Sponsor

Thursday, 3 May 2012

Contoh Karya Tulis


Karya tulis
Pengelompokkan Terpadu Dapat Meningkatkan Efektifitas Pengelolaan Kelas
pada Pendidikan














 












Di susun oleh :


.................................

.........

............................
Jakarta
2012


             KATA PENGANTAR


               Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya ,sehingga pada akhirnya saya dapat meneyelesaikan karya tulis ini dengan baik ,dimana karya tulis ini saya sajikan dalam bentuk buku yang sederhana .adapun judul  karya tulis ini sebagai berikut “Pengelompokkan Terpadu dapat Meningkatkan Eektifitas Pengelolaan Kelas pada pendidikan“
Tujuan penulisan karya tulis ini dibuat untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan kelas dalam pendidikan yang ada di indonesia ,penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak ,maka penulisan karya tulis ini tidak dapat berjalan dengan baik,oleh karena itu pada kesempatan ini izinkanlah penulis ucapkanterima kasih kepada :

1.       .yth
2.       .
3.       .
4.       .
5.       .
6.       .
7.       .
8.       .
9.       .

        Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga terwujudnya penulisan ini.penulis menyadari bahwa penulisan karya tulis ini masih jauh sekali dari kesempurnaan,untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.
        Akhirnya kata semoga karya tulis ini dapat berguna bagi penuulis khususnya dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.



                                                                                                                                Jakarta , 2 April 2012
                                                                                                                                           Penulis





                                                                                                                         ( ................................ )













                                                                                    ABTRAKSI


Model Pengelompokkan Terpadu dapat Meningkatkan Eektifitas Pengelolaan Kelas
Karya tulis ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan "Apakah dengan model pengelompokkan terpadu dapat meningkatkan efektifitas pengelolaan kelas". Penulis memiliki beberapa alasan pemilihan masalah seperti pada judul di atas, yaitu:
     1. Sehubungan dengan kelas kami jumlah siswanya terlalu banyak, hal ini sulit bagi guru untuk
         mengelola kelas secara optimal.
     2. Model pengelompokkan terpadu dapat dimanfaatkan dengan berbagai tujuan.
     3. Model pengelompokkan terpadu terdiri dari beberapa siswa dengan latar belakang tingkat
         kecerdasan dan karakteristik tingkah laku yang beragam sehingga dapat menciptakan iklim
         sosial yang positif.
     4. Model pengelompokkan terpadu dapat di gunakan beberapa bidang studi dalam kegiatan
         belajar mengajar.
     5. Model pengelompokkan terpadu membuat para siswa belajar lebih menyenangkan. Karena
         terjadi persaingan diantara kelompok.

Pengelompokan terpadu di kelas dapat memberikan beberapa kemudahan bagi guru dalam mengelola kelas diantaranya :
     1.  Dalam pembelajaran guru dapat memberikan tugas kepada siswa yang memiliki tingkat
          kecerdasan lebih tinggi untuk membantu teman sekelompoknya yang mengalami kesulitan
          pemahaman dalam belajar
     2.  Dalam pemberian tugas dapat lebih terkordinasi dengan baik, karena hal ini merupakan
           tanggung jawab dan dibawah pengawasan ketua kelompok
     3.  Dalam pengumpulan dana untuk keperluan sehari-hari dalam kelas misalnya ulangan, dana
          sosial dan membeli peralatan kebersihan
     4.  Dalam pengoreksian hasil evaluasi dengan koreksi silang antar kelompok
     5.  Dalam bimbingan belajar dan sosial, karena setiap kelompok diberikan kepercayaan dan
          tangung jawab untuk membantu teman sekelompoknya yang memiliki masalah sebelum
          ditangani oleh guru
     6.  Dalam pengawasan, karena dengan jumlah siswa yang banyak sering kali terjadi perkelahian
          antar siswa tapi denganpengelompokan terpadu hal ini dapat dikurangi

Kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam karya tulis ini adalah :
Pengelolaan kelas dengan model pengelompokan terpadu dapat membantu guru dalam mengkondisikan kelas untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotifasi siswa agar lebih kreatif sehingga mendapatkan hasil yang optimal.
Model pengelompokan terpadu ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat digunakan untuk beberapa bidang studi.

Dengan demikian pengelolaan kelas dengan model pengelompokan terpadu ini dapat dimanfaatkan oleh guru terutama yang memiliki kelas dengan jumlah siswa lebih banyak, sehingga hal ini tidak dianggap suatu hambatan justru sebaliknya dapat dijadikan kekuatan dalam mengelola kelas serta dapat dijadikan model pengelolaan kelas alternatif.










DAFTAR ISI















Halaman
Kata Pengantar
...........................................................................................................
2
Abstraksi

...........................................................................................................
3
Daftar Isi

...........................................................................................................
4








BAB I
PENDAHULUAN
...........................................................................................................
5

1.1
Latar Belakang



1.2
Identifikasi Masalah



1.3
Perumusan Masalah







BAB II
PEMBAHASAN          ..........................................................................................................
7

2.1
Pengertian dan model pengelompokan terpadu



2.1.1
Pengertian Efektifitas Pengelolaan kelas



2.2
Visi dan misi




2.2.1
Visi




2.2.2
Misi
........................................................
8


2.2.3
tujuan



2.3
Permasalahan yang di hadapi guru




2.3.1
Permasalahan pada Guru tersebut




2.3.2
Permasalahan tempat tugas




2.3.3
Permasalahan dari masyrakat
.......................................................
9

2.4
Upaya dan Dukungan Praktisi Pendidikan


BAB III
PENUTUP
..........................................................................................................
10

3.1
Kesimpulan



3.2
Saran










DAFTAR PUSTAKA                        ..........................................................................................................
11
















































                                                                                        BAB I
                                                                              PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang Masalah
          Sekolah merupakan lembaga formal yang berfungsi membantu khususnya orang tua dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka. Sekolah memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada anak didiknya secara lengkap sesuai dengan yang mereka butuhkan. Semua fungsi sekolah tersebut tidak akan efektif apabila komponen dari sistem sekolah tidak berjalan dengan baik, karena kelemahan dari salah satu komponen akan berpengaruh pada komponen yang lain yang pada akhirnya akan berpengaruh juga pada jalannya sistem itu sendiri. salah satu dari bagian komponen sekolah adalah guru.
         Guru dituntut untuk mampu menguasai kurikulum, menguasai materi, menguasai metode, dan tidak kalah pentingnya guru juga harus mampu mengelola kelas sedemikian rupa sehingga pembelajaran berlangsung secara aktif, inovatif dan menyenangkan.
          Sebagai guru kelas penulis melihat pembelajaran menjadi kurang efektif karena jumlah siswa terlalu banyak. Hal ini tentu suatu hambatan bagi guru dalam mengelola kelas. Namun penulis ingin mengubah hambatan tersebut menjadi sebuah kekuatan dalam pengelolaan kelas yang efektif dan efisien sehingga nantinya akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
          Untuk menjawab hal itu, penulis mencoba menampilkan pengelolaan kelas dengan model pengelompokkan terpadu. Yang mana setiap kelompok terdiri dari beberapa orang siswa dengan tingkat kemampuan, sikap, dan keterampilan yang berbeda, karena hal ini banyak memberika manfaat dan kemudahan bagi guru dalam mengelola kelas.

1.2 Maksud Dan Tujuan
       Maksud dari penulisan karya tulis ini antara lain :
1.       Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang ada dalam meningkatkan efektiftas pengelolaan kelas
2.       Membantu dalam penyampaian informasi yang dibutuhkan bisa cepat di dapat
3.       sebagai sarana dalam memperluas wawasan dan pengetahuan efektifitas pendidikan pengelolaan kelas
sedangkan tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk Meningkatkan Efektifitas Pengelolaan Kelas dalam pengelompokan terpadu
1.3 metode penelitian
       Dalam pembuatan karya tulis ini ,agar hasil yang diinginkan baik dan tepat diperlukan beberapa metode penulisan yang di gunakan oleh saya untuk memeperoleh data sebagai berikut :
1.       observasi
adalah suatu metode pengumpulan data yang menggunakan proses pengamatan langsung oleh penulis terhadap suatu kegiatan yang sedang dilakukan
2.       studi kepustakaan
adalah dengan menggunakan pengumpulan data dari literatur,literaturserta mencari ,membaca dan mempelajari buku untuk mendukung data yang telah di dapat

1.4 ruang lingkup
       Ruang lingkup yang akan di bahas yaitu tentang pengelompokan terpadu dapat meningkatkan efektifitas penglolaan kelas








1.5 Identifikasi Masalah
Banyak masalah yang berkaitan dengan pengolaan kelas yang dapat diidentifikasi, diantaranya :
   1.   Bagaimana menata siswa dalam kelas agar siswa dapat terorganisir dengan baik?
   2.   Bagaimana Penataan ruang kelas agar dapat menciptakan suasana kelas yang nyaman dan
         menyenangkan.
   3.   Bagaimana penataan tempat duduk siswa agar siswa dapat belajar lebih efektif dan efisien
         serta memenuhi syarat edukatif.
   4.   Bagaimana penataan alat-alat pelajaran dan perlengkapan kelas lainnya yang dapat menunjang
         keberhasilan proses belajar mengajar
   5.   Bagaimana menata keindahan dan kebersihan kelas sehingga dapat memotivasi siswa dalam
         kegiatan belajar.
   6.  Bagaimana membina disiplin di dalam kelas melalui pendekatan-pendekatan tertentu yang
        dapat mengembangkan tingkah laku siswa yang diharapkan


   1.6 Pembahasan Masalah dan Perumusan Masalah
         Dari sekian permasalahan yang ada tidak mungkin penulis dapat membahasnya secara  
    keseluruhan, karena mengingat kemampuan yang ada baik intelektual, biaya dan waktu yang
   dimiliki penulis sangat terbatas. Maka penulis perlu memberikan batasan-batasan masalah.
   Pembatasan masalah diperlukan untuk memperjelas permasalahan yang ingin dipecahkan.
   Oleh karena itu, penulis memberikan batasan sebagai berikut :
    1.  Pengelolaan kelas yang berkaitan dengan penataan tempat duduk siswa yaitu dengan model
         pengelompokkan terpadu
    2. Sejauh mana model pengelompokkan terpadu membantu guru dalam pengelolaan kelas
    3. Model pengelompokkan terpadu ini diuji cobakan pada pelajaran Sains,



























                                                                                    BAB II
MODEL PENGELOMPOKKAN TERPADU DAPAT MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN KELAS

2.1 Pengertian Model Pengelompokan Terpadu
       Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas memerlukan pengelolaan kelas yang efektif dan efisien salah satunya dengan menata tempat duduk siswa. Tempat duduk siswa di dalam kelas dapat dikelola dalam klasikal, individual dan kelompok.
       Model pengelompokkan terpadu adalah kelompokan yang di bentuk dengan berbagai macam tujuan dan terdiri dari beberapa siswa yang memiliki latar belakang kemampuan pengetahuan sikap dan keterampilan yang berbeda.

2.1.1 Pengertian Efektifitas Pengelolaan kelas

A. Pengertian Efektifitas
     T.Hani Handoko Merumuskan definisi efektifitas sebagai berikut : "Efektifitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang telah di tetapkan".Sementara yang mengatakan bahwa "Efektifitas adalah kesanggupan untuk mewujudkan suatu tujuan".
Dari rumusan-rumusan tersebut dapat disimpulkan bahwa efektifitas merupakan kemampuan atau kesanggupan memilih dan mewujudkan tujuan secara tepat.

B. Pengertian Pengelolaan Kelas
     Kualitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar tergantung pada banyak faktor antara lain jumlah siswa dalam kelas yang merupakan bagian dari pengelolaan kelas,Yang dimaksud dalam kelas ruangan belajar.
     Kelas dalam arti luas adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah dan menjadi satu kesatuan yang diorganisir menjadi unit kerja secara dinamis dalam kegiatan pembelajaran yang kreatif untuk mencapai tujuan.
     Sedangkan pengelolaan kelas segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotifasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai kemampuan. (pengelolaan kelas di Sekolah Dasar, 1993 /1994)
     Efektifitas pengelolaan kelas merupakan upaya pihak guru untuk menata kehidupan kelas dan melakukan serangkaian usaha atau kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan, memelihara dan mengatur kondisi yang optimal serta memperbaiki jika terjadi gangguan agar proses belajar mengajar berlangsung secara efektif dan efesien.

2.2 Visi, Misi dan Tujuan
       2.2.1 Visi
          Guru dalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang berpontensial dibidang pembangunan oleh karena itu, guru merupakan salah satu unsur di bidang pendidikan yang harus berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tentuan masyarakat semangkin berkembang.
          Peranan guru meliputi 3 hal utama, yaitu mengajar, mendidikan dan melatih. Maka sebagai konsekwensinya guru harus bertindak sebagai perencana pembelajaran dan memudahkan pelaksanaan pembelajaran (fasilitator ).
          Sebagai perencana pembelajaran guru diwajibkan memiliki wawasan yang luas tentang tugasnya, serta memahami persalahan pendidikan. Guru juga harus memahami visi sekolah tempat dia bertugas sekaligus visi menjaga dirinya sendiri dalam melaksanakan tugasnya.
         






          2.2.2 Misi
                    Sebagai lembaga pendidikan mempunyai pendidikan misi dan berusaha untuk mewujudkannya
          misi merupakan cara untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Adapun misi SD Negeri Empang
          Bahagia I adalah sebagai berikut:
          1.   Meningkatkan disiplin dalam proses belajar mengajar
          2.   menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif pada seluruh warga sekolah.
                memotifasi dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehimgga dapat
                dikembangkan secara optimal.
          3.   Menumbuhkan penghayatan ajaran agama yang dianut dan juga budaya bangsa, sehingga
                menjadi kearifan dalam bertindak.
          4.   Meningkatkan ketrampilan siswa dalam mengunakan ilmu pengetahuan tehnologi.
                Misi sekolah yang telah dirumuskan tersebut harus di imbangi dengan misi pribadi seorang             
                guru oleh sebab itu penulis mempunyai misi sebagai berikut :
          5.   Menerapkan disiplin sehingga menjadi Role Model (panutan) bagi siswa.
          6.   Mengembangkan wawasan profesi secara berkesinambungan.
          7.   Berusaha melakukan inovasi menuju arah yang lebih baik.
                Menjaga hubungan baik dengan teman sejawat dan lebih meningkatkan hubungan dengan
                Sang pencipta.

2.2.3 Tujuan
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
      1.   Memberikan solusi alternatif dalam pengelolaan kelas khususnya bagi kelas dengan jumlah
            siswa melebihi kelas ideal.
      2.   Mendeskrisikan manfaat yang dapat diperoleh dari Model Pengelompokan Terpadu.
      3.   Membantu memotivasi guru untuk mengubah hambatan menjadi daya dukung dalam
            pembelajaran.

2.3 permasalahan yang dihadapi guru
       2.3.1 Permasalahan yang Ada Pada Guru Itu Sendiri
                1.     Guru malas membaca buku untuk menambah wawasan dan mengembangkan ilmu
                         pengetahuan.
                2.     Guru hanya terpaku pada buku yang ada saja.
                3.     Guru malas inovasi dalam pembelajaran.
                4.     Guru malas menggunakan berbagai metode dan tidak menguasai penggunaan alat
                         peraga.
                5.     Guru segan untuk konsultasi mengenai kesulitan pembelajaran dalam wadah KKG.
                6.     Guru malas mengadakan bimbingan bagi siswa yang kurang menguasai pelajaran.

        2.3.2 Permasalahan Tempat Tugas
                1.    Tempat tugas terlalu jauh sehingga menghabiskan waktu di perjalanan.
                2.    Suasana ditempat tugas tidak ada kekeluargaan dan tidak kondusif sehingga membuat
                       guru tidak merasa nyaman.
                3.    Kurangnya perhatian dari kepala sekolah tentang kelemahan guru
                4.    Kurang tersedianya sarana dan prasarana di sekolah








         2.3.3 Permasalahan dari Masyarakat.
               1.    Ada sebagian masyarakat yang masih kurang perhatian terhadap pendidikan.
               2.    Dimata masyarakat guru serba segalanya sehingga bila melakukan suatu kesalahan,
                      masyarakat langsung menghujat dan mencemooh.
               3.    Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang sangat pesan sehingga ada
                      sebagian masyarakat yang lebih maju dalam IPTEK dibandingkan guru itu sendiri.
               4.    Faktor lingkungan yang buruk sehingga ikut membentuk siswa menjadi kurang baik.
               5.    Faktor kebudayaan, adat istiadat & bahasa dapat mempengaruhi pendidikan

2.4 Upaya dan Dukungan Praktisi Pendidikan
       Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (pendidik) bukan hanya merupakan tanggung jawab sekolah tetapi perlu adanya kerjasama yang baik dari pemerintah (PEMDA), Komite Sekolah dan masyarakat serta adanya kerjasama antar guru.
Upaya dan dukungan tersebut antara lain:
       1.     Penyediaan gedung sekolah bertingkat sarana lainnya .
       2.     Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran dan pelatihan adanya penyuluhan dan
               supervisi dari kepala sekolah,
       3.    Meningkatkan kesehjateraan guru melalui intensif.
       4.    Adanya kerjasama antar guru.
       5.    Adanya kerjasama antar guru TK/SD
      6.     Peningkatan kualitas guru dengan beasiswa
      7.     Adanya mutasi guru dalam mengajar agar tidak jenuh atau peningkatan karir.
      8.     Adanya kerjasama antar sekolah dengan masyarakat melalui komite sekolah
      9.     Adanya forum silahtuhrahmi antara sekolah dan masyarakat dalam merumuskan program
              dan  kebijakan sekolah.
    10.    Adanya kerjasama dengan intansi lain
    11.    Adanya hubungan akrab Kepala sekolah dengan Guru.
    12.    Penyampaian informasi terbaru dari guru yang baru mengikuti penataran.
    13.    Kunjungan atau studi banding ke sekolah-sekolah yang lebih berhasil.
























                                                                                        BAB III
                                                                                     PENUTUP


3.1 Kesimpulan
      Setelah penulis mengamati proses Model Pengelompokan Terpadu dan mendapat nilai akhir siswa kelas IV dalam uji coba penerapan model pengelolaan kelas ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.     Pengelolaan kelas dengan Model Pengelompokkan Terpadu dapat membantu guru dalam
        mengkondisikan kelas untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang lebih efektif dan
        menyenangkan serta dapat memotivasi siswa dengan baik sehingga mendapatkan hasil yang
        lebih optimal.
2.     Model Pengelompokkan Terpadu ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama
        dalam pelajaran Sains dengan indikator "Mengidentifikasi sifat benda cair padat dan gas".
        Model Pengelompokkan Terpadu dapat digunakan dalam beberapa mata pelajaran sekolah.

3.2 Saran
Berikut ini saran-saran yang dapat penulis sampaikan kepada para pembaca pada umumnya, khususnya kepada guru kelas diantaranya :
1.      Agar suatu proses pembelajaran hasil yang optimal maka semua komponen pembelajaran   
         harus baik dan mendukung. Salah satunya pengeloaan kelas dengan Model Pembelajaran
         Terpadu.
2.      Model Pengelompokkan Terpadu dapat digunakan dalam beberapa mata pelajaran untuk itu  
         bisa dijadikan model alternatif bagi guru.
 3.     Guru hendaknya terbuka terhadap inovasi – inovasi yang kreatif sehingga ilmu pengetahuan
         dan wawasannya mengenai pembelajaran semakin bertambah.





























DAFTAR PUSTAKA


Debdikbud.1993/1994, Pengelolaan Sekolah Dasar.
Arikunto, Suharsimi, Pengelolaan Kelas dan Siswa, (Jakarta : Raja Grafindo Persada 1996).
Hani T. Handoko. Pengantar Manajemen, Edisi II BPFE Jogjakarta 1986.
H. Zahara Idris. H. Lisma jamal. Pengantar Pendidikan, (Jakarta : PT Gramedia Wiidiasarana Indonesia 1992).
Drs. A. Tabrani Rusyan Atang Kusdinar, B,A. DRS, Zainal Arifin Pendekatan



















No comments: