silahkan klik link ini :
http://adf.ly/g2cXP
untuk download file ms.word metode kauntitatif dalam ekonomi
Rasio modal sendiri dengan aktiva tetap
Turn over dari operating assets
Atau
Bunga setelah t hari ( bunga harian )
Atau
Rumus :
Rumus :
Rumus :
http://adf.ly/g2cXP
untuk download file ms.word metode kauntitatif dalam ekonomi
A.
Analisis laporan keuangan
1.
Rasio pengukuran likuiditas
Likuiditas
artinya kemampuan bank untuk melunasi kewajiban sewaktu – waktu atau saat jatuh
tempo atau dapat melunasinya dalam jangka pendek. Macam – macam rasio
likuiditas antara lain :
a.
Current ratio
|
b.
Quick ratio (acid test ratio)
|
2.
Rasio pengukuran solvabilitas
Solvabilitas
artinya kemampuan bank untuk memenuhi seluruh kewajibannya bila bank tersebut
bubar atau dapat melunasi kewajiban utang dalam jangka pendek maupun jangka
panjang .
Macam – macam rasio solvabilitas antara lain :
a.
Rasio modal sendiri dengan total aktiva
|
b.
|
3.
Rasio pengukuran rentabilitas
Rentabilitas
artinya kemampuan bank untuk memperoleh keuntungan laba atau laba agar dapat
terjaga kontiniutasnya . macam – macam rasio rentabilitas antara lain :
a.
Rasio operating income dengan operating assets
|
|||
|
b.
|
c.
Return on investment
|
|
- Metode kuantitatif
1.
Bunga tunggal
Bunga adalah
balas jasa dari pinjaman atau simpanan yang di bayarkan pada akhir suatu jangka
waktu yang ditentukan atas penggunaan modal (pinjaman).bungan tunggal dapat
diperhitungkan secara harian bulanan ataupun tahunan atau dirumuskan sebagai
berikut :
a.
Bunga
setelah t tahun ( bungan tahunan)
|
Keterangan
:
B :
besarnya bunga
M : pokok
pinjaman
B : persen
bunga (suku bunga)
T : jangka
waktu ( lama pembangunan)
b.
Bunga setelah t bulan ( bunga bulanan)
|
c.
|
Sedangkan
nilai akhir (NA) dari suatu modal atau pinjaman setelah bunga tunggal adalah :
|
|
Contoh : tuan ari gunawan mendepositokan uang sebesar 30.000.000 ke
bank atas dasar bunga tunggal 12%
setahun .hitunglah besarnya uang tunai tuan ari gunawan setelah dideposito
selama 2 tahun :
Penyelesaian :
B = M . b
. t
B = rp.
30.000.000 x 12 % x 2
B = rp.
7.200.000
Uang tuan
ari gunawan setelah 2 tahun (NA) = M + B
= rp. 30.000.000 + rp. 7.200.000
= rp. 37.200.000
2.
Bunga majemuk
Bunga
majemuk adalah bunga yang diperhitungkan atas modal dan bunga tersebut di
tambahkan pada modal awal untuk dibungakan lagi pada periode
berikutnya,sehingga besarnya bunga pada setiap periode berikutnya berbeda.
Rumus untuk
menghitung nilai akhir modal dengan bunga majemuk :
|
Keterangan
:
Mn = modal
setelah tahun n periode atau nilai akhir modal
M = modal
awal atau pokok pinjaman
I = suku
bunga
N = jangka
waktu atau masa bunga
Contoh :
Uang
sebesar 4.000.000 di simpan di bank dengan suku bunga majemuk 12% pertahun
hitunglah nilai akhir modal atau yang setelah 6 tahun
Mn = M ( 1 + I ) n
MS = 4.000.000 ( 1 + 0,12 ) 6
= 4.000.0000 x 1,12 6
=
4.000.000 x 1,973822685
=
7.895.290,74
3.
Bunga wesel
Wesel (
notes) adalah surat perintah dari pihak yang meminjamkan kreditur kepada pihak
yang meminjam (debitur) untuk membayar
sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu kepada orang yang namanya
disebutkan dalam surat itu .sedangkan promes adalah surat kesanggupan dari
piuhak yang meminjam (debitur)kepada pihak yang meminjammkan (kreditur) untuk
membayar sejumlah uang kepada orang yang namanya disebutkan dalam surat itu
Jika dalam
suatu perusahaan terjadi penarikan wesel atas debitur atau penerimaan
promes,maka akan menimbukan piuutang wesel (wesel tagih ) dan jika suatu
perusahaan engaksep wesel ( menyetujui)atau menyerahkan promes ,maka akan
timbul utang wesel (wesel bayar) sebelum tanggal jatuh temponya.
Apabila
wesel atau promes sebelum tanggal jatuh temponya didiskontokan atau dijual
kepada bank atau pihak lain dalam pendiskotoan wesel tersebut akan
memperhitungkan besarnya diskonto wesel
Contoh :
wesel berbunga
Pada
tanggal 10 juli 2006 wesel pd. Pusaka solo dengan nominal sebesar rp.
6.000.000 bunga 15 % setahun atas nama
ud sejati semarang untuk jangka waktu 120 hari. Pada tanggal 9 agustus 2006
wesel tersebut didiskontokan ke bank dengan diskonto 9%
Diminta :
a.
Hitunglah hari diskontonya
b.
Hitunglah nilai wesel saat jatuh tempo yang
harus di bayar oleh ud sejati ,semarang
c.
Hitunglah nilai tunai we3sel yang diterima
pd.pusaka pada saat pendiskotoan wesel
d.
Tentukan tanggal jatuh tempo wesel tersebut.
Penyelesaian
:
a.
Hari diskonto wesel = 120 hari – ( 10 juli s.d 9
agustus)
= 120 hari
– 30 hari
= 90 hari
b.
Nilai wesel saat jatuh tempo
Nominal
wesel rp.
6.000.000
Bunga
selama 120 hari :
6.000.000 x
120 x 15
------------------------------
= rp. 300.000
+
360 x 100
rp.6.300.000
c.
Nilai tunai wesel saat pendiskotoan
Nilai wesel
saat jatuh tempo rp.
6.300.000
Bunga
selama 60 hari :
6.300.000 x
90 x 9
---------------------------
= rp. 141,750
360 x 100
Nilai tunai
wesel (uang yang diterima) = rp. 6.158.250
d.
Menentukan tanggal jatuh tempo
Tanggal
wesel 10 juli 2004 di tambah 12 hari
Bulan juli
: 31 – 10 = 21
Agustus : =
31
September : = 30
Oktober ; =
31
Nopember: = 7
------------
120 hari
Jadi tanggal
jatuh temponya adalah 7 nopember 2006
4.
Anuitas
a.
Pengertian angsuran dan anuitas
Jika suatu
pinjaman atau modal yang dilaunasi dengan angsuran yang besarnya tetap dalam
satu periode tertentu ,maka angsuran disebut dengan “anuitas” setiap anuitas terdiri atas pembayaran bunga yang dihitung atas dasar
bunga majemuk dan angsuran pinjaman .bagian
yang di pakai untuk mengangsur pinjaman di sebut ‘’angsuran”
b.
Menghitung besarnya anuitas
|
Rumus :
Contoh :
Pinjaman
sebesar rp. 2.400.000 dilunasi dengan cara anuitas tahunan selama 5 tahun
dengan bunga 10% pertahun ,hitunglah besarnya anuitas !
Penyelesaian
;
(1 +
0,1 ) 5
A = 0,1 x
2.400.000 = --------------------
(1 + 0,1
) 5- 1
1,61051
A =
240.000 --------------
161051
A = rp.
633,133,95
5.
Mebuat tabel rencana angsuran
Berdasarkan
contoh di atas dapat disusun tabel rencana angsuran sebagai berikut :
Tahun
|
Utang awal (M)
|
Anuitas (A) = rp. 633,113,95
|
Sisa utang = M - a
|
|
Bunga (b)
b = 10% x M
|
Angsuran (a)
a = A - b
|
|||
1
|
Rp. 2.400.000
|
Rp.240.000
|
Rp. 393.113,95
|
Rp. 2.006.886,05
|
2
|
Rp.2.006.886
|
Rp.200.688,61
|
Rp. 432,425,34
|
Rp. 1.574,460.71
|
3
|
Rp.1,574,460,17
|
Rp.157,446,07
|
Rp. 475,667,88
|
Rp,1.098.792,83
|
4
|
Rp.1,098,792,83
|
Rp,109,879
|
Rp. 523,234,67
|
Rp.575.558,16
|
5
|
Rp,575.558,16
|
Rp. 57.555,82
|
Rp. 575.558,13
|
|
jumlah
|
Rp. 65.569,78
|
Rp. 2.400.000,00
|
6.
Menghitung besarnya angsuran pada akhir periode
tertentu (an)
|
|
an = besarnya angsuran
ke – n an
= angsuran ke - n
A = besarnya anuitas ak
= angsuran ke - k
B = suku bunga b
= suku bunga
M1 = utang tahun pertama ( pokok
pinjaman)
N = tahun ke – n
Contoh :
Utang
sebesar 2.400.000 akan di lunasi dengan anuitas rp. 6333,113,95 pertahun dengan
bunga sebesar 10% per tahun ,hitunglah angsuran ke-4
Penyelesaian
:
A4 =
(633,11,95 – 0,1 x 2.400.000 ) (1 + 0,1)4-1
A4 =
(393,113,95) (1,1)3
A4 =
393,113,95 x 1,331
A4 =
523,234,67
Contoh 2
Pada
pelkunasan utang dengan anuitas 18% setahun diketahui bahwa angsuran ke 2
sebesar 228,785,46. Hitunglah besarnya angsuran ke 5 !
Diketahui :
A4 =
228,785,46 (1 + 0,18)5-2
A4 =
228,785,46 (1,18)3
A4 =
228,785,46 x 1,643032
A4 =
375,901,83
7.
Menghitung besarnya pinjaman / modal awal dari
angsuran (M)
|
|
|
Atau
atau
Contoh :
suatu pinjaman dilunasi dengan anuitas bulanan sebesar rp.333,979,58 dengan
bunga 2% untuk 10 kali angsuran ,tentukan besarnya pinjaman awal jika besarnya
angsuran pertama rp. 273,979,58
Penyelesaian
:
(1 + 0,02)10
- 1
M =
273,979,58 --------------------
0,02
273,979,58 x 0,218994419
M =
------------------------------------
0,02
M
=3.000.000
8.
Menghitung sisa pinjaman pada akhir periode
tertentu (sn)
Rumus :
|
Contoh :
Suatu
pinjaman sebesar rp 2400.000 akan di lunasi dengan anuitas selama 5 tahun
dengan bungan 10% pertahun dan besarnya anuitas sebesar rp.633,113,95.
Hitunglah besarnya angsuran pertama dan sisa pinjaman setelah pembayaran
anuitas ke . 3
Penyelesaian
:
A1 = a – i
M,maka a1 = 633,113,95 – 0,1 x 2.400.000 = 393,113,95
Menghitung
sisa pinjaman setelah pembayaran anuitas ke 3
633,113,95 – 393,113,95 ( 1+0,1)3
S3
= ------------------------------------------------- = rp.1.098.792,83
0,1
9.
Anuitas dan pembulatan
Dalam
praktik sehari – hari biasanya para pemberi pinjaman atau bank menghendaki
besarnya anuitas dibulatkan ke atas atau ke bawah dengan kelipatan seratus
,seribu menurt perjanjian
Contoh :
Pinjaman
sebesar rp.7.000.000 akan di lunasi dengan 10 anuitas bulanan ,berdasarkan
bungan 3% perbulan . hitunglah besarnya anuitas jika pembayarannya di bulatkan
ke atas dalam rp.100,00
Penyelesaian
:
(1 + I ) n
A = i.M
--------------------
(1 + I ) n – 1
(1
+0,03)10
A = 0,03 X
7.000.000 --------------------
(1 +
0,03) 10 – 1
1,343916376
A =
210.000 -----------------------
1,343916376 – 1
A =
rp.820.613,55
10.
Menghitung banyaknya periode (n)
|
- Penyusutan atau (depresiasi)
a.
Metode garis lurus
Menurut
metode ini besarnya penyusutan setiap akhir periode sama dan dibagi rata
menurut aktiva tetap.
|
Rumus :
Contoh ;
Suatu mesin diperoleh dengan
harga perolehan rp.17.500.000 taksiran umur ekonomis 5 tahun dengan nilai
residu rp.2.500.000 hitunglah besarnya penyusutan tiap akhir tahun !
Penyelesaian :
Rp. 17.500.000 – rp.2.500.000
Penyusutan
pertahun = -------------------------------------------
5
= rp. 3.000.000
b.
Metode tarif tetap atas nilai buku
Menurut
metode ini besarnya penusutan setiap tahun semakin kecil mengikuti tuannya umur
aktiva tetap.
Rumus :
Keterangan :
T = tarif penyusutan (%)
S = nilai sisa / nilai residu
A = harga
perolehan aktiva
n = umur
ekonomis
sedangkan nilai
buku merupakan harga perolehan aktiva
tetap dikurangi jumalah penyustuan atau dikurangi jumlah penyusutan atau
dirumuskan :
|
contoh :
berdasarkan
contoh ,maka tarif penyusutan dapat dihitung :
2.500.000
t = 1 –
s ----------------
17.500.000
T = 1 - 5
0,142
T = 1 – 0,68
T = 1 - 0,68
T = 0,32
atau 32%
Penusuitan
tiap tahun dapat dihitung sebagai berikut :
Tahun
I = 32% x (17.500.000 – 0 ) = 5.600.000
Tahun
II = 32% x (17.500.000 – 5.600.000) =
rp. 3.808.000
Tahun III =
32% x (17.500.000 -9.408.000 ) = rp. 2.589.440
Dan
seterusnya
Perhitungan
/penentuan tarif penyusutan dapat juga dilakukan dengan menduakalikan metode
garis luruis sehingga
rumus :
200%
t =
----------------------
umur ekonomis
contoh :
200%
berdasarkan
contoh, maka tarifnya = T = ------- = 40% dari nilai buku
5
Penyusutan
tahun I = T x NB = 40% x (rp.17.500.000 – 0) =rp. 7.000.000
Penyusutan
tahun II = 40% x (17.500 – 7.000.000) = rp.4.200.000
Menghitung
besarnya beban penyusutan dari nilai buku pada akhir periode tertentu dengan
metode tarif nilai buku .
1.
Menghitung beban penyusutan ( depresiasi)
|
Keterangan
;
Dn : beban
penyusutan tahun ke n
T : tarif
penyusutan
A : harga
perolehan aktiva tetap
n : tahun
ke n
2.
Menghitung nilai buku
|
Keterangan
:
NBn :
nilai buku tahun ke-n
Contoh :
Mesin
dengan harga perolehan rp.17.500.000 dapat digunakan 5 tahun dengan nilai
residu rp.2.500.000 penyusutan 40% dari nilai buku ,hitunglah :
a.
Beban penyusutan tahun ke-4
b.
Nilai buku akhir tahun ke-4
Penyelesaian
:
a.
Beban penyustan tahun ke 4
D4
= 40% x 17.500.000 (1-0,4)4-1
= 7.000.000
(0,6)3
= rp.
1.512,00
b.
NB4 = 17.500.000 (1 – 0,4)4
= 17.500 x
0,6 4
= 2,268.00
3.
Metode jumlah angka tahun (JAT)
Menurut
mentode ini besarnya penyusutan adalah perolehan aktiva dikurangi dengan nilai
residu dikalikan dengan tingkat penyusutan tiap – tiap periode /angka tahun
Rumus :
|
Contoh :
Berdasarkan
contoh di atas maka penyusutan dapat dihitung sebagai berikut :
5(5+1)
Angka tahun
= ------- = 15 atau
2
Jumlah
angka tahun = 5 +4 +3+2+1 = 15
5
Penyusutan
tahun I : ----- x (17.500.000 – 2.500.000) = 5.000.000
15
4
Penyusutan
tahun II : ----- x (17.500.000 – 2.500.000) = 4.000.000
15
Dan
seterusnya
4.
Metode unit produksi
Menurut
metode ini di dasarkan pada produksi yang dicapai suatu aktiva dalam suatu
periode untuk satuan unit produksi kemudian penyusutan setiap periode di hitung
dengan mengalikan penyusutan tiap unit produksi dengan hasil produksi yang di
capai.
Rumus :
|
Contoh :
Mesin
dengan hrga perolehan rp 17.500.000 akan mampu memperoduksi 100.000 unit selama
5 tahun dengan nilai residu rp.2.500.000 ,hitunglah penyusutan mesin pada tahap
I dan II ,jika pada tahun tersebut dihasilkan 25,00 unit dan 20,00 unit
Penyelesaian
17.500.000 – 2.500.000
Penyusutan
per unit = ---------------------------------- = rp.150
100.000
Penyusutan
tahun I = 25.000 x rp.150,00 = 3.750.000
Penyusutan
II = 20,00 x 150,00 = 3.000.000
5.
|
Penjualan
aktiva tetap
|
||
Perhitungan
l/r penjualan aktiva tetap adalah
|
|||
Harga jual
aktiva tetap
|
Rp.xxxxx
|
||
Harga
perolehan aktiva tetap
|
Rp.xxxxx
|
||
Akumulasi
penyusutan aktiva tetap
|
Rp.xxxxx -
|
||
Nilai buku
aktiva tetap
|
Rp.xxxxx -
|
||
l/r penjualan
aktiva tetap
|
Rp.xxxxx
|
||
6.
|
Pertukaran
aktiva tetap
|
||
Perhitungan
laba atau rugi pertukaran aktiva tetap adalah
|
|||
Harga
perolehan aktiva tetap (baru)
|
Rp.xxxxx
|
||
Uang yang di
tambahkan
|
Rp.xxxxx -
|
||
Hrga
pertukaran
|
Rp.xxxx
|
||
Harga
perolehan aktiva tetap (lama)
|
Rp.xxxxx
|
||
Akumulasi
penyusutan aktiva tetap
|
Rp.xxxxx -
|
||
Nilai buku
aktiva tetap
|
Rp.xxxx -
|
||
Laba atau rugi
pertukaran
|
Rp.xxxxx
|
No comments:
Post a Comment