssg – Kstd ) x T.Variabel

Contoh :
Sebuah perusahaan garmen yang menghasilkan kemeja pria menggunakan sistem harga pokok standar dalam menghitung harga pokok dari produk yang dihasilkannya.  Kapasitas normal per bulan adalah 2.500 helai kemeja yang dikerjakan dalam 10.000 jam mesin. Anggaran biaya overhead pabrik yang disusun berdasarkan jam mesin berjumlah Rp 37.500.000 di mana 60 % diantaranya bersifat variabel.
Harga pokok standar untuk menghasilkan satu helai kemeja adalah sebagai berikut :
Biaya bahan baku                  2 m  @ Rp 12.500  =  Rp 25.000
Biaya tenaga kerja langsung 5 jkl  @ Rp   2.000  =  Rp 10.000
Biaya overhead pabrik          4 JM
Selama satu periode telah dihasilkan kemeja sebanyak 2.490 helai dengan biaya sebagai berikut :
·         Dipakai kain sebanyak 4990 m @ Rp 12.490
·         Dibayar gaji dan upah sebesar Rp 24.910.000 untuk 12.455 jam kerja langsung
·         Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 37.320.400 dengan 9.965 jam mesin
Diminta :
·         Hitung besarnya harga pokok standar untuk menghasilkan 1 helai kemeja.
·         Hitung selisih biaya yang terjadi untuk menghasilkan 2.490 helai kemeja.
·         Analisa penyebab terjadinya selisih biaya tersebut.



Penyelesaian :

               
Harga pokok standar per helai kemeja adalah :

 







Perhitungan Selisih Biaya








Analisa Selisih
Selisih Biaya Bahan Baku Rp 75.100 UV
Selisih Harga Bahan baku
     SHBB                = ( H ssg – H std ) x Kt ssg
                                 = ( 12.490  - 12.500 ) x 4.990
                                 =  49.900 FV
Selisih Kuantitas Bahan Baku
      SKBB                = ( Kt ssg – Kt std ) x H std
                                 = ( 4.990 – 2.490 x 2 ) x 12.500
                                 = ( 4.990 – 4.980 ) x 12.500
                                 =  125.000 UV
Selisih Biaya Tenaga Kerja  Rp 10.000 UV
Selisih Tarif Upah (Labor Rate Variance)
     STU   = ( TU ssg – TU std ) x JK ssg
                = ( 2.000 – 2.000 ) x 12.455
                                =  0
Selisih Jam Kerja / Selisih Efisiensi Upah SJK         = ( JK ssg – JK std ) x TU std
                                                =  ( 12.455 – 2.490 x 5 ) x 2.000
                                                =  ( 12.455 – 12.450 ) x 2.000
                                =  10.000 UV
Selisih Biaya Overhead Pabrik Rp 29.600 FV
                Analisa 2 Selisih
Selisih Terkendali
      ST = BOP ssg - {( KN x TT)  + ( K std x TV )}
            = 37.320.400 - {(10.000 x 1.500 ) + ( 2.490 x 4  x 2.250 )}
                                 = 37.320.400 - ( 15.000.000 + 22.410.000 )
                                 = 37.320.400 - 37.410.000
                                 = 89.600 FV
Selisih Volume (Volume Variance)
      SV  = ( KN – K std ) x TT
                                  = ( 10.000 – 9.960 ) x 1.500
                                  =   60.000 UV
Analisa 3 Selisih
  1. Selisih Pengeluaran (Spending Variance)
    SP = BOP ssg -  {( KN x TT ) + ( K ssg x TV )}
          = 37.320.400 - {( 10.000 x 1.500 ) + ( 9.965  x 2.250 )}
                      = 37.320.400 - ( 15.000.000 + 22.421.250 )
                      = 37.320.400 - 37.421.250
                      = 100.850 FV
Selisih Kapasitas
    SK       = ( KN – K ssg ) x TT
                                = ( 10.000 – 9.965 ) x 1.500
                                =  52.500 UV
Selisih Efisiensi
    SE  = ( K ssg – K std ) x T. BOP
                                = ( 9.965 – 9.960 ) x 3.750
                                =  18.750 UV
Analisa 4 Selisih
Selisih Efisiensi dipecah menjadi dua :
  1. Selisih Efisiensi Tetap
    SET = ( K ssg – K std ) x TT
                                 = ( 9.965 – 9.960 ) x 1.500
                                 =  7.500 UV
Selisih Efisiensi Variabel
    SEV = ( K ssg – K std ) x TV
                                 = ( 9.965 – 9.960 ) x 2.250
                                 =   11.250 UV
Ringkasan
























Selisih Komposisi dan Selisih Hasil (Material Mix Variance dan Yield Variance)
Apabila untuk menghasilkan barang jadi dibutuhkan lebih dari satu jenis bahan baku maka akan timbul selisih komposisi dan selisih hasil
Perhitungan Selisih Biaya
Selisih Komposisi Bahan Baku (Material Mix Variance)
Selisih Hasil Bahan Baku (Material Yield Variance)
Selisih Hasil Tenaga Kerja (Labor Yield Variance)
Selisih Hasil Overhead Pabrik

Contoh
Sebuah perusahaan garmen yang menghasilkan pakaian anak-anak menggunakan sistem harga pokok standar dalam menghitung harga pokok dari produk yang dihasilkannya. 
Pakaian yang dihasilkan menggunakan kombinasi dua jenis kain yaitu kain motif dan kain polos.
Kapasitas normal per bulan adalah 2.500 helai pakaian yang dikerjakan dalam 10.000 jam mesin. Anggaran biaya overhead pabrik yang disusun berdasarkan jam mesin berjumlah Rp 37.500.000 dimana 60 % diantaranya bersifat variabel.
Harga pokok standar untuk menghasilkan satu helai pakaian anak-anak adalah sebagai berikut


Selama satu periode telah dihasilkan pakaian anak-anak sebanyak 2.490 helai dengan biaya sebagai berikut :
·         Dipakai kain motif sebanyak 3.740 m @ Rp 12.000 dan kain polos sebanyak 1.250 m @ Rp 13.990
·         Dibayar gaji dan upah sebesar Rp 24.910.000 untuk 12.455 jam kerja langsung
·         Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 37.320.400 dengan 9.965 jam mesin
Diminta :
·         Hitung selisih biaya yang terjadi untuk menghasilkan 2.490 helai pakaian.
·         Analisa selisih biaya yang terjadi.
Perhitungan Selisih Biaya
Biaya bahan baku :
Pemakaian kain motif  : 3.740 m x Rp 12.000 = Rp 44.880.000
Pemakaian kain polos : 1.250 m x Rp 13.990 = Rp 17.487.500

Total pemakaian kain  : 4.990 m …………… .Rp 62.367.500
Perhitungan Selisih Biaya










Analisa Selisih
Selisih Biaya Bahan Baku Rp 117.500 UV
Selisih Harga Bahan baku
    SHBB = ( H ssg – H std ) x Kt ssg
                Motif  = (12.000 - 12.000) x 3.740 = Rp    0
                                Polos = (13.990 - 14.000) x 1.250 = Rp 12.500  FV

SHBB …………………………………….  Rp 12.500  FV
c.       Selisih Hasil Bahan Baku
    SHsBB = (Hs ssg – Hs std) x BBB std per unit hasil
                            = (2.490 –  2.495**) x 25.000
                            = 125.000 UV
**  Catatan :
    Setiap dipakai 2 m kain ( motif + polos ) dapat dihasilkan 1 helai pakaian anak-anak  ( standar ).Jika dipakai total 4.990 m kain maka dapat dihasilkan 4.990 : 2 = 2.495 pakaian                     hasil standar Selisih  Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 10.000 UV
a.       Selisih Tarif Upah
    STU  = ( TU ssg – TU std )  x  JK ssg
                                   = ( 2.000 – 2.000 )  x  12.455
                                   =    0
b.      Selisih Jam Kerja / Selisih Efisiensi Upah
    SJK  = ( JK ssg – JK std )  x TU std
                  =  ( 12.455 – 2.495  x  5 )  x  2.000
                  =  ( 12.455 – 12.475 )  x  2.000
                  =    40.000 FV
c.       Selisih Hasil Tenaga Kerja
    SHsTK = ( Hs ssg – Hs std ) x BTK std per unit hasil
                            = ( 2.490 –  2.495 ) x 10.000
                            =   50.000 UV
Selisih Biaya Overhead Pabrik Rp 29.600 FV
Analisa 2 Selisih
a.       Selisih Terkendali
    ST = BOP ssg - {( KN x TT  + ( K std x TV )}
          = 37.320.400 -  {( 10.000 x 1.500 ) + ( 2.495 x 4  x 2.250 )}
                      = 37.320.400 - ( 15.000.000 + 22.455.000 )
                      = 37.320.400 - 37.455.000
          = 134.600 FV
b.      Selisih Volume
    SV  = ( KN – K std ) x TT
                      = ( 10.000 – 9.980 ) x 1.500
                      =   30.000 UV
Analisa 3 Selisih
a.       Selisih Pengeluaran
    SP = BOP ssg - {( KN x TT  + ( K ssg x TV )}
          = 37.320.400 - {( 10.000 x 1.500 ) + ( 9.965  x 2.250 )}
                      = 37.320.400 – ( 15.000.000 + 22.421.250 )
                      = 37.320.400 – 37.421.250
                      = 100.850 FV
b.      Selisih Kapasitas
    SK = ( KN – K ssg ) x TT
                      = ( 10.000 – 9.965 ) x 1.500
                      =   52.500 UV
c.       Selisih Efisiensi
    SE = ( K ssg – K std ) x T. BOP
          = ( 9.965 – 9.980 ) x 3.750
                      =   56.250 FV
Analisa 4 Selisih
Selisih Efisiensi dipecah menjadi dua selisih, yaitu :
c.       Selisih Efisiensi Tetap
     SET = ( K ssg – K std ) x TT
                         = ( 9.965 – 9.980 ) x 1.500
                         =  22.500 FV
d.      Selisih Efisiensi Variabel
    SEV = ( K ssg – K std ) x TV
                        = ( 9.965 – 9.980 ) x 2.250
                        =  33.750 FVUntuk analisa 2, 3 dan 4 selisih, selanjutnya hitung Selisih Hasil Overhead Pabrik
Selisih Hasil Overhead Pabrik
SHsOP  = ( Hs ssg – Hs std ) x BOP std per unit hasil
                   = ( 2.490 –  2.495 ) x 15.000
                   =   75.000 UV
RINGKASAN

                         


















 PT. ABC menghitung Harga Pokok dengan menggunakan harga pokok standar . Harga Pokok untuk menghasilkan 1 batang coklat adalah sebagai berikut:




   










 Selama bulan Maret telah dihasilkan sebanyak 2.050 batang coklat dengan pemakaian coklat sebanyak 6.100 gr @ Rp. 150, kacang 2.000 gr @ Rp. 90 dan gula 1.900 @ Rp. 60
Diminta :
  1. Hitung selisih biaya bahan baku yang terjadi selama bulan Maret
  2.  Analisa selisih biaya yang terjadi ke dalam selisih harga bahan baku, selisih komposisi bahan baku dan selisih hasil bahan baku
Berdasarkan data di atas selanjutnya diasumsikan untuk menghasilkan 1 batang coklat dibutuhkan waktu 0,03 JKL dengan tarif upah Rp. 5.000/JKL  dan 0,02 JM dengan tarif BOP Rp. 12.500 (TV Rp. 7.500 dan TT Rp. 5.000). Jam kerja sesungguhnya 62 jam dengan tarif upah sesungguhnya Rp. 5.500/JKL serta BOP sesungguhnya Rp. 500.000 untuk 42 JM.
                           Kapasitas Normal adalah 40 JM.
  1. Hitung Harga pokok standar per batang coklat
  2. Hitung selisih BTK dan analisa ke dalam STU, SJK dan SHsTK
  3. Hitung selisih BOP dan analisa ke dalam ST, SV dan SHsBOP


1 comment:

Okta wiguna said...

tolong dong re upload gambarnya, gak jelas bgt