Sponsor

Monday 28 November 2011

Selamatkan Hutan Kita



"selamatkan hutan kita dengan menumbuhkan budaya menanam pohon dan melestarikannya demi anak cucu kita nanti"

HUTAN merupakan tumpuan dan harapan bagi setiap komponen mahkluk hidup yang ada di bumi saat ini, karena dari hutan banyak manfaat yang dapat diambil. Namun, kini sumber daya hutan baik hutan alam maupun hutan tanaman yang ada hampir sebagian besar wilayah Indonesia telah mengalami penurunan fungsi secara drastis di mana hutan tidak lagi berfungsi secara maksimal sebagai akibat dari ekploitasi kepentingan manusia dengan melakukan penebangan hutan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Babel sendiri luas hutannya berdasarkan SK No. 357/Menhut-II/04 sekitar 657.510,00 ha. Dari luas hutan Bangka Belitung tersebut hingga pertengahan Agustus 2010  terdapat 87 kasus aktivitas pertambangan dan kebun tanpa izin (http://alamendah.wordpress.com) dan bulan November 2011 penambangan ilegal terjadi pada 30 persen luas hutan di Provinsi Bangka Belitung (http://www.eramuslim.com). Ini menunjukkan tingginya kerusakan hutan yang terjadi di provinsi ini.

Kerusakan hutan yang tinggi mengakibatkan menurunnya daya kemampuan hutan untuk menjalankan fungsi ekologisnya sehingga dapat menimbulkan masalah-masalah lingkungan yang serius. Pemandangan yang mengerikan sebagai akibat dari berkurangnya keragaman hayati, penurunan kualitas lahan/tanah, kenaikan suhu bumi, bencana alam seperti banjir dan longsor yang terjadi di berbagai tempat di Indonesia mengingatkan tinggi dan pentingnya nilai hutan kepada kita. Ini berarti bahwa terdapat nilai-nilai kebaikan dan orientasi hidup dari alam yang harus mulai dihargai.

Perlindungan hutan sebagai mata rantai pemeliharaan hutan harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dan menjadi satu kesatuan yang utuh dalam pelestarian hutan. Upaya pelestarian hutan ini harus dilakukan apapun konsekuensi yang harus dihadapi, karena sebetulnya peningkatan produktivitas dan pelestarian serta perlindungan hutan sebenarnya mempunyai tujuan jangka panjang.

Namun, dalam upaya untuk memaksimalkan fungsi hutan terkadang muncul berbagai hambatan untuk tercapainya fungsi dan manfaat hutan secara optimal yaitu dari individu manusia itu sendiri. Karena individu ini memiliki sumberdaya, baik sumber daya ekonomi maupun sumberdaya politik, mereka bisa berbuat apa saja demi memanfaatkan sumber daya ini. Akhirnya, lingkungan alam seperti hutan kemudian menjadi obyek/sasaran perlakuan dan tidak jarang pula dikorbankan.

Selain dari faktor individu manusia tersebut, pola struktur sosial dan sistem sosial di mana terbentuk dari individu/kelompok berinteraksi merupakan produk gerak sistem yang terbukti anti-ekologis. Pengaruh dari aspek politik, aspek ekonomi, aspek pendidikan, aspek hukum dan aspek-aspek lain turut terlibat baik buruknya lingkungan alam kita. Kerusakan lingkungan dan kurangnya konservasi lingkungan secara baik merupakan salah satu aspek-aspek tersebut.

Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia yang dituangkan dalam bentuk Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2008 tentang Hari Menanam Pohon Indonesia yang dilanjutkan dengan bulan Desember sebagai Bulan Menanam Nasional menjadi suatu titik momentum yang tepat untuk memupuk kesadaran kita dalam menjaga kelestarian hutan.

Kegiatan menanam pohon tersebut merupakan momentum strategis bagi bangsa Indonesia dalam upaya mengantisipasi perubahan iklim global, degradasi dan deforestasi hutan dan lahan, serta kerusakan lingkungan lainnya yang mengakibatkan penurunan produktivitas alam dan kelestarian lingkungan sehingga memberikan dorongan kepada semua pihak untuk selalu melaksanakan gerakan nyata penanaman pohon secara massal sehingga menambah tutupan lahan dan mencegah terjadinya bencana banjir dan longsor, konservasi keanekaragaman hayati, pencegahan dampak perubahan iklim sehingga mendukung pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat. Karena itu,‘penyelamatan fungsi hutan dan perlindunganya sudah saatnya menjadi tumpuan harapan bagi kelangsungan jasa produksi ataupun lingkungan untuk menjawab kebutuhan manusia.

Upaya perbaikan lingkungan harus diawali dari keinginan bersama yang masuk dalam suatu sistem secara terintegrasi dan komprehensif. Namun, mengendalikan jalinan sistem bukan pekerjaan mudah. Selain membutuhkan kerjasama antar berbagai subsistem yang sinergis, moral juga memiliki andil yang sangat penting. Sebagai suatu contoh misalnya, jika suatu sistem telah berjalan sesuai dengan fungsi, status, dan peran, tetapi  nilai-nilai yang mengarahkan justru menyimpang dan lain sebagainya, maka sangat mungkin rusaklah sistem itu.

Perlu diperhatikan bahwa berinteraksi dengan alam bukan merupakan konflik kepentingan, tetapi merupakan aktivitas yang saling mengisi. Karena itu, konteks teknologi dan norma atau tradisi terletak pada muatan-muatan kearifan-kearifan lokal perlu digali dan dikembangkan lagi. Membangkitkan kearifan lokal merupakan salah satu cara menjaga lingkungan dan meredam watak eksploitasi manusia atas alam.

Selain itu, mempertahankan hutan berarti pula mempertahankan kondisi ekosistem hutan yang ada. Tekad untuk tetap mempunyai kawasan hutan yang baik harus dilakukan secara turun-temurun dan berlangsung secara terus-menerus untuk memupuk kesadaran kita dalam memenuhi kebutuhannya tanpa mengurangi kesempatan generasi-generasi masa depan dalam memenuhi kebutuhan mereka. Karena itu, mari kita selamatkan hutan kita dengan menumbuhkan budaya menanam pohon dan melestarikannya demi anak cucu kita nanti.

Sumber : www.bangkapos.com

Krisis Eropa tidak pengaruhi hubungan Jerman-Indonesia


Krisis ekonomi Eropa tidak mempengaruhi hubungan kerja sama Jerman dan Indonesia, bahkan tahun depan anggaran untuk kerja sama akan meningkat sekitar dua hingga tiga persen Tidak ada pengaruhnya. Memang ada pengaruh di beberapa kementerian, ada yang stabil dan yang turun, tetapi untuk di kementerian kerja sama justru naik," kata Direktur Bantuan Jerman untuk Kerja Sama Internasional (Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit/GIZ) untuk Indonesia dan Timor Leste, Ulrich Mohr.

             Ulrich Mohr mengatakan bahwa bagi pemerintah Jerman, kerja sama dengan negara lain sangat penting. Bahkan sebagai negara industri di Eropa, Jerman menyisihkan sekitar 0,75 persen GNP yang dihasilkan negara industri dimanifestasikan untuk kerja sama ,Jerman menilai bahwa dengan kerja sama akan dapat menjadikan kondisi setara sehingga dapat mencegah terjadinya konflik.Akan sulit berbicara soal kedamaian jika kondisinya belum sama. Jerman negara dengan ekonomi kuat dan berorientasi ekspor yang perlu parthner kuat yang mempunyai sumber daya alam kuat juga

             Menurut Kepala Program Lingkungan dan Perubahan Iklim GIZ Dieter Brulez adalah perubahan iklim Sektor kerja sama terbesar antara Jerman-Indonesia, Porsi di sektor perubahan iklim lebih banyak di antaranya 200 juta euro untuk geothermal, 45 juta euro untuk pengelolaan sampah, 20 juta euro untuk pengelolaan hutan, dan bantuan lainnya ke industri untuk hemat energi," katanya.

          Ada tiga sektor kerja sama Jerman-Indonesia selain perubahan iklim, sektor swasta, dan pemerintahan yang baik.

          Ketua Tim Senior untuk Desentralisasi Administrasi GIZ, Manfred Poppe, mengatakan bahwa salah satu contoh dari pemerintahan yang baik adalah administrasi kependudukan yakni dengan adanya kartu tanda penduduk (KTP) akan mempermudah pelayanan, Contoh lainnya adalah dengan adanya kerjasama antardaerah atau kabupaten/kota akan lebih efisien dan keterbukaan informasi publik yakni dengan memberikan akses kepada masyarakat yang membutuhkan informasi di bidang pemerintahan, Untuk lebih memperkenalkan kerjasama antara Jerman dan Indonesia yang sudah terjalin sejak 1961, mulai tanggal 28 November sampai 2 Desember 2011 akan digelar Pekan Jerman di Kampus Undip Peleburan Gedung B Pasca-Sarjana Jalan Imam Bardjo, Semarang,Dalam Pekan Jerman yang akan menampilkan kreativitas dan keanekaragaman buah dari kemitraan Indonesia dan Jerman tersebut dimaksudkan untuk lebih mempererat kerja sama Indonesia-Jerman ini akan berlangsung pada tanggal 28 November sampai 2 Desember 2011,Sejumlah acara selama sepekan di antaranya diisi dengan "workshop", pemutaran film, dan ada juga informasi belajar di Jerman.

Sumber : antara news .com

Indonesia Segera Miliki Data Besaran Biaya Kanker



Istimewa memang Kanker ditetapkan sebagai penyebab utama kematian global dengan angka yang mencapai 13% (atau 7,4 juta) dari semua kematian setiap tahunnya (WHO, 2010) dan 70% dari kematian akibat kanker terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Diperkirakan angka kematian akibat kanker akan meningkat secara signifikan selama tahun-tahun mendatang. Disinyalir angka tersebut akan mencapai sekitar 13 juta kematian per tahun di seluruh dunia pada tahun 2030. Kecenderungan  ini bahkan lebih mencolok di Asia di mana jumlah kematian per tahun pada tahun 2002 sebesar 3,5 juta diperkirakan meningkat menjadi 8,1 juta pada tahun 2020 (Lancet, 2010) Beban ekonomi pengobatan kanker tidak hanya berdampak terhadap sistem kesehatan tetapi semakin juga untuk individu dan rumah tangga mereka yang terkena kanker lalu Dampak ini akan dirasakan paling kuat di kelompok social ekonomi rendah, khususnya (meskipun tidak secara eksklusif) di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di mana jaring pengaman sosial, seperti asuransi kesehatan universal kurang tersedia. Sebagai konsekuensinya, kanker bisa menjadi penyebab utama kemiskinan.

Hasbullah Thabrany, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia mengungkapkan, beban biaya kanker tidak hanya dihitung dari penderita, namun juga melibatkan beban ongkos yang harus ditanggung keluarga untuk transportasi bahkan menginap. Mengingat pasien kanker membutuhkan perawatan jangka panjang dan belum tentu langsung bisa dilayani oleh pusat layanan kesehatan dengan berbagai alasan, maka biaya yang ditimbulkan bisa makin besar, karena Biaya yang timbul akan besar. Untuk itulah, penting mengetahui berapa besar biaya yang dihabiskan oleh pasien kanker dan keluarganya selama perawatan. Indonesia sejauh ini belum memiliki data,” ujar Hasbullah dalam diskusi bersama media di Jakarta, baru-baru ini.

Dalam upaya mendukung pemerintah negara-negara di ASEAN menyusun diprogram pengendalian kanker berbasis data yang memadai, akan dilakukan sebuah studi berskala regional ASEAN yaitu ACTION Study (Asean CosTs In Oncology) bekerja sama dengan the George Institute for Global Health dan lembaga-lembaga di tingkat nasional, salah satunya adalah Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia melalui Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan dan Kebijakan Kesehatan , Studi ACTION yang ada di Indonesia melibatkan survei yang dilakukan sepanjang 2012. Responden yang terlibat dalam studi tersebut adalah pasien yang didiagnosis menderita kanker pada Januari 2012. Indonesia akan menjadi kontributor terbesar, yaitu 2400 pasien kanker dari jumlah total yang dikaji 10.000 responden.

Hasbullah mengungkapkan biaya pengobatan yang dihitung dalam survei ini meliputi harga obat yang harus dibayar, perawatan di rumah sakit, serta biaya sosial ekonomi, seperti biaya transportasi dan nilai produktivitas yang hilang karena pasien dan keluarga harus menunggu selama perawatan saat ini Pusat perawatan kanker terbatas, makanya pasien harus mengeluarkan ongkos tak sedikit untuk mencapai rumah sakit. Biaya sosial ekonomi makin meningkat jika yang sakit adalah pencari nafkah utama dalam keluarga,Meskipun kampanye mengenai deteksi kanker gencar dilakukan, namun kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya diagnosis dini masih rendah. “Banyak yang bilang deteksi dini biayanya mahal. Padahal sikap semacam ini menyebabkan beban ekonomi berat, mempengaruhi tidak hanya para korban kanker sendiri tetapi juga keluarga mereka, dan bahkan ekonomi negara tersebut,” ulas Hasbullah.

Dengan survei  diharapkan Indonesia akan segera memiliki database secara terperinci mengenai beban ekonomi yang ditimbulkan oleh kanker. Dengan data yang ada diharapkan hal ini akan mendorong pemerintah mengambil kebijakan yang terarah mengenai biaya perawatan kesehatan kanker,” ujar Hasbullah, Survei akan dilakukan di delapan rumah sakit yang berisi jumlah tertinggi penderita kanker. Rumah sakit terdiri dari RS Cipto Mangunkusumo General Hospital (RSCM), yang Dharmais, dan RS Persahabatan di Jakarta, sedangkan RS Hasan Sadikin di Bandung, Jawa Barat; di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo di Makassar, Sulawesi Selatan; Rumah Sakit Pirngadi di Medan, Sumatera Utara; Rumah Sakit Karyadi di Semarang, Jawa Tengah, dan Dr Sutomo Hospital di Surabaya, Jawa Timur.

Terdapat delapan negara yang berkomitmen terlibat dalam studi ini yaitu Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand dan Vietnam. Studi ACTION akan melihat dampak ekonomi, sosial dan kualitas hidup dari berbagai jenis kanker di negara-negara ASEAN, Beban kanker terus memburuk di Asia Selatan dan Timur. Lebih dari 5,3 juta kasus kanker  didiagnosis setiap tahunnya.  Karena perawatan sebagian besar masih tidak tersedia atau sulit didapatkan, lebih dari 3,7 juta kematian akibat kanker terjadi setiap tahun, yang merupakan hampir 70 persen dari semua kasus kanker.  Dengan demikian, sangatlah penting untuk memobilisasi dan mendorong pemerintah di negara-negara tersebut menetapkan strategi pengendalian kanker sebelum kanker merusak perekonomian, Di antara pria, kanker paru merupakan jenis kanker yang paling mematikan, diikuti oleh kanker hati dan kanker kolorektal.  Pada perempuan, kanker payudara, paru dan leher rahim merupakan kasus kematian terbesar, Namun demikian, ada variasi geografis yang besar di antara masyarakat ASEAN. Sebagai contoh, tingkat kematian untuk kanker payudara di Indonesia mencapai kisaran tiga kali lebih tinggi daripada di Laos dan Vietnam, sementara kanker perut di Vietnam sekitar empat sampai lima kali lebih tinggi dari Laos, Filipina dan Thailand.

Menurut data Kementerian Kesehatan, di Indonesia prevalensi tumor/kanker adalah 4,3 per 1000 penduduk. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2007) kanker merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) setelah stroke, TB, hipertensi, cedera, perinatal, dan DM.

Sedangkan berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%), disusul kanker leher rahim (11,78%).

Berdasarkan data Riskesdas (2007), salah satu faktor risiko yang menyebabkan tingginya kejadian kanker di Indonesia yaitu prevalensi merokok 23,7%, obesitas umum penduduk berusia ? 15 tahun pada laki-laki 13,9% dan pada perempuan 23,8%. Prevalensi kurang konsumsi buah dan sayur 93,6%, konsumsi makanan diawetkan 6,3%, makanan berlemak 12,8%, dan makanan dengan penyedap 77,8%. Sedangkan prevalensi kurang aktivitas fisik sebesar 48,2%.

Dampak negatif dari kanker pada individu dan masyarakat dapat sangat dikurangi melalui program pengendalian kanker.  Lingkup pengendalian kanker meluas dari pencegahan dan penapisan, pengobatan, rehabilitasi dan perawatan paliatif. Pelaksanaan tindakan pengendalian kanker memerlukan kemauan politik, mobilisasi sumberdaya, dan strategi bersama yang melibatkan organisasi pemerintah dan non-pemerintah dan kelompok-kelompok masyarakat dan pasien. (Go4Healthy/*)

Sumber : metronews .com

Pencitraan Lewat Ide, Budaya, & Tradisi Dorong Ekonomi Kreatif RI*



Pengertian Ekonomi Kreatif

EKONOMI kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Saat ini, struktur perekonomian dunia mengalami transformasi dengan cepat seiring dengan pertumbuhan ekonomi, dari yang tadinya berbasis Sumber Daya Alam (SDA) sekarang menjadi berbasis SDM, dari era pertanian ke era industri dan informasi. (Toffler 1980)

Howkins (2001) menemukan kehadiran gelombang ekonomi kreatif setelah menyadari pertama kali pada tahun 1996 ekspor karya hak cipta Amerika Serikat mempunyai nilai penjualan USD60,18 miliar, jauh melampaui ekspor sektor lainnya seperti otomotif, pertanian, dan pesawat. Menurut Howkins, ekonomi baru telah muncul seputar industri kreatif yang dikendalikan oleh hukum kekayaan intelektual seperti paten, hak cipta, merek, royalti dan desain.

Klasifikasi Ekonomi Kreatif

Menurut Blue Print Departemen Perdagangan RI 2009, “Rencana pembangunan Ekonomi kreatif Indonesia 2009”, ekonomi kreatif mencakup industri kreatif dengan enam subsektor yang berkaitan dengan seni dan budaya.
Keenam kelompok subsektor industri kreatif adalah:

1. Kelompok Subsektor Industri publikasi dan presentasi lewat media (Media Publishing and Presence) yaitu: subsektor penerbitan-penerbitan dan subsektor periklanan; industri dan kandungan budaya yang disampaikan lewat media elektronik (Electronic Media Presentation with Cultural Content), yaitu subsektor TV dan Radio; serta subsektor Video dan Fotografi.

2. Kelompok Subsektor Industri dengan kandungan budaya yang disampaikan ke publik baik secara langsung, maupun lewat media elektrtonik (Cultural presentation) yaitu subsektor musik dan subsektor seni pertunjukan

3. Kelompok Subsektor Industri yang padat kandungan seni dan budaya (Art & Culture Intensive), yaitu subsektor kerajinan dan subsektor pasar barang seni.

4. Kelompok subsektor industri desain, yaitu subsektor desain, fashion, dan arsitektur.

5. Kelompok subsektor industri kreatif dengan muatan teknologi (Creativity with Technology), yakni subsektor riset, serta pengembangan subsektor permainan interaktif dan teknologi informasi.

6. Kelompok subsektor industri kreatif dengan muatan teknologi yaitu subsektor riset dan pengembangan, permainan interaktif, dan subsektor teknologi informasi dan jasa perangkat lunak.

Dari keenam subsektor di atas, terdapat beberapa industri kreatif yang melakukan peranan penting dalam pencitraan Indonesia ke dunia internasional yaitu, film, musik, dan televisi.

Pencitraan Bangsa

Citra adalah kesan dan persepsi yang diterima oleh seseorang pada saat melihat mendengar dan merasakan sesuatu. Semakin baik citra suatu seseorang, maka akan semakin mempermudah orang itu mendapat dukungan dalam mencapai tujuan. Citra sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan (Departemen Perdagangan RI, 2009).

Perusahaan mempunyai bagian hubungan masyarakat dan marketing yang keduanya secara sinergis membuat suatu pencitraan terhadap perusahaan dan produknya, sehingga mendapatkan kepercayaan konsumen agar mereka mau mengkonsumsi produk perusahaan tersebut. Usaha pencitraan ini dilakukan dengan iklan, kegiatan-kegiatan kepada masyarakat, website, juga kegiatan Coorporate Social Responsibility (CSR). Namun saat ini, tampaknya pencitraan tidak hanya dilakukan oleh suatu perusahaan, namun juga oleh suatu negara.

Saat ini negara-negara di dunia mulai mengenal apa yang disebut dengan Nation Branding. Dahulu pencitraan negara tercipta secara tidak sengaja dan merupakan dampak tambahan dari suatu kampanye promosi pariwisata. Tetapi saat ini, kita harus mulai menyadari bahwa globalisasi telah membuat kompetisi antarnegara menjadi kian sengit sehingga membutuhkan pencitraan yang semakin serius dan terstruktur. Tentunya pencitraan negara ini sangat melibatkan industri-industri kreatif yang dapat dipasarkan dengan besar-besaran seperti musik, film, dan industri televisi.

Menurut Anholt (2011), citra suatu negara akan membuat perbedaan yang kritikal terhadap kesuksesan suatu bisnis, perdagangan, usaha pariwisata, juga hubungan diplomatik dan hubungan budaya dengan bangsa lain.

Setiap bangsa sebenarnya adalah citra, yaitu suatu gambaran yang tercetak di dalam pikiran orang lain mengenai bangsa kita sebagai suatu entitas yang bisa positif atau negatif. Beberapa waktu lalu, penulis menghadiri sebuah kongres mahasiswa pertanian se-dunia yang diadakan di Eropa Selatan, setelah tahun sebelumnya diadakan di Indonesia. Seorang teman berkebangsaan Spanyol yang juga datang pada kongres tahun lalu di Indonesia, mengatakan bahwa dia sangat kaget ternyata Indonesia adalah negara yang sangat maju dan berkembang.

Awalnya dia pikir, Indonesia merupakan negara yang sangat miskin dan jauh dari kemakmuran. Apa yang dia pikirkan, merupakan suatu persepsi tentang Indonesia yang dia dapatkan dari media. Oleh karena itu, peranan media harus kita arahkan dalam hal ini, agar pencitraan terhadap Indonesia menjadi lebih baik.

Benchmarking dengan Pencitraan Korea

Salah satu negara, yang saat ini sedang melakukan pencitraan yang baik adalah Korea. Jika kita kaji lebih dalam mengenai Korea, saat ini di Indonesia sekali pun, sedang terjadi suatu fenomena yang disebut dengan “Demam Korea”.

Demam “Korea” ini  disebut juga dengan “Halyyu Wave”, mulai menjangkit masyarakat Indonesia melalui film, musik, acara televisi  dan artis-artis korea. Beragam film Korea ditayangkan di televisi lokal Indonesia setiap tahunnya. Semakin lama, publik semakin menyukai drama korea ini dan semakin mencari produk-produk entertaiment dari Korea.

Maka, setelah itu mulailah terjadi demam terhadap lagu-lagu Korea. Meskipun terdapat perbedaan bahasa yang sangatlah besar, bahkan sebagian besar orang-orang yang menyukai artis-artis korea tersebut tidak mengerti arti dari lagu-lagunya, namun hal ini tidak menghalangi penyebaran lagu-lagu korea di Indonesia dan tidak menghalangi mereka untuk menyanyikan lagu-lagu Korea dengan kata-kata yang rumit.

Hal ini, sebenarnya didukung juga oleh kekhasan artis-artis korea yang memadukan tarian energik dengan lagu-lagu yang easy listening, menggunakan reffrain berbahasa Inggris. Grup-grup boy band korea seperti 2PM, SNSD, Super Junior menjadi sangat terkenal di Indonesia, bahkan menjadi kiblat baru para artis-artis di Indonesia.

Saat ini di Indonesia mulai bermunculan boy band dan girl band, yang mengikuti tren artis-artis korea. Sebuah grup vokal berisi tiga orang atau lebih menyanyikan lagu-lagu yang energik, dengan tarian dan tidak ketinggalan baju pangung yang menarik perhatian. Semua itu adalah ciri khas artis-artis Korea yang mulai diikuti oleh artis-artis Indonesia, seperti boy band asal Bandung SMASH, kemudian girl band 7 Icons, Cherrybelle dan lain-lain yang sekarang mulai meramaikan industri musik Indonesia.

Dahsyatnya pengaruh “Demam Korea” ini bahkan mengubah kiblat dunia hiburan Indonesia, dari Hollywood di Amerika, menjadi Korea di semenanjung Asia. Ternyata, “Demam Korea” ini tidak berhenti pada kekaguman terhadap artisnya saja. Masyarakat, khususnya kalangan muda dan remaja, mulai mencari hal-hal lain yang berbau Korea karena ingin meniru artis-artis idolanya.

Seiring dengan hal ini, ternyata jika diperhatikan, sekarang mulai muncul beberapa merk produk Korea ke pasaran Indonesia. Contohnya di dunia fashion, mulai muncul produk-produk kecantikan dari Korea seperti The Face Shop, Etude House, Skin Food dan lain sebagainnya, dengan mengunakan model artis-artis Korea.

Tahun-tahun sebelumnya, merk-merk ini belum pernah ada di pasaran Indonesia, namun sekarang, sudah mulai menjamur di berbagai mall besar. Selain produk fashion, ternyata produk makanan Korea juga mulai berkompetisi di supermarket-supermarket besar di Indonesia. Memang baru terdapat satu rak khusus produk-produk khas Korea di supermarket-supermarket besar, namun bukan tidak mungkin produk-produk pangan lokal kita akan mulai digantikan dengan produk-produk dari negeri Korea.

Kemunculan produk-produk Korea di Indonesia, membuktikan, industri kreatif seperti musik, film, industri televisi di Korea, telah berhasil mempengaruhi Indonesia, dengan keunikan budaya dan tradisinya. Kondisi ini mempengaruhi peningkatan ekspor industri kreatif lain seperti fashion, kuliner, perdagangan, dan lain-lain menjadi lebih mendunia.

Dampak dari industri kreatif film-film korea, juga tampak pada industri pariwisata Korea. Film-film dan program televisi Korea, selalu mengambil set syuting di lokasi-lokasi yang indah, bersejarah dan memang tempat-tempat turistik. Seperti Jeju Island sebuah pulau di Korea, yang hampir selalu dijadikan tempat syuting, sehingga tempat ini menjadi sangat terkenal di internasional dan banyak turis yang datang ke pulau ini.

Dalam hal ini, juga terlihat, suatu kerja sama yang baik antara industri film, artis-artis dan pemerintah Korea. Pemerintah memanfaatkan artis-artisnya yang sudah mendunia sebagai agen-agen yang membantu mempromosikan Korea.

Korea juga memiliki saluran TV kabel international di antaranya adalah KBS dan Arirang. Chanel TV Arirang ini, bukan hanya berisikan artis-artis dan film-film korea, namun konten acaranya yang memang ditujukan untuk mencitrakan Korea kepada dunia. Saluran TV ini memiliki konten acara seperti belajar bahasa Korea untuk orang asing, eksplorasi daerah-daerah di Korea, juga berita terkini tentang Korea. Semua acara dalam stasiun TV ini dikemas dalam bahasa Inggris, tapi tentunya semua pembawa acaranya merupakan orang Korea.

Dalam program televisi jalan-jalan di Korea, adalah suatu upaya mencitrakan pariwisata Korea yang Indah. Program televisi Korea mengenai belajar bahasa Korea untuk orang asing, mencitrakan bahwa Korea adalah bangsa yang sangat kuat dalam hal budaya nya, sekaligus mempengaruhi orang asing untuk belajar bahasa Korea. Berita TV Korea, mencitrakan kondisi ekonomi dan sosial Korea saat ini, sehingga dunia dapat melihat apa yang terjadi di Korea saat ini, sekaligus mencitrakan bahwa Korea adalah bangsa yang terbuka.

Stasiun televisi Korea ini, akan sangat leluasa dalam melakukan pencitraan Korea yang terencana. Selain meningkatkan sektor pariwisata, sebenarnya yang paling penting didapatkan Korea dari hal ini adalah pencitraan yang baik terhadap Korea itu sendiri. Ketika kita semakin familiar dengan Korea, maka kepercayaan masyarakat dunia terhadap negara ini juga semakin timbul. Akibatnya, Korea juga makin mudah memasarkan produk-produk mereka ke suatu negara. Tidak dapat dielakkan lagi, kondisi ini akan meningkatkan ekonomi kreatif dan perdagangan di negara Ginseng tersebut.

Ketua Indonesia Dynamic Korea (IDK), Lucy Gultom, mengatakan, Korea sekaligus budaya di dalamnya memiliki daya tarik yang luar biasa yang mengakibatkan jumlah pecinta dan pemerhatinya bertambah dari waktu ke waktu. Menurutnya, Korea itu unik dalam berbagai sisi termasuk kebudayaan, kuliner, hingga pariwisatanya.

Namun, jika dicermati, semua keunikan Korea yakni budaya, kuliner, dan pariwisata, juga dimiliki Indonesia. Seperti kita ketahui, mungkin kita adalah bangsa dengan budaya yang paling kaya, karena terdiri dari beratus kebudayaan yang berbeda-beda di setiap daerah mulai dari Jawa sampai Papua.

Setiap daerah, setiap suku di Indonesia memiliki kuliner yang sangat berbeda satu sama lain sehingga menambah kekayaan tradisi yang dimiliki oleh Indonesia. Belum lagi dari sektor pariwisata yang mengandalkan kekayaan alam kita, laut yang terbentang dari Indonesia bagian barat sampai timur, dan  keeksotisan iklim tropis di negara kita,

Tidak diragukan lagi, Indonesia mempunyai potensi pariwisata yang sangat tinggi dibandingkan dengan Korea, mengingat Indonesia juga lebih besar dari Korea. Dengan seluruh kekayaan budaya, tradisi, pariwisata yang kita punya, apakah kita tidak bisa mengikuti langkah Korea, berekspansi ke dunia Internasional? Jawabannya adalah tentu bisa dengan menggabungkan ide, budaya dan tradisi indonesia.

Strategi Pencitraan Indonesia

Sebagai bangsa, tentunya harus lahir suatu kebanggaan terhadap bangsa dan budaya sendiri. Dengan begitu, kita bisa mencari suatu keunikan yang dapat kita tampilkan kepada dunia, dan mengemasnya menjadi suatu program pencitraan yang baik.

Fenomena Demam Korea ini, seharusnya oleh dunia entertainment dan artis-artis kita tidak dimaknai mengikuti/menjiplak artis dan film-filmnya, namun menjadi sebuah cambukan agar dunia entertainment Indonesia dengan keunikan budaya kita sendirimenjadi lebih mendunia.

Dengan kecanggihan media saat ini, seharusnya, dunia entertainment bisa menjadi media pencitraan Indonesia di mata dunia. Untuk itu, strategi yang  penulis  ajukan dalam meningkatkan sektor ekonomi kreatifadalah pencitraan terlebih dahulu. Pencitraan ini memerlukan elemen-elemen kebudayaan yang dikemas secara apik melalui industri musik, televisi dan film.

Melalui industri musik, dapat dilakukan suatu penciptaan musik Indonesia yang easy listening dengan penambahan unsur-unsur musik tradisional seperti gamelan, suling, tanjidor. Hal ini dapat menjadi trademark musik Indonesia, seperti India dengan trademark musik mendayu-dayunya, serta Korea dengan musik dan tarian yang energik.

Pada industri film, hendaknya para sineas muda Indonesia, lebih meningkatkan kualitas. Tidak hanya mengandalkan kekuatan cerita, namun juga seting-seting tempat yang indah dari seluruh penjuru negeri.

Selain itu daripada membuat film yang mengikuti tema kebarat-baratan, hendaknya membuat film yang sarat dengan tradisi dan unsur budaya Indonesia yang sangatlah banyak untuk dieksplorasi menjadi sebuah cerita yang apik. Tidak lupa juga, penambahan subtitle bahasa Inggris dan publikasi di event-event film internasional.

Strategi pemasaran film Indonesia ke luar negeri juga perlu lebih difokuskan. Perlu dipikirkan, bagaimana cara menembus bioskop-bioskop di luar negeri, yang tentunya dalam hal ini membutuhkan peran serta pemerintah dalam membantu menjual karya anak negeri di dunia internasional. Lihat saja, banyak film Thailand, Jepang, dan Korea yang saat ini diputar di bioskop Indonesia.

Investasi untuk membuat suatu channel televisi yang bisa masuk ke televisi kabel internasional mungkin besar. Namun bandingkan dengan manfaatnya sebagai media promosi dan pencitraan Indonesia. Untuk mewujudkan stasiun televisi Indonesia bertaraf internasional ini, harus ada kerja sama antara industri pertelevisian yang memang ahli di bidangnya, dengan pemerintah.

Salah satu yang dapat ditampilkan adalah kesenian ludruk khas Jawa. Ia dipercantik dengan setting panggung dan karakter yang unik. Tidak lupa, penayangan ludruk ini dibuat dengan bahasa pengantar atau subtittle Inggris.

Selain itu, di bidang tarian, kita memiliki beratus-ratus tarian khas setiap daerah di Indonesia yang dapat menjadi suguhan menarik. Bukan hanya tarian, namun ritual-ritual tradisonal seperti kegiatan debus, reog ponorogo, prosesi pemakaman di Tana Toraja, dan tradisi kebudayaan lainnya, jika dikemas dengan pengantar bahasa Inggris akan menarik bagi masyarakat dunia. Sebabnya, meskipun masyarakat dunia bergerak semakin modern, namun selalu menyukai dengan hal-hal yang berbau tradisional kuno.

Setelah pencitraan yang dilakukan oleh berbagai media kita, maka Indonesia akan semakin terkenal di dunia internasional dengan budaya, dan tradisinya yang unik. Dengan pencitraan yang baik tentang Indonesia, masyarakat internasional semakin mengenal Indonesia, semakin familiar dengan Indonesia, dan pada akhirnya terdapat kepercayaan dari masyarakat dunia karena persepsi mereka berubah menjadi lebih baik. Namun tentu saja persepsi yang baik ini nantinya harus didukung juga dengan kondisi aktual yang juga baik.

Setidaknya, dengan pencitraan dan persepsi yang baik tentang Indonesia, dunia internasional memberikan ekspektasi yang tinggi sehingga semakin memotivasi Indonesia untuk memperbaiki perekonomian dan industri lainnya. Dengan begitu, pencitraan ini adalah langkah awal untuk meningkatkan ekonomi kreatif Indonesia.

Kesimpulan

Ekonomi kreatif merupakan pengembangan konsep berdasarkan aset kreatif yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pencitraan suatu negara mempengaruhi perekonomian, bisnis dan perdagangan suatu negara. Beberapa subsektor ekonomi kreatif yang dapat mencitrakan Indonesia di dunia internasional adalah film, musik dan televisi.

Dengan menggabungkan ide, tradisi dan budaya Indonesia, dalam mengemas musik, film dan program televisi, maka pencitraan tentang Indonesia di dunia internasional dapat dibentuk. Pencitraan ini merupakan suatu upaya awal untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kreatif dan perdagangan Indonesia.
Bottom of Form

Tuesday 22 November 2011

Industri Sawit Susah Berkembang




Santosa, selaku Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk penghasil minyak sawit mengungkapkan tantangan terbesar bagi industri kelapa sawit untuk berkembang saat ini adalah anggapan, bahwa kelapa sawit merusak lingkungan.

Jadi, kalau 5 juta incremental demand itu harus dipenuhi oleh kelapa sawit, maka seluruh dunia itu minimal setiap tahun menanam kelapa sawit satu juta hektar.

Pada saat menanam kelapa sawit sama dengan investasi, pasti kan ada minusnya. Gali, tanam, supaya gembur. Sama seperti investasi munes ,tidak ada orang investasi yang nggak minus. Tapi, 30 tahun ke depan (kelapa sawit) ini akan menyerap Co2 (karbondioksida) dan mengembalikannya dalam bentuk oksigen
Saat ini industri kelapa sawit terus tumbuh seiring pertumbuhan jumlah penduduk. Hal ini karena minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil) banyak dimanfaatkan, mulai untuk kebutuhan sehari-hari hingga industri. Lalu dalam 10 tahun terakhir ini tingkat permintaan akan kelapa sawit paling rendah 3,5 juta ton per tahun. Atau, rata-rata permintaan sekitar 5 juta ton per tahun dan setiap hektar lahannya menghasilkan kira-kira 5 ton.
Jadi, kalau 5 juta incremental demand itu harus dipenuhi oleh kelapa sawit, maka seluruh dunia itu minimal setiap tahun (menanam kelapa sawit) satu juta hektar
Sementara di dunia penanaman tertinggi yang pernah dilakukan itu hanya 750 ribu hektar per tahun.
Jika growth penduduk dunia sama dengan 10 tahun terakhir, which is tidak mungkin kan, jumlah jiwa saja sudah 7 miliar (sekarang). Maka, setiap tahun itu di dunia ini harus ada satu juta hektar lahan yang dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit
Saat ini melakukan konversi lahan kelapa sawit bukan persoalan mudah di karenakan . ada permintaan dari negara-negara maju untuk mengubah komoditi dari kelapa sawit ke tanaman lain, seperti rape seed, bunga matahari, dan soy bean. Semata-mata karena anggapan kelapa sawit merusak lingkungan.
.
Ketakutan barat
Ketakutan Negara  maju di karenakan produktivitas ketiga komoditi pertanian itu hanya 0,5 ton per hektar, atau hanya sepersepuluh dari kelapa sawit alu dibutuhkan penambahan sepuluh kali lipat dari yang ada sekarang.
Jadi Bayangkan, kita hanya menanam 600 ribu hektar. (Dan) pada saat itu, Malaysia hanya menanam 150 ribu hektar, jadi total 750 ribu hektar, dibilang merusak. Padahal, pada waktu yang sama, mereka sendiri mengkonversi untuk penanaman kedelai baru 3 juta

Rupiah naik ke Posisi Rp8.890 terhadap dolar AS


09/11/2011 18:18
Ketika rupiah turun karena pendapat negative italia kali ini rupiah naik pada 9 novemeber 2011 karena Sentimen global yang positif telah mendorong nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank menguat 25 poin ke posisi 8.890 dari posisi pada hari sebelumnya 8.915 per dolar AS.

Sentimen global yang positif mengakibatkan mendorong mata uang dalam negeri naik atau nilai rupiah menguat,

lalu pada pasar tenaga kerja AS perlahan membaik, ditandai dengan lowongan pekerjaan yang meningkat sebesar 225 ribu menjadi 3,35 juta, hal ini adalaha penerimaan tertinggi sejak Agustus 2008.

tenaga kerja yang dipekerjakan (hiring) meningkat sebesar 185 ribu menjadi 4,25 juta untuk tahun ini, tetapi di saat yang sama anehnya PHK juga masih meningkat.

Namun walaupun demikian, penambahan tingkat pengangguran menurun  menjadi sembilan persen pada bulan Oktober dari sebelumnya 9,1 persen. Jumlah penganggur mencapai sekitar 14 juta orang "Payroll" juga meningkat.

Gubernur the Fed dikatakan sebagai "frustratingly slow".  perbaikan perlahan ini di sambut positif , apa lagi ditambahnya  rencana pengunduran diri PM Italia.

pendapat  positif ini berimbas ke pasar Asia hari ini termasuk Indonesia.

dengan menaiknya nilai rupiah berakibat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) untuk kuartal tiga 2011 tercatat defisit sebesar 3,9 miliar dolar AS akibat surplus transaksi berjalan yang hanya sebesar 199 juta dolar AS sedangkan neraca modal dan financial mengalami defisit sebesar 3,4 miliar dolar AS.

Kendati NPI pada kuartal tiga defisit, secara kumulatif NPI masih mencatat surplus sebesar 15,7 miliar dolar AS, karena pada kuartal pertama tercatat surplus sebesar 7,7 miliar dolar AS dan pada kuartal kedua surplus sebesar 11,9 miliar dolar AS.

Kinerja NPI masih cukup baik tetapi perlu diwaspadai kemungkinan defisit pada neraca transaksi berjalan jika arus modal asing kembali masuk ke pasar Indonesia dalam jumlah yang massif pada kuartal empat ini.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu 9 november 2011 tercatat mata uang rupiah menguat terhadap dolar AS menjadi 8.933 dibanding pada hari sebelumnya 8.895.