I. 1.
Konsep Informasi Akuntansi Penuh
Selalu bersangkutan dengan objek informasi,
berupa : produk, keluarga produk, aktifitas, departemen, divisi perusahaan
secara keseluruhan.
Informasi
akuntansi penuh :
Seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang
diperoleh atau seluruh sumber yang dikorbankan suatu objek informasi.
Jadi dapat ditarik kesimpulan , Informasi Akuntansi penuh :
1. Unsur yang membentuk informasi akuntansi
penuh adalah total aktiva, total pendapatan dan total biaya.
·
Inf.Akt.
penuh berupa aktiva disebut Aktiva penuh
(Full Assets)
·
Inf.Akt.
penuh berupa pendapatan disebut Pendapatan
penuh (Full Revenues)
·
Inf.Akt.
penuh berupa seluruh sumber yang dikorbankan disebut Biaya penuh (Full Costs)
2. Informasi akuntansi selalu berhubungan
dengan objek informasi
·
Dalam
hubungannya dengan objek informasi, informasi akuntansi penuh merupakan
informasi akuntansi langsung ditambah dengan informasi tidak langsung yang
terjadi dalam objek informasi .
·
Jika
informasi akuntansi penuh berupa aktiva, maka aktiva penuh adalah : aktiva lansung ditambah dengan aktiva tidak
langsung yang berhubungan dengan objek informasi.
·
Jika
informasi akuntansi penuh berupa pendapatan, maka pendapatan penuh adalah : pendapatan lansung ditambah dengan
pendapatan tidak langsung yang berhubungan dengan objek informasi.
·
Jika informasi akuntansi penuh berupa biaya,
maka biaya penuh adalah : biaya
lansung ditambah dengan biaya tidak langsung yang berhubungan dengan objek
informasi.
2.Perbedaan Full Accounting Information, Full Costs
dan Full Costing
· Full
Accounting Inf. Terdiri
dari unsur : Full Assets, Full Revenues
dan Full Costs.
Full
Cost merupakan salah satu unsur dari Full Acc.Inf.
· Full
Cost merupakan total biaya
yang bersangkutan dengan objek informasi . Jika objek informasi berupa produk,
maka full cost merupakan total biaya yang bersangkutan dengan produk tersebut.
Perhitungan full cost suatu produk
dipengaruhi oleh metode penentuan kos produk yang digunakan : Full costing, variable costing, activity
based costing.
· Full
costing : merupakan salah
satu metode penentuan biaya produk, yang membebankan seluruh biaya yang
berperilaku variabel maupun tetap.
Jika perusahaan menggunakan pendekatan Full
costing dalam penentuan biaya produksinya maka Full Cost:
|
Full Cost dengan metode penentuan cost
produk “ Full Costing “
· . Variable
costing :merupakan salah satu metode penentuan biaya produk, yang
membebankan hanya biaya yang berperilaku variabel.
Jika perusahaan menggunakan pendekatan
Variable costing dalam penentuan biaya produksinya maka Full Cost:
|
“ Full Cost dengan metode penentuan cost produk “ Variable Costing “
3.Activity Based Costing
· Merupakan metode penentuan kost produk
(product Costing) yang ditujukan untuk mengajukan informasi harga produk secara
cermat bagi kepentingan manajemen dengan mengukur secara cermat konsumsi
sumberdaya dalam setiap aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan produk.
· Dengan pendekatan activity-based costing,
aktivitas pembuatan produk dibagi menjadi tiga fase: Fase desain dan
pengembangan, fase produksi dan fase
dukungan logistik (logistic support )
· Jika Perusahaan menggunakan pendekatan
activity – based costing dalam penentuan total produksinya maka full cost of
product mencakup :
|
“ Full Cost dengan metode penentuan cost
produk “ Activity based costing “
4.Perbedaan Conventional costing method dengan
Activity based costing
· Full cost dan Variable cost, merupakan
metode penentuan kost produk konvensional,yang dirancang berdasarkan kondisi
teknologi masa lalu.
· Activity- based costing, mempergunakan
teknologi informasi dalam proses pengolahan produk dan pengolahan informasi
keuangan.
Full Costing
|
Variable Costing
|
Activity-Based Costing
|
Biaya Produksi
By.Adm& umum
By.pemasaran
|
By. Variabel
By.Tetap
|
Unit-level activity
Batch –related activity cost
Product-sustaining
activity cost
Facility-sustaining activity cost
|
Gb. Perbedaan unsur biaya
produk dalam pendekatan Full Costing,Variable costing, dan Activity Based
Costing
|
Conventional costing method
|
Activity Based Costing
|
Tujuan
Lingkup
Fokus
Periode
Teknologi Informasi Yang Digunakan
|
Inventory Valuation
Tahap pruduksi
By bahan baku,
by tenaga kerja langsung
Periode akuntansi
Metode manual
|
Product Costing
Tahap desain, tahap produksi, dan tahap dukungan
logistik
Biaya overhead pabrik
Daur hidup produk
Komputer telekomunikasi
|
Gb. Perbedaan Conventional
Costing Method dengan Activity –Based Costing Method
Rincian biaya setiap jenis aktivitas desain, produksi distribusi
produk dalam lingkungan manufaktur maju adalah sbb:
1. Unit level Activity Costs
· Biaya ini dipengaruhi oleh jumlah unit
produk
· Biaya ini dibebankan kepada produk
berdasarkan jumlah unit produk yang dihasilkan.
· Contoh : Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya
energi dan biaya bahan baku
3. Batch
Related Activity Costs
· Biaya ini berhubungan dengan jumlah batch
produk yang diproduksi
· Besar kecilnya biaya ini tergantung dari
frekuensi order produksi yang diolah oleh fungsi produksi
· Biaya ini tidak dipengaruhi oleh jumlah unit
produk yang diproduksi dalam setiap order produksi
· Contoh : by angkutan bahan baku dalam pabrik, by inspeksi,by oreder
pembelian,by setup cost : merupakan by
yang dikeluarkan untuk menyiapkan mesin dan ekuipmen sebelum suatu oerder
produksi diproses.
4. Product
Sustaining Activity cost
· Biaya ini berhubungan dengan penelitian dan
pengembangan produk tertentu dan biaya-biaya untuk mempertahankan produk agar
tetap dipasarkan.
· Biaya ini tidak terpengaruh oleh jumlah unit
produk yang diproduksi dan jumlah batch produksi yang dilaksanakan oleh divisi
penjual.
· Biaya ini dibebankan kepada produk
berdasarkan taksiran jumlah unit produk tertentu yang akan dihasilkan selama
umur produk tersebut (Product Life Cycle)
· Contoh: biaya desain produk, desain proses
pengolahan produk , pengujian produk.
5. Facility
Sustaining Activity Costs
· Biaya ini berhubungan dengan dengan
kegiatan untuk mempertahankan kapasitas yang dimiliki oleh perusahaan.
· Biaya ini dibebankan kepada produk atas
dasar taksiran unit produk yang dihasilakan pada kapasitas normal divisi
penjual.
· Contoh : Biaya depresiasi dan amortisasi,
biaya asuransi, biaya gaji.
5.Manfaat Informasi Akuntansi penuh
1.Pelaporan
Keuangan
·
Pihak Intern
1. Manajemen Puncak
2. Tidak Harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang
lazim
3. Pendapatan penuh terdiri dari pendapatan
yang diperoleh dari penjualan produk dan jasa
kepada pihak luar dan antar divisi / intern perusahaan.
4. Pendapatan penuh dan biaya penuh dapat
disajikan dengan metode Full & Variable costing
5. Biaya penuh terdiri dari biaya langsung
divisi ditambah dengan biaya biaya kantor pusat yang dialokasikan kepada
divisi.
·
Pihak ekstern
1.
Perusahaan
lain dan publik
2.
Harus
sesuai dengan prinsip yang lazim
3. Pendapatan penuh dan biaya penuh harus
disesuaikan dengan prinsip akuntansi yang lazim dan disajikan dengan metode Full costing
2.Analisis
kemampuan menghasilkan laba (profitability analysis)
Untuk mengukur kemampuan
menghasilkan laba dihitung dengan :
a. Return On Investment/ROI/kembalian
investasi :
Pendapatan penuh – Biaya penuh
Aktiva Penuh
b. Residual Income / RI
Pendapatan Penuh Rp. XX
Biaya Penuh Rp.
XX -
Laba bersih Rp.
XX
Beban modal= y% X aktiva penuh Rp. XX-
Residual Income Rp. XX
3.Jawaban atas
pertanyaan “ berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu ?
Peranan
biaya penuh bagi manajemen dalam :
a. Evaluasi konsumsi sumberdaya yang
dikorbanakan untuk sesuatu
b. Struktur biaya perusahaan pesaing
c. Pengambilan keputusan membeli / membuat sendiri
d. Penentuan harga jual produk/jasa
e. Biaya aktivitas bukan penambah nilai
f. Biaya daur hidup produk/jasa
g. Biaya mutu
h. Cost reimburstment
i.
Inventory
costing
4.
Penentuan harga jual dalam Cost-type
contract
Cost
Type Contract : kontrak
pembuatan produk/jasa, pihak pembeli setuju membeli produk/jasa dadasarkan pada
total biaya sesungguhnya oleh produsen ditambah laba sebesar presentase dari
total biaya sesungguhnya.
Biaya Penuh sesungguhnya XX
Laba % (XX) XY
+
Harga yang harus dibayar pembeli Z
5.
Penyusunan Program
Adalah
: Proses pengambilan
keputusan mengenai program-program yang dilaksanakan oleh organisasi dan
penaksiran jumlah sumber daya yang akan dialokasikan kepada setiap program
tersebut.
- Penentuan harga jual normal
Harga jual = By.Produksi +By.
Non Produksi + Laba yang diharapkan
Dengan pendekatan Full Costing, harga jual
dihitung dengan rumus :
By.Non
Produksi + Laba yang diharapkan
Mark Up =
---------------------------------------------------------
By.
Produksi
By.Non Produksi + ( Y% X aktiva
penuh )
Mark Up =
---------------------------------------------------------
By.
Produksi
Harga jual = By.Produksi +
Mark Up
Dengan pendekatan Variable Costing, rumus penentuan
harga jual sbb :
Harga jual = By.Variabel + By.tetap
+ laba yang diharapkan
Biaya
tetap + ( Y% X aktiva penuh )
Mark Up =
---------------------------------------------------------
By.
Variabel
Hasil penjualan
:
Harga
jual perunit X volume XX
Biaya Variabel:
Biaya
varibel perunit X volume XX Dasar
Harga
Laba kontribusi XX
Biaya tetap XX Mark up
Laba bersih
yang diinginkan XX
Penentuan
Harga jual Normal
:
a.
Full
Costing : Biaya penuh terdiri dari by.Produksi dan By. Non Produksi
b.Variable Costing : Biaya penuh terdiri
dari by. Variabel dan by. tetap
- Penentuan harga transfer
1.Transfer
atas biaya (Cost-based transfer price)
2.Transfer
atas dasar harga pasar (market-based transfer price)
- Penentuan harga jual yang ditentukan dengan peraturan pemerintah.
· Listrik,air,telp,telegraf
· Berdasar by penuh masa datang + laba yang
diharapkan
Contoh :
Untuk menghasilkan air diperlukan investasi
sebesar Rp. 2.000.000.000 untuk pembelian mesin & ekuipmen serta modal
kerja. Taksiran biaya produksi air Rp. 300/liter. Volume produksi Rp. 50.000.000/thn.
By.Non produksi (By. Pemasaran + By.Adm +umum) Rp. 1.100.000.000. Laba wajar 20
% dari investasi.
Ditanya:
Harga jual dan bukti perhitungan harga jual
yang menghasilkan kembalian investasi semula
Jawab:
By.Adm+umum+By.Pemasaran + Laba yang diharapkan
1. Presentase Mark Up =
----------------------------------------------------------------------
By.Prod penuh/unit X Volume produksi dlm unit
1.100.000.000 + (20% X 2.000.000.000)
= ----------------------------------------------------
Rp. 300 X 50.000.000 unit
= 10 %
Harga jual air /liter
dihitung sbb :
By. Produksi air per liter = Rp. 300
Mark Up 100% X Rp. 300 = Rp. 30
Target
harga jual air / liter Rp.
330
2.
Perusahaan air
bersih X
Lap.L/R projeksi Thn 20X1
Target pendapatan penjualan 50 jt X Rp. 330 Rp. 16.500.000.000
Taksiran By. Produksi
50 Jt X Rp.330 Rp.
15.000.000.000
Laba
bruto Rp. 1.500.000.000
By. Adm & umum Rp. 1.100.000.000
Rp. 400.000.000
Aktiva penuh 2.000.000.000
Kembalian aktiva 20
%
Daftar Pustaka :
1. Mulyadi. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN. 1992
No comments:
Post a Comment