..
..
Cerpen, akronim dari cerita pendek merupakan jenis prosa yang baru berkembang
pada masa modern. Sebagai bagian dari genre prosa yang membedakan cerpen dari
jenis prosa yang lain, seperti hikayat dan novel adalah plotnya yang tidak
rumit. Tokoh yang terbatas persoalan yang tidak banyak dan bentuk karangannya
yang pendek.
Sebuah cerpen memiliki tema, pesan moral
dan gaya penulisan sendiri sesuai dengan kecenderungan dan kemampuan
pengarangnya. Proses penulisan sebuah genre ini lebih banyak dimanfaatkan oleh
para penulis untuk menyampaikan ide dan gagasan mereka pada khalayak. Sifat
cerpen juga sangat elastic dan cepat mengakomodasi persoalan yang sedang
berkembang di masyarakat. Dengan posisinya yang seperti itu, cerpen bisa
dijadikan gambaran dan cermin social mengenai kondisi social budaya suatu
tempat saat cerpen yang baik memiliki kata dan kalimat yang tepat dan kuat dan
enerjik, sehingga pesan dan maksud pengarang akan terasa lebih merasuk dihati
para pembaca.
Suatu karya sastra berbentuk cerpen
menyerupai beberapa ciri, antara lain :
1.
Singkat, padu dan intensif
2.
Memiliki unsure utama berupa
adegan, tokoh dan gerak
3.
Bahasanya tajam, sugestif dan
menarik perhatian
4.
Mengandung impresi atau kesan
pengarang tentang konsepsi kehidupan
5.
Menimbulkan efek tunggal dalam
pikiran pembaca
6.
Mengandung detail dan insidenya
yang benar-benar terpilih
7.
Memiliki perilaku utama yang menonjol dalam cerita
8.
Menyajikan kebulatan efek dan
kesatuan emosi
Selain itu cerpen juga memiliki
unsure intrinsic dan unsure ekstrinsk. Unsure intrinsic cerpen meliputi :
1. Tema
cerita
2. Alur
cerita ( plot )
3. Penokohan dan perwatakan
4. Point of view / sudut pandang pengarang
5. Setting, dan
6. Gaya bahasa
Sementara
itu, unsure ekstrinsik cerpen meliputi pendidikan social, budaya, religi
pengarang dan beberapa unsure lain yang membangun cerita dari luar cerita itu
sendiri.
Menciptakan
sebuah cerpen diperlukan bermacam teknik pengembangan jenis cerita yang
bersifat dinamis. Tidak hanya cerita, watak para tokoh cerpen dapat pula
dikembangkan dengan berbagai teknik, seperti teknik langsung dan tidak
langsung. Pengungkapan watak tokoh secara langsung, yaitu pengarang banyak
mendeskripsikan ciri-ciri tokoh dengan tidak berbelit-belit. Sebaliknya,
pengungkapan watak tokoh secara tidak langsung yaitu pengarang menguraikan
watak sang tokoh melalui komentar tokoh lain.
Sebelum
membuat sebuah cerpen, perhatikan hal-hal berikut :
1. Tentukanlah
tema yang menarik yang sesuai dengan objek cerita yang kamu buat.
2. Buatlah
tokoh dengan watak yang saling berbeda yaitu tokoh antagonis (jahat),
Protagonis (baik),
3. Tentukan
sudut pandang cerit dengan memperhatikan ciri-ciri metodenya.
4. Bemntuklan
latar belakang yang meliputi latar tempat, waktu dan social. Untuk latar tempat
upayakan pendeskripsinya tampak nyata dengan keberadaannya.
Karena termasuk genre prosa, unsure intrinsic
pembentuk cerpen tidaklah jauh dari novel maupun novelette. Oleh sebab itu,
dalam sebuah cerpen tentu akan terdapat pula plot atau alur yang menguraikan
alur atau plot di dalam cerpen.
1.
Alur atau plot adalah cerita yang
berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara
sebab-akibat. Peristiwa yang satu disebabkan terjadinya peristiwa yang lain.
2.
Dalam alur terdapat beberapa
tahap. Tahapannya alur itu di antaranya sebagai berikut :
a. Tahap
awal
Tahap awal merupakan tahap
pengenalan tokoh maupun lingkungannya
b. Tahap
timbulnya masalah
Tahap ini merupakan tahap
munculnya konflik
c. Tahap
klimaks
Tahap ini merupakan tahap
puncak konflik
d. Tahap
akhir
Tahap ini merupakan tahap
penyelesaian konflik
No comments:
Post a Comment