Sponsor

Friday 16 August 2013

Rumus Perhitungan Rasio Keuangan (M. Kuantitaif dalam Ekonomi )

silahkan klik link ini :
http://adf.ly/g2cXP
untuk download file ms.word metode kauntitatif dalam ekonomi



A.      Analisis laporan keuangan
1.       Rasio pengukuran likuiditas
Likuiditas artinya kemampuan bank untuk melunasi kewajiban sewaktu – waktu atau saat jatuh tempo atau dapat melunasinya dalam jangka pendek. Macam – macam rasio likuiditas antara lain :
a.       Current ratio


                            Harta lancar
Current ratio = ------------------ x 100%
                            Utang lancar
 
 




b.      Quick ratio (acid test ratio)


                         Harta lancar – persediaan
Quick ratio = ------------------------------------- x 100%
                                     Utang lancar
 
 




2.       Rasio pengukuran solvabilitas
Solvabilitas artinya kemampuan bank untuk memenuhi seluruh kewajibannya bila bank tersebut bubar atau dapat melunasi kewajiban utang dalam jangka pendek maupun jangka panjang .
Macam – macam  rasio solvabilitas antara lain :
a.       Rasio modal sendiri dengan total aktiva


                                      Modal sendiri
Rasio modal sendiri = ------------------- x 100%
                                       Total aktiva
 
 



b.     
                                           Modal sendiri
Rasio modal sendiri = ------------------------ x 100%
                                       Total aktiva tetap
 
Rasio modal sendiri dengan aktiva tetap



3.       Rasio pengukuran rentabilitas
Rentabilitas artinya kemampuan bank untuk memperoleh keuntungan laba atau laba agar dapat terjaga kontiniutasnya . macam – macam rasio rentabilitas antara lain :
a.       Rasio operating income dengan operating assets





                   Income
Rasio operating income = -------------------------------------
                                                   Rata – rata operating assets
 


            Operating assets awal + operating assets akhir
Rata – rata  operating assets = --------------------------------------------------------------
                                                                                                 2 (dua)
 
 





b.     
              Jumlah aktiva
Turn over  operating income = --------------------------
                                                              Total penjualan
 
Turn over dari operating assets



c.       Return on investment


Return on invetsment = operating assets turn over x profit margin
 
 


         Penjualan                 laba usaha
Return on investmnent  = -------------------------- x ----------------
                                                    Operating assets         penjualan
 
Atau



  1. Metode kuantitatif
1.       Bunga tunggal
Bunga adalah balas jasa dari pinjaman atau simpanan yang di bayarkan pada akhir suatu jangka waktu yang ditentukan atas penggunaan modal (pinjaman).bungan tunggal dapat diperhitungkan secara harian bulanan ataupun tahunan atau dirumuskan sebagai berikut :
a.       Bunga  setelah t tahun ( bungan tahunan)


B = M.b.t
 
 


Keterangan :
B : besarnya bunga
M : pokok pinjaman
B : persen bunga (suku bunga)
T : jangka waktu ( lama pembangunan)
b.      Bunga setelah t bulan ( bunga bulanan)


B = M . b . t
                  ---
                  12
  
 
 




c.      
B = M . b .   t
                  ------
                  360
  
 
Bunga setelah t hari ( bunga harian )



Sedangkan nilai akhir (NA) dari suatu modal atau pinjaman setelah bunga tunggal adalah :

NA  = M ( 1 + bt )
 
B = M + B
 
Atau

Contoh : tuan ari gunawan mendepositokan uang sebesar 30.000.000 ke bank atas dasar bunga  tunggal 12% setahun .hitunglah besarnya uang tunai tuan ari gunawan setelah dideposito selama 2 tahun :
Penyelesaian :
B = M . b . t
B = rp. 30.000.000 x 12 % x 2
B = rp. 7.200.000
Uang tuan ari gunawan setelah 2 tahun (NA) = M + B
= rp. 30.000.000 + rp. 7.200.000
= rp. 37.200.000
2.       Bunga majemuk
Bunga majemuk adalah bunga yang diperhitungkan atas modal dan bunga tersebut di tambahkan pada modal awal untuk dibungakan lagi pada periode berikutnya,sehingga besarnya bunga pada setiap periode  berikutnya berbeda.
Rumus untuk menghitung nilai akhir modal dengan bunga majemuk :


Mn = M (1 + I)n
 
 


Keterangan :
Mn = modal setelah tahun n periode atau nilai akhir modal
M = modal awal atau pokok pinjaman
I = suku bunga
N = jangka waktu atau masa bunga
Contoh :
Uang sebesar 4.000.000 di simpan di bank dengan suku bunga majemuk 12% pertahun hitunglah nilai akhir modal atau yang setelah 6 tahun
Mn         = M ( 1 + I ) n
MS          = 4.000.000 ( 1 + 0,12 ) 6
= 4.000.0000 x 1,12 6
= 4.000.000 x 1,973822685
= 7.895.290,74
3.       Bunga wesel
Wesel ( notes) adalah surat perintah dari pihak yang meminjamkan kreditur kepada pihak yang  meminjam (debitur) untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu kepada orang yang namanya disebutkan dalam surat itu .sedangkan promes adalah surat kesanggupan dari piuhak yang meminjam (debitur)kepada pihak yang meminjammkan (kreditur) untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang namanya disebutkan dalam surat itu
Jika dalam suatu perusahaan terjadi penarikan wesel atas debitur atau penerimaan promes,maka akan menimbukan piuutang wesel (wesel tagih ) dan jika suatu perusahaan engaksep wesel ( menyetujui)atau menyerahkan promes ,maka akan timbul utang wesel (wesel bayar) sebelum tanggal jatuh temponya.
Apabila wesel atau promes sebelum tanggal jatuh temponya didiskontokan atau dijual kepada bank atau pihak lain dalam pendiskotoan wesel tersebut akan memperhitungkan besarnya diskonto wesel
Contoh : wesel berbunga
Pada tanggal 10 juli 2006 wesel pd. Pusaka solo dengan nominal sebesar rp. 6.000.000  bunga 15 % setahun atas nama ud sejati semarang untuk jangka waktu 120 hari. Pada tanggal 9 agustus 2006 wesel tersebut didiskontokan ke bank dengan diskonto 9%
Diminta :
a.       Hitunglah hari diskontonya
b.      Hitunglah nilai wesel saat jatuh tempo yang harus di bayar oleh ud sejati ,semarang
c.       Hitunglah nilai tunai we3sel yang diterima pd.pusaka pada saat pendiskotoan wesel
d.      Tentukan tanggal jatuh tempo wesel tersebut.
Penyelesaian :
a.       Hari diskonto wesel = 120 hari – ( 10 juli s.d 9 agustus)
= 120 hari – 30 hari
= 90 hari
b.      Nilai wesel saat jatuh tempo
Nominal wesel                                                  rp. 6.000.000
Bunga selama 120 hari :
6.000.000 x 120 x 15
------------------------------                                        = rp.   300.000     +
360 x 100                                                              rp.6.300.000
c.       Nilai tunai wesel saat pendiskotoan
Nilai wesel saat jatuh tempo                       rp. 6.300.000
Bunga selama 60 hari :
6.300.000 x 90 x 9
---------------------------                             = rp.    141,750
360 x 100
Nilai tunai wesel (uang yang diterima) = rp. 6.158.250
d.      Menentukan tanggal jatuh tempo
Tanggal wesel 10 juli 2004 di tambah 12 hari
Bulan juli : 31 – 10            = 21
Agustus    :                          = 31
September :                       = 30
Oktober   ;                           = 31
Nopember:                        = 7
------------
120 hari
Jadi tanggal jatuh temponya adalah 7 nopember 2006
4.       Anuitas
a.       Pengertian angsuran dan anuitas
Jika suatu pinjaman atau modal yang dilaunasi dengan angsuran yang besarnya tetap dalam satu periode tertentu ,maka angsuran disebut dengan “anuitas”  setiap anuitas terdiri  atas pembayaran bunga yang dihitung atas dasar bunga majemuk  dan angsuran pinjaman .bagian yang di pakai untuk mengangsur pinjaman di sebut ‘’angsuran”
b.      Menghitung besarnya anuitas


                    (1 + I ) n
A = i.M --------------------
                (1 + I ) n - 1

 
 
Rumus :


Contoh :
Pinjaman sebesar rp. 2.400.000 dilunasi dengan cara anuitas tahunan selama 5 tahun dengan bunga 10% pertahun ,hitunglah besarnya anuitas !
Penyelesaian ;
                                        (1 + 0,1 ) 5
A = 0,1 x 2.400.000    = --------------------
                                      (1 + 0,1 ) 5- 1
                      1,61051
A = 240.000  --------------
                      161051
A = rp. 633,133,95

5.       Mebuat tabel rencana angsuran
Berdasarkan contoh di atas dapat disusun tabel rencana angsuran sebagai berikut :
Tahun
Utang awal (M)
Anuitas (A) = rp. 633,113,95
Sisa utang = M - a
Bunga (b)
b = 10% x M
Angsuran (a)
a = A - b
1
Rp. 2.400.000
Rp.240.000
 Rp. 393.113,95
Rp. 2.006.886,05
2
Rp.2.006.886
Rp.200.688,61
Rp. 432,425,34
Rp. 1.574,460.71
3
Rp.1,574,460,17
Rp.157,446,07
Rp. 475,667,88
Rp,1.098.792,83
4
Rp.1,098,792,83
Rp,109,879
Rp. 523,234,67
Rp.575.558,16
5
Rp,575.558,16
Rp. 57.555,82
Rp. 575.558,13


jumlah
Rp. 65.569,78
Rp. 2.400.000,00


6.       Menghitung besarnya angsuran pada akhir periode tertentu (an)
an = (A – b. M1) (1 + b )n-1
 
an = ak (1 + b )n-1
 
Rumus :

an                       = besarnya angsuran ke – n                                         an = angsuran ke - n
A                = besarnya anuitas                                                          ak = angsuran ke - k
B                 = suku bunga                                                                     b = suku bunga
M1             = utang tahun pertama ( pokok pinjaman)
N                = tahun ke – n
Contoh :
Utang sebesar 2.400.000 akan di lunasi dengan anuitas rp. 6333,113,95 pertahun dengan bunga sebesar 10% per tahun ,hitunglah angsuran ke-4
Penyelesaian :
A4 = (633,11,95 – 0,1 x 2.400.000 ) (1 + 0,1)4-1
A4 = (393,113,95) (1,1)3
A4 = 393,113,95 x 1,331
A4 = 523,234,67
Contoh 2
Pada pelkunasan utang dengan anuitas 18% setahun diketahui bahwa angsuran ke 2 sebesar 228,785,46. Hitunglah besarnya angsuran ke 5 !
Diketahui :
A4 = 228,785,46 (1 + 0,18)5-2
A4 = 228,785,46 (1,18)3
A4 = 228,785,46 x 1,643032
A4 = 375,901,83
7.       Menghitung besarnya pinjaman / modal awal dari angsuran (M)


          A – a1
M = -------------
               i
 
              (1 + i )n -1
M = A -------------
             i(1 + i )n
 
              (1 + i )n -1
M = a1 -------------
                     i
 
Rumus :
                                                                                                                                                                
                                                                        Atau                                                     atau


Contoh : suatu pinjaman dilunasi dengan anuitas bulanan sebesar rp.333,979,58 dengan bunga 2% untuk 10 kali angsuran ,tentukan besarnya pinjaman awal jika besarnya angsuran pertama rp. 273,979,58
Penyelesaian :
                 (1 + 0,02)10 - 1
M = 273,979,58 --------------------
                                     0,02
       273,979,58 x 0,218994419
M = ------------------------------------
                           0,02
M =3.000.000
8.       Menghitung sisa pinjaman pada akhir periode tertentu (sn)
Rumus :


         A – a1( 1 + i )n
Sn = ---------------------
                    i
 
 



Contoh :
Suatu pinjaman sebesar rp 2400.000 akan di lunasi dengan anuitas selama 5 tahun dengan bungan 10% pertahun dan besarnya anuitas sebesar rp.633,113,95. Hitunglah besarnya angsuran pertama dan sisa pinjaman setelah pembayaran anuitas ke . 3
Penyelesaian :
A1 = a – i M,maka a1 = 633,113,95 – 0,1 x 2.400.000 = 393,113,95
Menghitung sisa pinjaman setelah pembayaran anuitas ke 3
         633,113,95 – 393,113,95 ( 1+0,1)3
S3 = ------------------------------------------------- = rp.1.098.792,83
                                     0,1
9.       Anuitas dan pembulatan
Dalam praktik sehari – hari biasanya para pemberi pinjaman atau bank menghendaki besarnya anuitas dibulatkan ke atas atau ke bawah dengan kelipatan seratus ,seribu menurt perjanjian
Contoh :
Pinjaman sebesar rp.7.000.000 akan di lunasi dengan 10 anuitas bulanan ,berdasarkan bungan 3% perbulan . hitunglah besarnya anuitas jika pembayarannya di bulatkan ke atas dalam rp.100,00
Penyelesaian :
                    (1 + I ) n
A = i.M --------------------
                (1 + I ) n – 1
                                          (1 +0,03)10
A = 0,03 X 7.000.000  --------------------
                                      (1 + 0,03) 10 – 1
                          1,343916376
A = 210.000 -----------------------
                      1,343916376 – 1
A = rp.820.613,55
10.   Menghitung banyaknya periode (n)
       Log A – log (A – iM)
N = --------------------------
               Log (1 + i)
 
Rumus :



  1. Penyusutan atau (depresiasi)
a.       Metode garis lurus
Menurut metode ini besarnya penyusutan setiap akhir periode sama dan dibagi rata menurut aktiva tetap.


                                           Harga perolehan – nilai residu
Penyusutan pertahun = -------------------------------------------
                                                  Taksiran umur ekonomis
 
 
Rumus :



                                   Contoh ;
                Suatu mesin diperoleh dengan harga perolehan rp.17.500.000 taksiran umur ekonomis 5 tahun dengan nilai residu rp.2.500.000 hitunglah besarnya penyusutan tiap akhir tahun !
Penyelesaian :
                                           Rp. 17.500.000 – rp.2.500.000
Penyusutan pertahun = -------------------------------------------
                                                                    5                    
                                                          = rp. 3.000.000
b.      Metode tarif tetap atas nilai buku
Menurut metode ini besarnya penusutan setiap tahun semakin kecil mengikuti tuannya umur aktiva tetap.
Rumus :


                               Keterangan :
                T = tarif penyusutan (%)
                S = nilai sisa / nilai residu
A = harga perolehan aktiva
n = umur ekonomis

sedangkan nilai buku merupakan harga perolehan  aktiva tetap dikurangi jumalah penyustuan atau dikurangi jumlah penyusutan atau dirumuskan :


Nilai Buku = Harga Perolehan – Akumulasi Penyusutan
 
 


                                contoh :
berdasarkan contoh ,maka tarif penyusutan dapat dihitung :

                   2.500.000
t = 1 – s     ----------------
                  17.500.000


 
T = 1 -  5    0,142

                T = 1 – 0,68
                T = 1 - 0,68
T = 0,32 atau 32%
Penusuitan tiap tahun dapat dihitung sebagai berikut :
Tahun I   = 32% x (17.500.000 – 0 ) = 5.600.000
Tahun II  = 32% x (17.500.000 – 5.600.000) = rp. 3.808.000
Tahun III = 32% x (17.500.000 -9.408.000 ) = rp. 2.589.440
Dan seterusnya
Perhitungan /penentuan tarif penyusutan dapat juga dilakukan dengan menduakalikan metode garis luruis sehingga
rumus  :
              200%
t = ----------------------
      umur ekonomis
contoh :
                                                                         200%
berdasarkan contoh, maka tarifnya = T = ------- = 40% dari nilai buku
                                                                              5        
Penyusutan tahun I = T x NB = 40% x (rp.17.500.000 – 0) =rp. 7.000.000
Penyusutan tahun II = 40% x (17.500 – 7.000.000) = rp.4.200.000
Menghitung besarnya beban penyusutan dari nilai buku pada akhir periode tertentu dengan metode tarif nilai buku .
1.       Menghitung beban penyusutan ( depresiasi)


Dn = TA (1 – T )n-1
 
 
    

Keterangan ;
Dn : beban penyusutan tahun ke n
T : tarif penyusutan
A : harga perolehan aktiva tetap
n : tahun ke n
2.       Menghitung nilai buku


NBn = A (1 – T )n
 
 



Keterangan :
NBn : nilai buku tahun ke-n
Contoh :
Mesin dengan harga perolehan rp.17.500.000 dapat digunakan 5 tahun dengan nilai residu rp.2.500.000 penyusutan 40% dari nilai buku ,hitunglah :
a.       Beban penyusutan tahun ke-4
b.      Nilai buku akhir tahun ke-4
Penyelesaian :
a.       Beban penyustan tahun ke 4
D4 = 40% x 17.500.000 (1-0,4)4-1
= 7.000.000 (0,6)3
= rp. 1.512,00
b.      NB4 = 17.500.000 (1 – 0,4)4
= 17.500 x 0,6 4
= 2,268.00
3.       Metode jumlah angka tahun (JAT)
Menurut mentode ini besarnya penyusutan adalah perolehan aktiva dikurangi dengan nilai residu dikalikan dengan tingkat penyusutan tiap – tiap periode /angka tahun
Rumus :


                                        N(n+1)
Jumlah angka tahun = ---------
                                            2
 
 




                Contoh :
Berdasarkan contoh di atas maka penyusutan dapat dihitung sebagai berikut :
                         5(5+1)
Angka tahun = ------- = 15 atau
                              2
Jumlah angka tahun = 5 +4 +3+2+1 = 15
                                            5
Penyusutan tahun I : ----- x (17.500.000 – 2.500.000) = 5.000.000
                                                      15
                                        4
Penyusutan tahun II : ----- x (17.500.000 – 2.500.000) = 4.000.000
                                                       15
Dan seterusnya
4.       Metode unit produksi
Menurut metode ini di dasarkan pada produksi yang dicapai suatu aktiva dalam suatu periode untuk satuan unit produksi kemudian penyusutan setiap periode di hitung dengan mengalikan penyusutan tiap unit produksi dengan hasil produksi yang di capai.
Rumus :


                                        harga perolehan – nilai residu
Penyusutan per unit = ----------------------------------------
                                               Taksiran unit produksi
 
 



                                 Contoh :
Mesin dengan hrga perolehan rp 17.500.000 akan mampu memperoduksi 100.000 unit selama 5 tahun dengan nilai residu rp.2.500.000 ,hitunglah penyusutan mesin pada tahap I dan II ,jika pada tahun tersebut dihasilkan 25,00 unit dan 20,00 unit
Penyelesaian
                                        17.500.000 – 2.500.000
Penyusutan per unit = ---------------------------------- = rp.150
                                                     100.000
Penyusutan tahun I = 25.000 x rp.150,00 = 3.750.000
Penyusutan II = 20,00 x 150,00 = 3.000.000
5.
Penjualan aktiva tetap



Perhitungan l/r penjualan aktiva tetap adalah



Harga jual aktiva tetap

Rp.xxxxx

Harga perolehan aktiva tetap
Rp.xxxxx


Akumulasi penyusutan aktiva tetap
Rp.xxxxx -


Nilai buku aktiva tetap

Rp.xxxxx -

l/r penjualan aktiva tetap

Rp.xxxxx




6.
Pertukaran aktiva tetap



Perhitungan laba atau rugi pertukaran aktiva tetap adalah



Harga perolehan aktiva tetap (baru)

Rp.xxxxx

Uang yang di tambahkan

Rp.xxxxx -

Hrga pertukaran

Rp.xxxx

Harga perolehan aktiva tetap (lama)
Rp.xxxxx


Akumulasi penyusutan aktiva tetap
Rp.xxxxx -


Nilai buku aktiva tetap

Rp.xxxx -

Laba atau rugi pertukaran

Rp.xxxxx

No comments: