Sponsor

Friday, 16 August 2013

pola keruangan kota dan desa



silahkan klik link ini :
untuk download file ms word pengertian desa dan kota
A.      Pola keruangan desa
Desa adalah suatu daerah yang letaknya jauh dari keramaian kota dan dihuni oleh sekelompok masyrakat yang sebagian besar mata pencharian dalam bidang pertanian atau agraris.
1.       Ciri – ciri desa
Desa sebagai suatu kesatuan wilayah geografis ciri – ciri khas yang dapat di bedakan dengan daerah – daerah lain, ciri khas tersebut dapat berupa kondisi alamiah ataupun kondisi penduduknya . ciri – ciri wilayah pedesaan antara lain :
a.       Perbandingan lahan dengan manusia cukup besar
b.      Lapangan kerja dominan agraris
c.       Hubungan antar wrgara sangat akrab
d.      Norma agam demikian kuat
e.      Masih memegang teguh tradisi yang berlaku
2.       Klasifikasi desa
a.       Desa swadaya ( desa terbelakang ) yaitu desa yang belum mampu menyelnggarakan urusan rumah tangga sendiri ,administrasi belum baik dan LKMD belum berfungsi dengan baik
b.      Desa swakarya ( desa sedang berkembang) yaitu desa yang mulai mampu menyelnggarakan rumah tangga sendiri ,adminsitrasi cukup baik dan lkmd mulai berfungsi menggerakan peran serta masyrakat dalam pembangunan
c.       Desa swasembada ( desa maju ) yaitu desa yang sudah mampu menyelnggarakan urusan rumah tangga sendiri ,adminstaris baik,dan lkmd sudah berfungsi menggerakan masyrakat dalam pembangunan
3.       Bentuk desa
a.       pola desa memanjang linier
b.      pola desa tersebar
c.       pola desa memusat
d.      pola desa menggiling fasilitas tertentu
4.       unsur pembentuk desa
terdapat tiga unsur penting yang ada pada desa dan dapat dimanfaatkan sebagai potensi desa
a.       daerah yang meliputi lokasi ,luas,dan batas wilayah serta penggunaanya
b.      penduduk yang meliputi jumlah ,pertumbuhan,kepadatan,persebaran,dan mata pencharian
c.       tata kehidupan yang pola dan ikatan pergaulan sesama desa
5.       potensi desa
a.       potensi fisik berupa tanah air,iklim,ternak dan manusia
b.      potensi nnon fisik berupa masyrakat desa ,lembaga – lembaga sosial dan aparatur /pamong desa
B.      struktur ruang desa
bentuk permukiman antara desa satu dengan desa lain mempunyai perbedaan . perbedaan tersebut terjadi karena faktor geografi yang berbeda . secara umum permukiman pedesaan berbentuk meusat linier,terpencar dan mengelilini fasilitas tertentu.
a.       Pola desa memanjang ( linier)
Bentuk desa memanjang mengikuti jalur jalan raya ,mengikuti sungai ,mengikuti pantai,mengikuti rel kereta api,hal tersebut dimaksudkan untuk medekati prasaran transportasi tersebut
b.      Pola desa tersebar
Pola ini merupakan pola yang tidak teratur disebabkan kesusburan tanah yang tidak merata contohnya di daerah kapur/karst
c.       Pola desa memusat / mengelompok
Bentuk pedesaan memusat banyak ditemukan di daerah pegunungan biasanya dihuni oleh penduduk yang berasal dari satu keturunan sehingga merupakan satu keluarga atau kerabat
d.      Pola desa mengililingi fasilitas tertentu
Biasanya mengelilingi fasilitas umum yang banyak di manfaatkan oleh penduduk setempat misalnya mata air,waduk,pasar dan fasilitas lainnya
C.      Pola keruangan kota
Kota adalah tempat pemukiman penduduk yang diutandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi strata sosial ekonomi yang heterogen ,kehidupan matrealistis dengan beraneka ragam aktivitas dan kepentingan serta latar belakang sosial budayanya.
1.       Ciri – ciri kota
a.       Adanya heterogenitas sosial
b.      Sikap hidup penduduk bersifat egois dan individualistis
c.       Hubungan sosial bersifat gesselschaft
d.      Adanya regenerasi sosial
e.      Norma agama tidak begitu kuat
f.        Pandangan hidup masyarakat kota lebih rasional
2.       Klasifikasi kota berdasrkan jumlah penduduk
a.       Kota kecil yaitu kota yang jumlah penduduknya 20.000 – 100.000 orang
b.      Kota sedang yaitu kota yang jumlah penduduknya 100.000 – 500.000 orang
c.       Kota besar yaitu kota yang jumlah pendudiknya 500.000 – 1 juta orang
d.      Metropolitan yaitu kota yang jumlah penduduknya 1 – 5 juta orang
e.      Megapolitan yaitu kota yang jumlah penduduknya lebih dari 5 juta orang
3.       Fungsi kota
a.       Sebagai pusat produksi
b.      Kota sebagai tempat perdagangan
c.       Kota sebagai pusat pemerintahan
d.      Kota pusat kebudayaan
e.      Kota pusat kesehatan
4.       Tahapan kota
a.       Tahapan eopolis : kota yang baru saja berdiri ( masyrakat petani masih ada)
b.      Tahap polis : kota
c.       Tahap metropolis : kota besar / induk
d.      Tahap megapolis : kota yang sangat besar atau raksasa
e.      Tahap tyranopolis : kota yang banyak gejolak dan serba kekurangan sandang pangan dan papan
f.        Tahap nekropolis : kota yang menuju kehancuran ( terjadi peperangan ,kelaparan dan kekacauan)
D.      Struktur ruang kota
Kota merupakan pusat kegiatan dan pemerintahan sebagai pusat kegiatan (ekonomi,politik,pendidikan,pemerintahan,kebudayaan,dan kegiatan lainnya) terdapat bagian kota yang disebut sebagai inti kota ( core of city)
Teori struktur nruang kota antara lain :
1.       Holemr hoyt ( sector theory)
Holmer hoyt berpendapat bahwa struktur ruang kota cenderung berkembang berdasarkan sektor – sektor dari pada berdasrkan lingkaran – lingkaran konsentrik.
2.       Ernes w burgess ( teori memusat / konsentriss)
Burgess mengemukakan teori memusat astau konsentris yang menyatakan bahwa daerah perkotaan dan di bagi dalam enam zona yaitu :



Gambar :





Keterangan :
1.       Zona pusat daerah kegaiatan (PDK)
2.       Zona peralihan (zona peralihan dari permukiman ke perdagangan)
3.       Zona permukiman kelas pekerja/buruh
4.       Zona pemukiman kelas menengah
5.       Zona penglaju (peralihan dari pertanian ke permukiman)
3.       Cd harris & el ullman ( teori berganda / multiple nuciel)
Harris dan ullman menilai bahwa kota tidak seteratur penggambaran burgess karena antar kawasan kota seolah sendiri ,struktur ruang kota tidaklah sesederhana dalam terdiri konsentris.
E.       Teori interaksi wilayah
Interkasi wilayah ( spatial intercation ) suatu hubungan timbal bailik yang saling terpengaruh antara 2 wilayah atau lebih yang dapat menimbulkan gejala  kenampakan ataupun permasalahan.
Ada tiga faktor utama yang mendasari atau mempengaruhi interaksi antar wilayah
1.       Adanya wilayah – wiilayah yang saling melengkapi ( regional complementary)
2.       Adanya kesempatan untuk saling berintervensi (interventing oppurtunity)
3.       Adanya kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang ( spatial transfer ability)
Ada beberapa interkasi wilayah antara lain :
1.       Teori gravitasi dan kekuatan interaksi
Rumus :


           K .PA . PB
IAB = ---------------
              (d AB)
 
 






Keterangan :
IAB : kekuatan interaksi anatar region a dan region b
K : nilai konstatnta empiris (=1)
PA : jumlah penduduk wilayah A
PB : jumlah penduduk wilayah B
d AB ; jarak mutlak yang menghubungkan wilayah a dan b
2.       Teori titik henti atau delimitasi ( the breking point tehory)
Rumus :


 





                             Keterangan :
PA : jarak penduduk kota yang lebih kecil kota A
PB : jarak penduduk kota yang lebih besar kota b
D AB ; jarak lokasi titik henti diukur dari kota yang jumlah penduduknya lebih kecil
d AB : jarak kota a dan b

3.       Teori indeks konektivitas
Untuk mengetahui kekuatan interaksi antar kota dalam suatu wilayah di lihat dari jaringan jalan digunakan rumus indeks konektivitas dikemukankan oleh K.J kansky sebagai berikut :


         e
B : --------
         v
 
 



                             Keterangan :
    B : indeks konektivitas
    V : jumlah kota dalam suatu wilayah
    e : jumlah jaringan jalan yang menghubungkan kota – kota tersebut

No comments: